Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Haji Lulung dan Mata Pelajaran TIK

7 Maret 2015   23:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:00 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haji Lulung masuk trending topik di twitter. Saat wawancara di radio elshinta, beliau katakan tak memiliki akun twitter. Sebuah keluguan yang disampaikan langsung oleh beliau kepada khlayak ramai yang mendengarkan langsung siaran radio elshinta Jakarta. Beliau langsung terkenal tanpa harus keluar duit banyak. Coba aja ketik #SaveHajiLulung di twitter.

[caption id="attachment_354578" align="aligncenter" width="541" caption="Haji Lulung dan Matpel TIK"][/caption]

Saya tersenyum-senyum sendiri dibuatnya. Di dalam mobil saya hanya bisa bergumam. Inilah akibatnya bila haji Lulung sebagai anggota DPRD tak mengenal mata pelajaran TIK. Beliau juga salah mengucapkan antara "USB dan UPS". Sebuah alat yang dikenalkan dalam pelajaran TIK di sekolah. USB biasanya berbentuk kecil dan bisa dikantungin, sedang UPS biasanya berbentuk besar karena sebagai pengganti daya bila listrik padam.

Sabtu, 7 Maret 2015 Komunitas Guru TIK dan KKPI Bersama Ketua BSNP, Prof. Ir. Zainal Arifin Hasibuan, Ph.D, kami diskusi tentang " ICT implementation in high school " di kantornya jl RS Fatmawati, Cipete Jakarta Selatan. Kami banyak mendapatkan masukan tentang pentingnya mata pelajaran TIK diajarkan di sekolah. Bila mereka tak mendapatkan ilmunya sejak di bangku sekolah, maka etika di media sosial bisa dipastikan semau gue.

Hari Sabtu, 7 Maret 2015 pukul 13 wib perwakilan komunitas guru tik dan kkpi kembali bertemu ketua badan standar nasional pendidikan, Prof Zainal A Hasibuan yang akrab dipanggil pak Ucok. Dari guru tik smp diwakili omjay, guru tik sma pak youri, dan guru kkpi smk ibu nurhayati. Sedangkan pak agung mewakili guru tik kemenag ma dan mts. Kami berempat mendapatkan masukan yang sangat penting tentang revisi permen 68 yaitu peran guru tik dan kkpi serta mata pelajarannya yang hilang dalam kurikulum 2013.


Kita tetap menuntut pemerintah untuk mengembalikan matpel tik dan kkpi ke dalam struktur kurikulum 2013, dan menolak permen 68 ttg peran guru tik/kkpi yg mengusir guru tik dan kkpi yg sdh berjasa besar buat negeri ini walaupun bukan sarjana tik. Kalau setiap sekolah diberikan kewenangan utk menjalankan kurikulum, kira kira sekolah anda akan menerapkan tik sebagai mata pelajaran sesuai ktsp2006 atau tik sebagai layanan seperti kur13?

14257426011973532569
14257426011973532569
Komunitas Guru TIK/KKPI bertemu ketua BSNP di Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun