Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Sabu-Sabu di Kota Dodol

3 Januari 2010   02:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:39 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sungguh nikmat sekali pagi ini. Selain menikmati udara pagi yang cerah dan melihat matahari pagi yang menyinari dunia, saya pun menikmati sabu-sabu yang nikmat sekali di kota Garut yang terkenal dengan dodolnya ini. Sabu-sabu yang saya tuliskan di sini bukanlah sabu-sabu yang dilarang peredarannya karena termasuk jenis narkotika yang dilarang oleh pemerintah, karena merusak generasi muda kita. Sabu-sabu yang saya nikmati di pagi hari ini adalah sabu-sabu yang merupakan singkatan dari sarapan bubur lagi sarapan bubur lagi, hehehehehe.

Ada berbagai jenis sabu di kota dodol ini. Ada bubur nasi yang sering disebut bubur ayam. Ada bubur kacang ijo dan ada juga bubur yang dibuat dari beras ketan. Biasanya bubur kacang ijo bila dicampur dengan bubur ketan akan lezat sekali rasanya. Dipojokan pasar wanaraja, ada juga yang menjual bubur sumsum dengan taburan gula merah yang manis itu. Apalagi bila bubur sumsum itu dicampur dengan kolak salak yang terbuat dari ubi cilembu, heeeeeem rasanya nikmat sekali euy, sulit untuk dituliskan dengan kata-kata yang tepat. Belum lagi bila sang penjula menyuguhkan teh hangat dengan the asli dari taraju, Subhanallah rasanya seperti berada di surga. Kenikmatannya tiada tara.

Dengan uang yang hanya Rp. 2500 (Dua Ribu Lima ratus Rupiah) kita bisa menikmati sabu ini di pagi hari. Orang Garut menyebutnya “BUBUR KOKOK”. Mengapa disebut bubur kokok? Karena bubur ini sudah tersedia pada saat ayam berkokok di waktu subuh. Memberikan rezeki kepada siapa saja yang bangun pagi. Menjemput rezeki Allah yang sudah ditetapkan olehNya kepada setiap manusia di dunia.

Sabu alias sarapan bububr telah menjadi makanan pagi favorit di kota Wanaraja Garut ini. Banyak sekali saya temukan tukang bubur di pasar. Menjajakan buburnya dengan gerobak dorong. Melayani siapa saja yang memerlukan sarapan pagi. Membuat saya yang sedang menjadi turis local ini terselematkan karena adanya sabu. Membuat perut kosong di pagi hari terasa hangat dengan adanya sabu ini.

Sabu sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Apalagi bila ditambah kecap, kacang kedelai, kari ayam, daging ayam ,sambal, bawang seledri, dan kerupuk. Lebih nikmat lagi bila ditambah dengan sate telor puyuh atau sate kulit ayam atau sate ati ayam , heeeemmmmmmmmmm nikmat sekali. Anda pasti akan ketagihan bila menikmati bubur “KOKOK” di kota dodol ini.

[caption id="attachment_47384" align="alignleft" width="124" caption="sumber:selbyfood.blogspot.com"][/caption] Akhirnya menikmati sabu-sabu di kota dodol garut ini membuat saya terkesan dengan keunikan yang ada di kota ini. Membuat saya menuliskan postingan ini, semoga bias berbagi dan mengpajak andauntuk pergi berlibur ke kota dodol ini. Sudahkah anda pergi menikmati sabu-sabu di kota dodol?

Salam Blogger Persahabatan
Omjay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun