Omjay pernah mengalami lumpuh menulis di blog. Hal itu disebabkan karena Omjay asyik menulis di Facebook dan melupakan blog pribadi. Akibatnya blog yang dikelola tidak pernah terupdate dengan tulisan baru. Blog Omjay penuh dengan sarang laba-laba. Barulah Omjay kemudian tersadarkan setelah mendapatkan pencerahan dari narasumber KBMN PGRI. Banyak guru akhirnya menerbitkan buku Solo dan antologi. Luar biasa!
Omjay kira teman-teman di Kompasiana pernah mengalaminya. Asyik menulis di media sosial seperti facebook membuat kita menjadi lumpuh menulis di blog sendiri. Interaksi di facebook menarik diri untuk aktif di dalamnya, sedangkan menulis memerlukan waktu dan ketenangan hati. Itulah mengapa asyik di facebook membuat Omjay lumpuh menulis di blog. Padahal begitu banyak makanan lezat yang bisa menjadi bahan tulisan di blog pribadi. Seperti foto di bawah ini yang dikirimkan oleh seorang kawan di wa group PGRI.
Sebenarnya ini bisa disiasati. Kalau kita memang memiliki hobi atau minat menulis. Dimanapun tempatnya kita bisa menulis. Di facebook atau di blog kita bisa menulis. Hanya saja menulis di blog lebih tahan lama dan mudah dibaca kembali bila kita membutuhkannya. Omjay bisa melihat tulisan Omjay 14 tahun lalu di blog lama Omjay di https://wijayalabs.blogspot.com. juga di https://wijayalabs.wordpress.com.
Facebook memang menarik. Siapa saja bisa berlama-lama dibuatnya. Untunglah Omjay tidak terlalu terlena dibuatnya. Bagi Omjay yang seorang blogger, menulis di blog jauh lebih nikmat dan lebih enak dalam menyimpan tulisan. Itulah mengapa Omjay membangun branding dengan nama guru blogger Indonesia. Salah satu mantra ajaibnya adalah menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Omjay akhirnya mantap memilih blog sebagai tempat untuk menulis dan mendokumentasikan berbagai kegiatan setiap hari. Termasuk juga kisah inspiratif yang terkadang datang tak terduga.
Mohon izin berbagi inspirasi dan motivasi.
Hari ini Omjay belajar kepada dua anak manusia yang saling memberi tak harap kembali.
Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana. Terima kasih pak Erick Thohir yang sudah membelikan motor untuk seorang ibu ojek online yang motornya sewa.
Seperti tulisannya Omjay di Kompasiana yang sudah 14 tahun masih bisa dicari dan dengan mudah ditemukan. Terkadang Omjay suka senyum senyum sendiri sebab menulis di blog itu seperti menulis diary yang dibuat online. Kalau dulu namanya catatan harian. Jadilah judul buku Omjay catatan harian seorang guru. Omjay bagikan bukunya secara gratis.
Kalau kelak Omjay mati, maka karya Omjay akan abadi. Para netizen akan membaca tulisan Omjay sepanjang masa. Omjay telah mewariskan blog kepada anak dan cucu Omjay. Semoga mereka masih bisa membaca tulisan ayah dan kakeknya walaupun sudah tiada. Manusia mati meninggalkan posting dan gajah mati meninggalkan gading. Mulailah menulis dari apa yang kamu sukai dan kuasai. Lalu bagikan kepada orang banyak melalui media sosial kamu. Facebook bisa dijadikan media sosial untuk mempublikasikan tulisanmu di blog.
Lumpuh menulis akibat kita jarang membaca. Bisa jadi karena kesibukan kita yang luar biasa. Menulis belum menjadi sebuah kebutuhan seperti halnya makan dan minum. Omjay akan membuat pembaca tersenyum. Melalui tulisan-tulisan lucu dan kocak. Jadi wajarlah kalau menulis belum menjadi sebuah kebutuhan penting. Sebab kita belum menjadikan menulis sebagai sebuah kebutuhan hidup di dunia.
Mereka yang banyak meninggalkan buku dan memberikan ilmunya dengan menulis, maka akan banyak pahala yang mengalir terus menerus kepada dirinya walaupun dia telah tiada. Lihatlah almarhum Buya Hamka dengan karya karya tulisnya. Semoga dapat menjadi inspirasi dan motivasi kita bersama.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H