[caption id="attachment_82911" align="alignleft" width="224" caption="Mohon Doanya!"][/caption]
Tulisan ini sebenarnya sudah pernah Omjay tuliskan pada tanggal 9 Oktober 2009, tetapi omjay tayang ulang kembali karena banyak sekali omjay lihat dan perhatikan, banyak kompasianers baru yang tak menjadi penulis dan pembaca yang baik pula. Yakinlah, bila tulisan kita baik, pasti akan banyak pula yang membaca tulisan itu.
Mohon doanya juga, semoga Omjay bisa cepat sembuh. Sudah dua hari ini terbaring di tempat tidur karena kelelahan dan kata dokter harus banyak istirahat. Tapi emang dasar cinta kompasiana, masih juga nyempetin baca postingan temen-temen. Mohon Doanya ya!
--------------------------------------------------
Sering penulis mendapatkan komentar dari para pembaca blog atau komentator yang terkadang tidak nyambung. Bahkan ada juga yang hanya membaca judulnya saja dan langsung memberikan komentar tanpa membaca isinya terlebih dahulu. Tahukah kamu bahwa seorang penulis yang baik adalah pembaca yang baik pula?
Sebelum menulis, biasanya seorang penulis yang baik membaca beberapa tulisan orang lain terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar dapat mengembangkan ide dalam menulis. Buat mereka yang terbiasa menulis, biasanya mereka sudah tahu kapan harus memulai dan kapan harus mengakhiri. Seperti orang yang sudah terbiasa menjalankan kendaraan bermotor saja. Sudah tahu kapan harus masuk gigi, dan kapan harus mengerem. Semua itu tertanam dalam dirinya karena jam terbang. Semakin banyak jam terbang kamu dalam mengendarai sepeda motor misalnya, maka semakin lancar pula kamu menjalankan sepeda motor itu. Feeling (benar nggak ya nulisnya?) kamu sudah menyatu dengan motor, sehingga kamu sudah tahu cara belok ke kiri dan ke kanan secara pas. Berbeda halnya bila kamu baru belajar, pasti kamu akan terlihat sekali ketakutannya. Begitu pun dengan menulis dan membaca. Semua itu akan menyatu bila kamu telah membiasakannya setiap hari.
Selain menulis setiap hari minimal selembar, saya juga selalu memaksakan diri saya membaca. Membaca tulisan orang lain, membaca buku, membaca koran atau majalah, membaca apa yang dilihat di depan mata lalu menuliskannya sesuai dengan gaya menulis sendiri. Penulis harus jadi diri sendiri yang selalu menulis dengan hati. Menulis dengan niat untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dan bukan mencari popularitas.Kalau kemudian tulisan penulis itu bermanfaat, pasti akan banyak orang yang berterima kasih dan memberikan apresiasi. Tetapi, kadang-kadang ada juga loh yang mencaci, bahkan ada juga yang komentarnya cuma cari sensasi atau cari musuh. Kalau sudah begitu, repot dech!
Hampir setahun lebih, penulis banyak belajar menulis dari kang pepih di blog kompasiana. Juga dengan pak CH (Cappy Hakim) dan pak pray (Prayitno Ramelan). Mereka menulis tidak hanya sekedar menulis, tetapi mereka menulis dari hasil membaca atau pengalaman hidup mereka. Gaya menulis mereka pun berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Coba saja kamu lihat dan baca tulisan kang pepih. Lalu baca tulisan pak Pray dan pak CH. Di sanalah anda akan mendapatkan gaya menulis yang unik dan sangat berbeda di kompasiana.
Ada juga penulis kompasiana yang sempat menawan hati penulis beberapa waktu belakangan ini. Seperti tulisan mas budiman hakim, mbak mariska lubis, mas jodi, mas wisnu, mas iskandar, mas doddy, mas dwiki, mas rifqi, mas elha, prof NT, mas yul, mas Aris, mas amril, mas eko, mas rawi, mas sayuti, the pipiet, dan lain-lain yang mohon maaf penulis lupa saking banyaknya. Di sinilah penulis menemukan keragaman dalam menulis dan bukan keseragaman. Semua itu penulis temukan setelah melakukan proses membaca dan menulis.
Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Penulis dapatkan ilmu itu dari kang pepih, pak Pray dan pak CH secara tidak langsung. Mereka selalu rajin membaca dan membalas setiap komentar yang ada. Apalagi pak Pray, hampir tidak ada komentar dalam tulisan beliau yang tidak dijawab. Semua dijawab dengan penuh kearifan dan bijaksana. Oleh karena itu, buat teman-teman kompasianers yang baru saja bergabung di kompasiana, mari kita menjadi penulis yang baik dan juga pembaca yang baik pula. Tapi, jangan latah ya, tetap eksis dengan gaya menulismu dan jangan lupa untuk rajin membaca juga tulisan kompasianers yang lainnya. Membaca dan menulis adalah dua kegiatan yang tak bisa dipisahkan, seperti pasangan "Romeo and Yuliet". Atau seperti pasangan suami istri yang berikrar "sehidup semati".
Sudahkah kamu menjadi penulis dan pembaca yang baik pula? Salam Blogger Persahabatan Omjay http://wijayalabs.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H