Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Selamat Jalan Puri!

31 Oktober 2009   16:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:29 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita Puri akan Jadi kenangan Indah di Kompasiana

Pagi ini saya mendapatkan email di dashborad message kompasiana yang berasal dari dokter Anugra Martyanto, isinya sebagai berikut:

Kabar duka cita,

Adik Puri yang menderita Kaker Payudara telah meninggal dunia kemarin jam 13.17 di JIH, dimakamkan hari ini di TPU Concat, Jogjakarta (sms forward dari Riky kakaknya Puri)…, MOHON DI KHABARKAN KE SEMUA TEMAN TEMAN / KOMPASIANERS YANG LAIN.

Terima kasih, Wass. Anugra Martyanto

Saya sempat kaget, sebab baru beberapa hari ini tulisannya ada di kompasiana. Memberikan semangat kepada semua orang bahwa sakit yang dideritanya tidak menjadikan halangan untuk tetap bersemangat dan tetap menghadapi hidup ini dengan tersenyum. Menulis dengan penuh keceriaan sebelum ajal menjemput. Menulis dengan semangat berbagi, dan menulis untuk bisa bermanfaat bagi orang lain.

Saya bisa menangkap ada kesedihan dari postingan-postingan keceriaan puri. Menulis dikala suasana hatinya sebenarnya sedang bersedih, tetapi kesedihannya itu dia tumpahkan dengan penuh semangat bahwa hidup harus berbuat. Berbuat kebaikan kepada sesama.

Kompasiana telah menjadi media yang menyimpan kenangan terindah di hari-hari terakhirnya, bahkan begitu banyak kompasianers yang berduka, membuat postingan yang menyentuh dan membuat kang pepih yang berada di Tasikmalaya meminta teman-teman blogger kompasiana untuk menuliskan tentang puri, seorang mahasiswi jurusan ilmu komunikasi UGM yang terkena kanker payudara.

Bagi saya pribadi, kisah puri adalah sebuah pembelajaran yang sangat mahal. Bukan kerana kisah ini begitu mengharukan tetapi ada hikmah yang bisa kita petik dari celotehan-celotehan puri yang menganggap dirinya masih belajar menulis. Ada pesan sakrar di sana, dan membuat public blogger seperti pak pray, seorang bloger senior kompasiana menuliskannya di sini.

Saya sudah  membaca semua postingan puri, semua penuh dengan keceriaan, tetapi ada sebuah  postingan yang membuat saya menangis ketika dia menyampaikan bahwa Oktober bulan pink

Met pagi semua ^_^

Selamat Hari Sumpah Pemuda yah…buat yang merasa udah ngga pemuda lagi semoga jadi berjiwa muda dan selalu semangat^^. Di bulan Oktober ini ada yang khas loh selain memperingati Hari Sumpah Pemuda, yup itu adalah Bulan Pink, atau Pita Pink yang melambangkan kesadaran diri akan Kanker Payudara.

Tulisan puri serasa merupakan kado terindah disaat saya berulang tahun. Saya tak mengenal puri sebelumnya, tetapi dari tulisannya itu saya merasakan indahnya bulan oktober, sehingga perlu menuliskan oktober bulan pink, bulan yang menandakan untuk bersadar diri merawat payudara agar tak terkena kanker.

Melalui postingan puri, Tuhan telah menjawab postingannya dengan memanggilnya kembali menghadap-Nya. Jawaban Tuhan telah puti temukan.

Selamat jalan puri, tulisan-tulisanmu membuat kami terpikirkan untuk terus menulis sebelum ajal menjemput. Manusia boleh mati, tapi tulisannya tak akan pernah mati. Akan ada orang-orang yang akan membaca tulisan-tulisan itu dan berterima kasih karena kita telah memberikan manfaat dari apa yang kita tulis. Kebermanfaatan itu terlihat dari sikap orang itu setelah membaca tulisan kita.

Saya jadi teringat akan ulama besar KH Buya Hamka. Meskipun beliau sudah meninggal cukup lama, tetapi karya tulisnya tetap diburu orang sampai hari ini. Tetap dicari karena begitu banyak manfaat yang diperoleh setelah membacanya. Apalagi bila anda membaca karangan beliau Dibawah lindungan ka'bah.

Selamat jalan puri, kami para blogger kompasiana akan selalu mengenang kepergianmu. Membaca postingan-postinganmu yang selalu memberi semangat, walaupun kami tahu, penyakit kankermu tak dapat disembuhkan. Semoga Allah mengampuni dosamu, dan menerima segala amalanmu. Kami yang ditinggalkan akan terus mengenangmu sebagai blogger kompasiana. Blogger yang selalu berbagi baik dalam keceriaan maupun kesedihan.

Iringan doa saya panjatkan, dan semoga engkau damai dalam tidur panjangmu. Cepat atau lambat kami pun akan menyusulmu menghadap sang pencipta. Hanya Dia yang tahu kapan kami akan menyusulmu. kepada dokter anugra martyanto yang telah mengirimkan pesan tentang meninggalnya puri saya ucapkan terima kasih.  Semoga saja banyak dokter di negeri ini seperti anda mau berbagi dan tidak memperkaya diri sendiri.

Salam Blogger Kompasiana

Omjay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun