Ternyata sang penceramah yang pandai bicara itu bukan apa-apa tanpa pengorbanan seorang istri. Diapun menyesal selama ini telah membanggakan dirinya sendiri tanpa memandang pengorbanan istri yang selalu setia melayaninya. Dia lupa bahwa dibalik kesuksesannya ada jasa seorang istri yang mahal harganya dan tidak bisa dihargai dengan uang.
Ketika ada tetangganya yang hadir di rumahnya, ia ceritakan kehebatan istrinya, dan ia ingin meminta maaf kepada istrinya itu. Tidak disadarinya selama ini bahwa pekerjaan seorang istri itu bisa sama dengan 24 jam, dan tak pernah ada habisnya. Tetangganya hanya diam saja, dan tersenyum bangga. Lalu diajaklah sang penceramah itu untuk pergi ke rumahnya.
Ketika mendengar suaminya sadar dengan sikapnya selama ini dan mengucapkan permohonan maaf, istrinyapun tersenyum dan bergembira, karena suaminya menyadari akan kesalahannya. Terlalu menyepelekan peran istri yang sudah berkorban penuh melayani suaminya dengan sepenuh hati.
Sang penceramah itu memeluk istrinya erat-erat, menciumi pipinya, dan meminta maaf yang mendalam kalau selama ini telah melupakan jasa istrinya. Melupakan pengorbanan seorang istri yang telah dengan setia membantu dirinya sehingga menjadi orang yang sukses.
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
Dari kisah di atas, ada hikmah yang bisa kita petik. Tanpa sadar, terkadang seorang suami itu egoisnya tinggi dan selalu ingin dilayani oleh istrinya. Kurang menghargai pengorbanan seorang istri yang merupakan ibu dari anak-anaknya. Seorang suami terkadang telah merasa super dan paling menepuk dada bahwa dialah yang paling berjasa di dalam keluarga.
Sebenarnya tidaklah demikian. Seorang suami harusnya sadar bahwa dibalik kesuksesannya selama ini, ada pengorbanan seorang istri yang hanya memberi dan tak harap kembali. Sebagai seorang suami kita tak boleh melukai hati seorang istri yang telah mendampingi kita.
Mungkin kisah di atas hanya sepenggal kisah yang tak terjadi pada keluarga anda. Semoga saja anda adalah seorang suami atau seorang istri yang selalu berbagi. Berbagi tugas dan pekerjaan dalam membentuk keluarga yang sakinah dan mawaddah. Membuat suasana rumah serasa di surga.
"RUMAHKU SURGAKU"
Rumahku surgaku akan terbentuk, bila ada pengorbanan seorang istri yang selalu taat dan patuh kepada suaminya. Rasulullah pernah bersabda, "Addunya mataun wa khoiro mataiha".
DUNIA INI ADALAH PERHIASAN, DAN PERHIASAN YANG PALING MAHAL HARGANYAÂ ADALAH ISTRI YANG SHOLEKHAH.
Setiap keindahan yang tampak oleh mata. Hanya istri yang sholekhah (Lagu Rhoma Irama)