Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jokowi dan Matpel TIK

16 Maret 2014   19:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:52 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jokowi akhirnya nyapres. Banyak orang yang suka, dan banyak juga orang yang tak suka Jokowi nyapres. Sama halnya dengan mata pelajaran  Teknologi Informasi dan Komunikasi atau TIK. Ada yang mendukung mata pelajaran ini tetap berada di kurikulum. Tetapi ada juga yang tak mendukung. TIK lebih baik diintegrasikan dalam semua mata pelajaran. Asosiasi guru TIK dan KKPI nasional sedang berjuang agar matpel ini kembali dalam struktur kurikulum. Anda bisa melihatnya di http://www.agtikknas.org.

Mata pelajaran TIK sebagai ilmu yang harus dipelajari dianggap tidak penting oleh pemerintah. Kurikulum 2013 tak mencantumkan mata pelajaran ini. Padahal mata pelajaran TIK adalah mata pelajaran yang disukai oleh siswa baik di SD, SMP, dan SMA. Di SMK dikenal dengan mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi atau disingkat KKPI. Guru-guru TIK dan KKPI akhirnya melakukan rembuk nasional di Fakultas MIPA UPI pada 23 Januari 2014.

Tentu saja guru-guru TIK dan KKPI meradang. Mereka terus berjuang agar mata pelajaran mereka tak hilang. Kurikulum 2013 telah memakan korban. Ada dari mereka yang tak diberi jam mengajar. Ada juga yang dialihkan mengajar prakarya bila sekolah mereka menjadi sekolah sasaran kurikulum 2013. Mereka tergabung dalam facebook group https://www.facebook.com/groups/aktikknas/.

[caption id="" align="aligncenter" width="623" caption="kembalikan matpel TIK dan KKPI dalam kurikulum"][/caption]

Seorang teman menuliskan di facebook:

Selain membentuk Agtikknas, akan lebih baik lagi juga mendirikan partai, dg nama PK313 (Partai Kurban Keganasan Kurikulum 13)

Lalu seorang teman lainnya menuliskan begini di fb group agtikknas:

Banyak teman-teman yang sudah mutasi ke SMK atau Tidak sedikit pula yang DI Prakaryakan dan tidak sedikit pula yang menerima nasib seperti saya di Purnatugaskan "DINI"......, tanpa bisa berbuat apa-apa....., AYO rekan-rekan AGTIKKNAS yang masih tersisa......, dan masih cukup tenaga, masih cukup waktu untuk berbuat..... , KITA kembalikan TIK/KKPI seperti sediakala.... !!! "SAVE 4 TIK / KKPI"

Kurikulum 2013 tanpa pelajaran TIK terasa hambar, seperti sayur tanpa garam. Pemerintah menginginkan TIK diintegrasikan dalam semua mata pelajaran. Namun, sebagaimana kita ketahui, masih banyak guru yang belum melek TIK dan masih banyak guru yang gagap teknologi. Itu dengan mudah kita temui di kota dan di desa dengan kasat mata. Masih banyak guru yang belum bisa mengoperasikan komputer dan melek internet.

Padahal saat ini kita membutuhkan banyak pemandu di bidang ilmu TIK. Dasar-dasar TIK harus diajarkan dan bukan hanya sekedar menguasai sistem operasi windows dan program aplikasi microsoft office. Memang harus diakui, mata pelajaran TIK masih sangat diperlukan untuk diajarkan di semua sekolah di Indonesia. Angket yang dibagikan kepada peserta didik menempatkan pelajaran TIK disukai banyak anak Indonesia.

Kurkulum 2013 telah memberi dampak yang begitu luas bagi masyarakat pendidikan di Indonesia, tidak terkecuali dampak buruk terhadap Mata Pelajaran TIK di SMP dan SMA juga Mata Pelajaran KKPI di SMK. Hilangnya Mata Pelajaran TIK dan KKPI adalah Fenomena yang menarik sekaligus Absurd di tengah-tengah hingar bingar perkembangan Teknologi Informasi dalam menopang kemajuan Pendidikan di Indonesia.

Pada tahun ajaran 2014-2015, Kemendikbud bertekad bulat untuk menerapkan Kurikulum 2013 (K13) di semua sekolah di Tanah Air. Rencana ini memang tergolong nekat, dan mereka sulit mendapatkan masukan dari organisas guru yang ada. Pemerintah berkepala batu, dan tetap melaksanakan kurikulum 2013.

Di saat guru-guru di pelosok Tanah Air banyak yang masih kebingungan dengan konsep baru yang ditawarkan dalam Kurikulum 2013, mereka tetap dipaksa menjalankannya. Mereka harus menerima kurikulum 2013 bulat-bulat tanpa catatan. Guru harus mampu mengimplementasikannya di kelas.

Kurikulum 2013 juga masih meninggalkan beberapa permasalahan. Selain persiapan yang tidak matang dan pelatihan guru yang masih sangat minim, kurikulum ini juga meninggalkan permasalahan mengenai nasib guru-guru yang mata pelajarannya dihapus dalam Kurikulum 2013.

Salah satunya adalah mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (MP TIK). MP TIK adalah buah penerapan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang digodok pada 2006, dan diterapkan pada 2007 untuk meng­gantikan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). KBK hanya diterapkan kurang dari lima tahun. Ide penambahan MP TIK dalam KTSP didasari pada semangat membekali para siswa untuk menghadapi era perkembangan teknologi yang semakin canggih di abad XXI ini.

TIK semakin penting peranannya karena setiap bangsa akan menjadi bagian dalam perkembangan arus globalisasi yang menyaratkan penguasaan teknologi tingkat tinggi ini di segala aspek kehidupan. Bangsa yang tidak mengenal dan menguasai teknologi akan menjadi bangsa yang tertindas.

Untuk merealisasikan proyek ini, Kemendikbud telah merekrut ribuan guru TIK yang ditempatkan di seluruh Indonesia. Namun sayang, enam tahun kemudian, Mata Pelajaran TIK dihapus seiring bubarnya KTSP. Kini, nasib ribuan guru TIK dan KKPI masih belum jelas.

Kami berharap ada dukungan dari berbagai pihak untuk perjuangan kami. Mata pelajara TIK harus kembali berada dalam struktur kurikulum di SD, SMP, dan SMA. Juga pelajaran KKPI di SMK harus kembali berada dalam kurikulum 2013.

Jokowi dan mata pelajaran TIK harus didukung dan kami percaya, Jokowi akan berani mengubah kurikulum 2013 menjadi kurikulum yang lebih mementingkan generasi emas, dan bukan kepentingan penguasa. Saatnya guru TIK dan KKPI bersatu mengembalikan mata pelajaran mereka ke dalam kurikulum. Bukan sebagai muatan lokal, dan bukan pula sebagai mata pelajaran Prakarya.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun