Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Saya bertemu dengan pimpinan jurusan alias para petingginya, dan mulailah kami berdiskusi tentang dihilangkannya mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di SMP-SMA dan mata pelajaran KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi) di SMK dalam kurikulum 2013. Sampai saat ini, pemerintah menganggap TIK tidak perlu diajarkan dalam mata pelajaran tersendiri, karena TIK ada dimana-mana. Dengan adanya permendikbud no. 68 tahun 2014, tentang peran guru TIK dan KKPI dalam implementasi kurikulum 2013, seharusnya membuat guru TIK dan KKPI bernafas lega. Seorang guru berkomentar di blog pribadi saya. Saya Guru TIK dari tahun 2006, dulu bersusah payah dengan fasilitas 1 buah laptop, tidak ada lab, tidak ada komputer, hanya laptop yang saya bawa (itu juga bukan punya saya) sekarang sudah punya lab dan saya sudah sertifikasi tahun 2010, setelah berlaku Kurikulum 2013, JAM mengajar terutama kelas 10 tidak ada TIK, Kebijakan Kepala sekolah, kelas 11, 12 masih ada TIK tapi untuk kelas 10 hanya 2 jam prakarya yang diberikan ke saya, gaji honor total per bulan jadi Rp. 205.000,00.. karena disekolah saya swasta antara kelas suka digabung. rombelnya 16 dihitungnya 10 rombel, bayangkan kalau sertifikasi dihapus karena tidak ada matpel TIK saya harus banting setir untuk menghidupi anak dan keluarga. Teman-teman coba apa yang terasa bagi para rekan sekalian, meskipun begitu saya hanya punya Alloh, bertawakkal dengan upaya. (Hanif Masykur, Guru TIK SMA di daerah). Mohon dituliskan kekurangan kurikulum 2013, rencana hari ini saya akan ke kantor kemendikbud, Senayan Jakarta Batal SukaBatal Suka ·
- Anda, Retno Kusumawati, Roni Yusron Fauzi, Rossy Febriyanto, dan 23 orang lainnya menyukai ini.
- Mafista MasfiDi Permen No 68 tidak ada "pemaksaan" pihak sekolah untuk menyediakan sarana dan prasarana TIK sehingga sulit bagi guru TIK/KKPI untuk "memaksa" sekolah menyediakan sarana TIK, untuk sekolah yang sudah memiliki mungkin tidak begitu masalah (walaupun ada lab komputer yang tergusur u ruang kelas baru) tapi bagi yang belum? 10 September pukul 10:06 · Batal Suka · 1
- Noormasri KaryawanBuku penunjangnya sampai detik ini belum juga sampai ke daerah. Kami masih download. Mapel TIK diganti Bimb.TI. Sementara juknis untuk itu belum jelas. Karena yang mengampu Bim.TI harus S1 TIK, sementara di (hampir) setiap daerah guru-gurunya non linear. Pemerintah juga gak mengapresiasi keinginan guru TIK untuk penyetaraan. Kalo Pemerintah menlaksanakan penyetaraan (non linear disetarakan dengan S1 TIK) maka tenanglah kami. Tapi kalo di"paksa" kuliah S1 lagi terbentur perizinan, lokasi kuliah, dan uangnya. 10 September pukul 10:11 · Batal Suka · 2
- Iqbal Barcoda Airaabdi mah hoyong juknis kanggo BK TI,, 10 September pukul 10:18 · Suka
- Yurdania Daniyang pasti buku produktif smk belum ada pak. tolong di kasih tahu ke pak menteri pendidikan... 10 September pukul 10:21 · Suka
- Ahmad JakaPermasalahan saya jga sama seperti pa Noormasri KaryawanOm jay... 10 September pukul 10:21 · Suka · 1
- Nining YoesoefKembalikan tik k mapel, kemudian yang sudsh sertifikasi tidak perlu lagi di linierisasi, karena kita sudah diklat plpg dan sudah mendapat sertifikat guru profesional di bidangnya..... 10 September pukul 10:21 · Suka · 2
- Deni Luftibetul omjay apa yg dikatakan saudara kita Nining Yoesoef itu sudah cukup bagi kita yg sudah punya sertifikat ga usah kuliah lagi 10 September pukul 10:23 · Suka
- Bernardine Renny MoedjionoSetuju dengan bapak Noormasri Karyawandan ibu Nining Yoesoef 10 September pukul 10:33 · Suka · 1
- Taufik RahmatMateri Prakarya kurang relevan dngn perkmbangn zaman, masyarakat Indonesia lbh konsumtif lbh baik beli drpd mmbwt, Prakarya ckup ada di seni budaya... Semua materi prakarya bahan2 bwt praktekx mau tdk mau anak harus beli 10 September pukul 10:35 · Suka · 1
- Robyn Flasherminta pk nuh turun lngsung k lapangan biar tau yg sbenarnya ato gabung di group ini, biar tau jg sdkit keluhan guru tik. tp jgn di bully ya? 10 September pukul 10:36 · Suka · 1
- Taufik RahmatHarusx M. NUH Liat kondisi pendidikan di daerah Papua, bukn kurikulum x yg msti dganti sbaikx sarpras di negara ini yg prlu ditingktkn 10 September pukul 10:40 · Suka · 3
- Dhini DhizaSaya blm tarapkan bk tik krn di sekolah sy tmpati mengajar msh minim saranax pa lagi sekolah yayasan 10 September pukul 10:49 · Suka · 1
- Yaya Perintissampai saat ini buku guru dan buku siswa belum ada pada materi produktif smk. n blum ada sarjana prakarya di Indonesia sementara KEHARUSAN MENGAJAR HARUS LINEAR ANTARA IJAZAH DGN MATERI YG DIAJAR. apa guru prakarya tdk akan mengalami nasib yg sama dgn guru TIK/KKPI dimasa datang. klopun dipaksakan dr jurusan lain mengajar lantas siapa yg akan melaksanakan sertifikasi guru Prakarya krn blum ada satupun perguruan tinggi d Indonesia yg membuka prodi prakarya. di ikutkan pada jurusan lainpun tunjanganx tdk bakalan cair krn tdk LINEAR. sebaikx TIK/KKPI sj yg dikembalikan pada kurikulum krn sdh ada PRODIx diberbagai PT di Indonesia. slamat berjuANG.....!!!!!!!!! 10 September pukul 10:50 · Suka · 2
- Abu Khoir MKomPesan buat Pak Menteri yg Berkuasa TAPI BUKAN yg Maha Kuasa: 1.Bagi yg PNS harus ada ijin belajar untuk kuliah. Mohon dipermudah syarat ijinnya. 2.Bagi yg sdh dapat sertifikasi sebelum januari 2016 walaupun tdk linear ijazahnya mohon dianggap sdh linear (berdasarkan UU). 3.Mohon diberikan alternatif (fasilitasi) yg mempermudah guru TIK jika memang harus melinierkan diri, misalnya dgn cara diklat tertentu, atau dgn cara kuliah BJJ/Online, atau dgn cara bebas memilih mau kuliah S1 kedua (TIK) selama 2 tahun atau mau kuliah S2 (TIK) selama 2 tahun maka sama-sama dianggap linear. Pemerintah saja untuk menaikkan BBM memberikan JPS untuk rakyat miskin. Apakah pantas pemerintah MEMBERANTAS guru TIK yg tidak linear tanpa memberikan "penghargaan" & solusi yg dapat membahagiakan guru TIK yg jelas-jelas sudah mengabdi selama ini untuk bangsa Indonesia. Demikian Om Jay curhatan saya. Tks. 10 September pukul 10:50 · Suka · 4
- Syahri Dalimunthekembalikan TIK sebagai mata pelajaran. 10 September pukul 10:51 · Suka · 1
- Yohanes SusantoGuru disibukkan dengan penilaian bukan mendidik murid,TIKdihilangkan bukan diperbaharui muatan pengajarannya,buku siswa terlambat dan banyak kesalahan. Kepala sekolah tidak paham dengan permen 68.Dinas pendidikan kurang paham dengan pemberkasan sertifikasi TIK.Bp.Nuh terlalu tergesa-gesa dalam mengambil tindakan .Muatan Prakarya membingungkan, siapa yang mengajar? dan muatan kurikulum bertabrakan dengan seni rupa,Fisika dan biologi. dan masih banyak lagi. 10 September pukul 10:52 · Suka · 1
- Ristanto SKurang matpel TIK 10 September pukul 10:56 · Suka · 1
- Leta Doya HadadeBack TIK to mapel. 10 September pukul 10:56 · Suka · 1
- Christ Verrabagaimana bila ada 2 guru tik di unit smp pak? yg senior diuntungkan sementara yg yunior dikorbankan ? bagaimana nasib yg yunior ? sertifikasinya yg senior dapat yg yunior tidak. yg senior skrg ngajar prakarya yg yunior hanya mapel kewirausahaan kls 7 keterampilan jasa pembukuan kls 8 dan 9. sekian dan terimakasih pak 10 September pukul 10:57 · Suka · 2
- Untung RohwadiAnakku tiap hari ngerjain pr. Kapan mainnya????? 10 September pukul 11:00 · Suka · 1
- Sonyx Muhasbagaimana jika ada guru TIK kemudian terpaksa disertifikasi mapel lain? 10 September pukul 11:05 · Suka · 1
- Sudaryanto Sebalikin oooo balikin gue kayak dulu lagi....kata TIK/KKPI.. terasa lega kalau si adik manis kita TIK dan kang mas KKPI dikembalikan pada tempatnya yang pass dan biar seharum namanya... dik manis TIK dan Kang mas KKPI ... agar seiring sejalan seiya sekata.. tuk gapai teknologi yang lebih baik lagi - seiring roda jaman...laksana bau durian yang menggoda untuk dicicipi.. 10 September pukul 11:05 · Suka · 1
- Hasan Basrimoga sukses 10 September pukul 11:06 · Suka · 1
- Ahmad 'umai' Humairobiarkan TIK hidup harmonis seperti sediakala 10 September pukul 11:07 · Suka · 1
- Resti Rara1.Kasian anak2 pulang jam 4sore blm djln,blm istrhat,hrs ngrjain pr,tugas klmpk,dan mnghfal untuk ulangan,akhrnya drmh hanya tidur,blajar jd ga konsentrasi krna sudah lelah dari pagi dsklh,mohon dipertimbangkan.. 2.Guru tik hrs mngjr prakarya.. Sedikit membingungkan,siswa pun brtanya2 TIK ko jadi GINI? «keluhan seorang guru sekaligus seorang ibu» 10 September pukul 11:11 · Suka · 1
- Sakti PrasetyoTIK dikembalikan,ke k13. 10 September pukul 11:16 · Suka · 2
- Endar LemonTeahudupp TIK 10 September pukul 11:27 · Suka · 1
- Efu SaepudinSaya cuma bisa mendo'akan buat Pak M. Nuh, semoga ibadahnya diterima disi Allah SWT. 10 September pukul 11:38 · Suka · 3
- Diana Yuli Astutisetuju mapel tik kembali k dalam kurikulum 13 10 September pukul 11:40 · Suka · 1
- Roy Nurrachmanuntuk kelas 6, kelas 9 dan kelas 12 belum memakai kurikulum 2013, tanyain kapan.. TIK nya sekalian jangan karena musti subsidi komputer ke sekolah2 trus TIK ditiadakan. Kursus komputer di luaran tidak mengajarkan pengetahuan dasar tentang teknologi informasi seperti yang diajarkan di tik smp. Pihak pengelola kursus tahunya peserta yang mendaftar sudah mahir dasar Teknologi Informasi 10 September pukul 11:40 · Suka · 1
- Marzuki As SayidiBK TIK kapan dilaksanakan? 10 September pukul 11:41 · Suka
- Efu SaepudinSistem Pendidikan Nasional kita ibarat orang yang sering gonta ganti pasangan, semakin sering gonta ganti pasangan semakin kuat pulalah terjangkiti "virus". 10 September pukul 11:52 · Suka
- Kristin Nanikmapel TIK dan KKPI dimasukkan kedalam kurikulum 13 10 September pukul 11:52 · Suka
- Nur Maulita FisBanyak pak. 1. Ttg Prakarya (alasannya sudh diungkapkan teman2), 2). Materi untuk Lintas Minat ( alasannya, kalo sudah memilih peminatan, siswa kita sudah tak suka lg belajar dijurusan yg lintas minat. Misalnya siswa jurusan IS sudah tak mau lg belajar fisika. Jadi sulit direalisasikan yang lintas minat tu sama siswa kita.) 10 September pukul 12:02 · Suka
- Deni IrawanKurang persiapan + kurang jelas 10 September pukul 12:07 · Suka
- Deni IrawanJaman it malah di hilangkan tik.... Ngaco kan...? 10 September pukul 12:11 · Suka
- Khairunnas1.klo mo bk tik...nhon d trunkan juknisx dn konfmasi k msing2 dknas yg ada di daerah... 2. Smpai saat ini d daerah kmi blum mnerima buku siswa...msih copy per bab gtu.... 3.alngkh baikx msukan tik d k13....moga sukse Omjay.... 10 September pukul 12:12 · Suka
- Elful Sunda MeritaMohon kembalikan tik sebagai matpel wajib 10 September pukul 12:12 · Suka
- Deni IrawanLintas minat buat apa? Udah inti aja klo mau begitu. Tdk konsisten 10 September pukul 12:17 · Suka
- Simarmata SimonKembalikan ke KTSP, TIK hrs wajib dan guru TIK itdak di korbankan 10 September pukul 12:27 · Suka · 2
- Winarni Putrantomohon kembalikan tik sebagai matpel wajib 10 September pukul 13:04 · Suka · 1
- Enik ZulianaKembalikan TIK sebagai Mapel lg. 10 September pukul 13:05 · Suka
- Suryahastina Astukembalikan tik sebagai mapel dan perjuangkan guru yang juga sudah tersertifikasi tik bukan dari jurusan komp supaya tetap diakui di tik 10 September pukul 13:14 · Telah disunting · Suka · 2
- RA Eny NuraniSekali TIK tetap TIK.. 10 September pukul 13:16 · Suka · 1
- Eko Ari WKekurangannya yang baru saya rasain 1, ngisi lembar nilai plus observasi dan kawan kawannya yang seabrek K1 sampai K4, kalo gitu kapan mengajarnya 10 September pukul 13:25 · Suka
- Opeck El Varishkurang prele #betawi punya TIK 10 September pukul 13:30 · Batal Suka · 1
- Edi Santosokembalikan TIK ke mapel inti 10 September pukul 13:41 · Batal Suka · 1
- Kris Dionoform penilaian yang terlalu seabrek, buku gak kunjung dateng, and sekolah yang mampu boleh nambah buku sendiri, yang jadi masalah sekolah ini ntar jadi pemicu kesenjangan pengetahuan, trus sekolah ini jadi rujukan pembuatan soal mid semester dan akhir semester, amsiong sekolah yang lain gitu dech 10 September pukul 13:47 · Batal Suka · 2
- Sintha Ningrumterlalu banyaknya administrasi guru yg wajib diselesaikan hingga tak pokus lagi tuk memberi materi...dan ...siswa-siswa saya didaerah ingin matpel TIK/KKPI di smp, sma dan smk diakui kembali di K13 10 September pukul 13:47 · Batal Suka · 3
- Sutiknokembalikan TIK pada kurikulum untuk pendanaan sarana lab komputer + pemeliharaan saya usulkan supaya membantu pemerintah dengan menggalang dana wali murid dengan kesepakatan bersama dengan sekolah masing-masing dengan sistem silang yang kaya membantu yang tidak mampu, sehingga yang tidak mampu digratiskan iuran pendanaan lab komp. untuk mewujudkannya tentunya pemerintah perlu membuat payung hukumnya dalam hal pendanaan lab komp. sekolah. 10 September pukul 13:54 · Batal Suka · 4
- Syarif HidayatBuku K 13 yg datang ndak lengkap dan kurang tidak sesuai dg pesanan. Besaran tagihan 2x lipat dengan dana yg masuk di rekening.... Kok bisa ya...? 10 September pukul 14:13 · Batal Suka · 1
