Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Siswa Aktif

12 Januari 2010   04:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:30 1515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_52564" align="alignleft" width="300" caption="Pembelajaran Siswa Aktif"][/caption]

Saya sempat bertanya kepada diri saya sendiri, apakah yang dimaksud dengan  pembelajaran siswa aktif? Pembelajaran yang kata orang membuat siswa aktif. Aktif bertanya, aktif melakukan gerakan tangan dan mata, lalu gurunya asyik memandangi para siswanya. Benarkah yang aktif itu hanya siswa saja? Benarkah guru tak dituntut juga aktif seperti siswa? Ah, rasanya saya lihat di persekolahan kita gurulah yang aktif, dan siswa pasif mendengarkan guru berbicara. Guru masih menjadi pusat sumber belajar siswa.

Pembelajaran siswa aktif bukanlah pembelajaran baru. Dia telah ada dalam sistem pendidikan nenek moyang kita. Hanya saja, pengemasannya ditulis dengan cara yang berbeda. Kalau guru dulu itu menuliskannya dengan sepenuh hati, tapi sekarang banyak guru yang tak menulis dengan hati. Lebih banyak kepada praktek mengajar tetapi tak memikirkan apa yang dialami siswa selama proses pembelajaran itu. Apakah peserta didik ada problem ataukah tidak, hantam kromo saja, yang penting SK (Standar Kompetensi) dan KD (kompetensi Dasar) terlampaui. Persetan dengan kondisi siswa, pokoknya materi tersampaikan. Bila itu terjadi, apa yang dimaksud dengan pembelajaran siswa aktif tak akan pernah terjadi.

[caption id="attachment_52566" align="alignright" width="300" caption="Siswa dan Guru sama-sama Aktif"][/caption]

Dalam pembelajaran siswa aktif, guru dan siswa sama-sama aktif. Masing-masing tahu akan tugasnya masing-masing. Guru mengajar siswa diajar. Mereka sama-sama senang karena sama-sama memahami materi yang disampaikan. Siswa senang karena memahami materi yang disampaikan guru, dan guru pun senang karena berhasil menyampaikan materinya ke otak siswa. Suasana riang gembira pun terjadi, siswa tak merasa seperti dikebiri. Muncullah kreativitas. Kreativitas siswa dan guru. Siswa dan guru sama-sama menemukan potensi dirinya masing-masing dari pembelajaran aktif itu.

Dalam buku Ki Hajar Dewantara, dikatakan bahwa pembelajaran aktif pada hakekatnya adalah pembelajaran yang direncanakan oleh guru dan dilaksanakan oleh siswa dengan penuh riang gembira tanpa beban. Mampu mengekspresikan dirinya dan mengeluarkan potensi unik yang ada dalam dirinya sehingga menghantarkan dirinya menemukan minat dan bakatnya secara alami.

Seandainya banyak guru yang telah melakukan pembelajaran siswa aktif dengan benar di sekoah-sekolah kita, tentu akan banyak kreativitas tercipta, akan banyak peserta didik yang menemukan potensi uniknya. Namun sayang, tak semua guru mampu melakukannya. Kalau sudah begitu lebih baik ganti saja pembelajaran siswa aktif menjadi pembelajaran guru aktif agar para guru terus memperbaiki proses pembelajarannya di kelasnya sendiri.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun