Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Benarkah Matematika Itu Sulit?

10 Desember 2009   04:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:00 1889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Benarkah Matematika itu Sulit?

Hari ini adalah hari keempat kami melaksanakan Ulangan Akhir Semester (UAS). Hari ini begitu indah, dan sang surya memancarkan sinarnya ke seantero dunia. Namun, pancaran sinar matahari di pagi hari ini, tak terlihat ceria di wajah-wajah lugu para siswaku. Mengapa?

Hari ini adalah hari diujikannya pelajaran matematika. Pelajaran yang terkadang ditakuti oleh sebagian anak.  Buat mereka matematika itu sulit. Padahal tidak demikian bagi mereka yang berotak encer. Buat mereka yang berotak encer matematika menjadi hobi. Bahkan di sekolah kami ada seorang siswa yang sudah berkeliling dunia berkat matematika. Namanya Bivan Al Zaki. Anak ini sangat cerdas sekali di bidang matematika, dan selalu mendapat nilai sempurna. Kalau mau jujur, bila Bivan diadu sama guru matematikanya, pastilah Bivan yang menang karena otaknya yang encer.

Di berbagai media cetak maupun elektronik, nama Bivan sering dituliskan, dan membuat sekolah kami meletakkan foto Bivan dalam Leafleat Penerimaan Siswa Baru (PSB) di bagian cover depan. Kami bangga dengan Bivan, karena segudang prestasinya di bidang Matematika, bukan hanya membawa nama baik sekolah di tingkat nasional, tetapi juga negara Indonesia di dunia Internasional.

Matematika adalah pelajaran yang banyak menyusahkan siswa. Itu kata mereka yang tak menyukai  matematika. Bagi mereka matematika adalah pelajaran yang sulit dan rumit. Harus hitung sana, harus hitung sini. Membuat otak pusing tujuh keliling. Belum lagi rumus-rumus matematika yang harus dipahami dan dihafal di dalam kepala. Bila tidak kuat otakmu, minum saja obat  PENTOGIN, (obat sakit kepala dengan cara kepala dipentok-pentokin ke dinding), hehehehehehe.

Matematika adalah pelajaran penting yang harus dikuasai oleh para peserta didik di sekolah. Pelajaran matematika ini penting dikuasai karena setiap hari manusia berhubungan dengan matematika. Nggak Percaya???. Coba saja kamu merenung barang sejenak. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi. Apakah hidupmu berhubungan dengan matematika? Mungkin pertanyaan ngocol, eh konyol. Atau mungkin ini pertanyaan orang bodoh yang tidak tahu kapan dirinya akan mati. Sebab rahasia mati belum bisa dihitung dengan ilmu matematika.

Matematika itu Menarik

Saya tertawa geli ketika anak kedua saya Berlian belajar berhitung. Berlian baru kelas satu SD. Nilai matematikanya sungguh hebat. Tidak pernah di atas angka lima (hahahahaha). Inilah yang menyebabkan mamanya suka uring-uringan mengajari berlian matematika. Bahkan sampai memanggil guru les matematika ke rumah. Supaya bisa mengangkat nilainya yang buruk itu.

Berbagai cara dan metode diterapkan oleh istri saya. Agar pelajaran matematika itu menarik. Menarik untuk dipelajari  oleh buah hati kami. Media pembelajaran sederhana dan murah telah disediakan Tuhan pemilik langit dan bumi. Coba gunakan kedua tangan dan kakimu. Hitung berapa jumlah jari dalam tanganmu dan hitung pula jumlah jari yang ada dalam kakimu. Berapa jumlahnya? Kalau manusia itu tidak cacat, pastilah berjumlah 20 jari. Jari tangan 10 dan jari kaki 10.

Dua tangan dan dua kaki ini, bisa dijadikan media pembelajaran sederhana untuk mengajarkan matematika dasar kepada anak-anak. Mengajari penjumlahan dan pengurangan dengan cara yang menarik minat anak, sehingga matematika menjadi menarik di mata anak. Kalau teknis cara penyampaiannya, silahkan bertanya pada guru matematika  atau ahli matematika, kebetulan saya bukan ahli di bidang matematika, saya hanya ingin menuliskan tentang matematika saja. Matematika dalam pandangan saya yang merupakan pelajaran menarik dan seharusnya dikuasai oleh anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa. Calon pemimpin masa depan yang jago matematika, sehingga tidak mudah dikibuli oleh orang pintar yang tidak punya hati, sampai bisa melahirkan kasus bank century yang menghebohkan itu.(hehehehehe, maaf bukan menyindir loh!)

Dua tahun lalu (2007), ada seorang guru matematika di SMP yang mendapatkan juara pertama dalam lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran (LKGDP) tingkat nasional. Beliau membuat sebuah media pembelajaran dari bahan kertas yang digunakan untuk menyampaikan materi matematika kepada para siswanya. Mohon maaf saya lupa nama guru dan media puzlle yang digunakan ini. Tetapi media itu sangat bermanfaat, menarik karena dibuat dari bahan yang sangat sederhana, murah, dan mudah membuatnya. Bahannya pun mudah dicari. Banyak guru matematika yang sudah ditraining menggunakan media pembelajaran ini. Dalam forum-forum MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) matematika, media ini sering dibahas dan dijadikan contoh bagaimana mengajarkan matematika kepada anak sehingga matematika menjadi pelajaran yang menarik dan mudah disampaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun