[caption id="attachment_36415" align="alignleft" width="300" caption="Kartu Nama Omjay"][/caption]
Tadi pagi ada pengarahan dari pimpinan sekolah kepada semua guru yang bertugas mengawas Ulangan Akhir  Semester (UAS). Dalam pengarahan itu pimpinan sekolah menyatakan bahwa hari ini akan ada tamu dari direktorat pendidikan menengah tinggi (dikmenti) Depdiknas. Kedatangan mereka berhubungan dengan terpilihnya SMP Labschool Jakarta sebagai sekolah yang dinilai telah berhasil melaksanakan  pendidikan berkarakter.
Sebagai salah seorang pendidik yang mengabdikan diri di sekolah ini tentu saya merasa bangga. Sebab apa yang telah kita lakukan dengan kerjasama yang erat antara siswa, guru, dan orang tua siswa telah membuahkan hasil. Semua itu menyatu dalam sebuah budaya sekolah atau school culture yang terus dikembangkan dan tetap eksis sampai saat ini.
Sekolah kami bukanlah sekolah baru. Sekolah kami berdiri sejak tahun 1968. Usia yang cukup matang dalam mengembangkan misi dan visi sekolah. Sekolah yang terbentuk di bawah naungan yayasan Pembina universitas negeri Jakarta ini adalah salah satu sekolah swasta yang sering dikunjungi oleh mendiknas beserta para pejabatnya.
Labschool memiliki visi dan visi yang unik dengan segudang  prestasi  yang luar biasa. Selain banyak orang tua siswa yang ingin menyekolahkan anaknya di sini, banyak pula tamu yang datang ke sekolah kami untuk melakuka studi banding. Buat kami, ini sebuah kehormatan. Karena sekolah yang kami anggap "biasa-biasa saja"  ternyata dipilih oleh teman-teman dari seluruh Indonesia untuk dijadkan tempat studi banding. Berbagai pertanyaan pun muncul pada saat studi banding dan hampir semua pertanyaan bermuara kepada bagaimana sekolah membangun pendidikan berkarakter.
Menanamkan pendidikan berkarakter tidaklah mudah. Diperlukan proses yang panjang dalam membangun karakter itu sendiri. Sebab di Labschool, kami tidak hanya menjadikan anak cerdas otak, tetapi juga cerdas watak.
Watak atau karakter peserta didik terbangun ketika ada sebuah system yang kuat dalam mengembangkan budaya sekolah atau school culture. Budaya sekolah yang unik dan tidak dimiliki oleh sekolah lainnya, membuat Labschool unggul di masyarakat. Unggul dalam bidang akademis dan non akademis.
Tentu anda akan bertanya-tanya, dimana nilai unggul sebuah sekolah? Nilaiunggul sebuah sekolah terlihat dari upaya-upaya yang dilakukan oleh oleh para civitas sekolah (stakeholder) dalam mengembangkan potensi unik dari para peserta didiknya.
Hal itu telah dilakukan oleh Labschool dengan mengembangkan buaday sekolah ke dalam bentuk berbagai kegatan kesiswaan. Di dalam berbagai kegiatan itulah pendidikan berkarakter dimasukkan dalam hidden curriculum yang diberikan kepada siswa secara sistematis.
Pendidikan berkarakter di sekolah kami telah dimulai pada saat siswa pertama kali masuk sekolah sampai kegiatan pelepasan siswa. Melalui kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS), para siswa baru diperkenalkan berbagai kegiatan yang akan mereka ikuti selama mereka bersekolah di Labschool. Ketika mereka telah dinyatakan lulus dari Labschool, maka kami melepasnya dengan sebuah kegiatan yang bernama pelepasan siswa. Inilah event terakhir dari serangkaian kegiatan siswa yang di dalamnya telah disisipkan  pendidikan berkarakter dalam kurikulum tersembunyi.
Pendidikan berkarakter mensyaratkan keterlibatan pengetahuan, perasaan, dan tindakan untuk keefektivitasannya. Guru, siswa dan orang tua siswa terlibat dengan perannya masing-masing.
Untuk lebih jelasnya bagaimana kami mengembangkan pendidikan berkarakter di sekolah kami, anda dapat membaca tulisan saya terdahulu yang berjudul menciptakan budaya sekolah yang tetap unggul di sini.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H