- Tadonny VaniKembalikan MaPel TIK di SMP...krena nanti akan kesulisan bagi siswa yang masuk SMK IT/TI...krena dasarnya belum dapat deh...ehhehee 10 September pukul 14:21 · Batal Suka · 1
- Deli Bunda KikiCara penilaian yg sulit . Kalau bisa guru tik yg ngajar prakarya tdk berpengaruh kpd data dapodik yg ujung2nya berpengaruh kpd sertifikasi 10 September pukul 14:27 · Batal Suka · 1
- Aditya Wiguna SagalaSetuju! Kembalikan tik/kkpi, dan selamatkan guru sertifikasi tik/kkpi. 10 September pukul 14:31 · Batal Suka · 1
- Erwan Babelselamatkan guru TIK yg tidak linear.... dulu kami mengabdi ke tik karena tak ada yg mau mengajar tik.... sekarang kami di buang tanpa ada solusi yg memihak ke kami.... makasih om jay 10 September pukul 14:46 · Batal Suka · 4
- Bahtiar Aminudin FXSiswa yang dasar TIK nya kurang, akan susah mengikuti pelajaran berbasis digital pada SMK yang mempunyai jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Sistem Multimedia (MM) dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) 10 September pukul 14:52 · Batal Suka · 2
- Kris Dionotul itu, Erwan Babel karena tidak semua guru bisa mengampu pelajaran TIK, memerlukan pengetahuan yang lebih dari pelajaran umum yang didapat di jenjang kependidikan bisa dibilang semi kursus gitu lah, kita jadi bingung buka kursus aja kali ya biar banyak yang minat 10 September pukul 14:54 · Batal Suka · 1
- Dindin SholahuddinYg kurangmah pel tik blm ada, sdgkan gurunya banyak 10 September pukul 14:55 · Batal Suka · 4
- Asih Asia Tulanak 2 di SMP sy yg skrang ambil RPL /TKJ di SMK, krn dpt basic nya dr SMP, krn tdk ada TIK, mengurangi minat dan motivasi anak2 SMP sy...ini terjadi di SMP sy 10 September pukul 14:56 · Batal Suka · 3
- Erwan Babelitu sekarang Dindin Sholahuddin... dulu waktu hadirnya tik pada nggak punya kemampuan .... kini kita yg di buang.... habis manis sepah dibuang bener kali yaaaa... he he he 10 September pukul 14:56 · Batal Suka · 3
- Amrik Puwara JuwitaTik kkpi tdkmasuk matpel byk siswa kesulitan d bidang it. Hanya siswa tertentu yg bsa 10 September pukul 15:12 · Batal Suka · 4
- Reind Saiyanpokeknya mapel TIK Harus masuk K13 10 September pukul 15:58 · Batal Suka · 2
- Goes Xelatolong tanyakan ada bea siswa S3 apa ndak pak? syarate apa...trim.. 10 September pukul 16:26 · Batal Suka · 1
- Sriy AdiMapel TIK kembali ke Mapel Wajib. 10 September pukul 16:31 · Batal Suka · 2
- جفر سدقKembalikan Mapel TIK Ke Kur 13 10 September pukul 16:44 · Batal Suka · 2
- Afriani MaksumSaya sangat mendukung sekali..... 10 September pukul 16:44 · Batal Suka · 2
- Asep KusnandarGanti prakarya dg tik/kkpi agar tidak menimbulkan masalah bagi guru tik. Tidak ada istilah guru bk tik tapi tetap guru tik 10 September pukul 17:13 · Batal Suka · 1
- Achmad ZainudinTIK terintegrasi dak mungkin... 10 September pukul 17:19 · Batal Suka · 1
- Wiwit Ambarwati Ummu FaizKembalikan TIK/KKPI dalam struktur kurikulum!! 10 September pukul 17:26 · Batal Suka · 1
- Torri Harmintosmpaikan om jay,disekolah saya blm dijalankan permen 68,krn blm ada intruksi dr diknas kota 10 September pukul 17:28 · Batal Suka · 2
- Umi FathonahBetul pak torri sepertinya permen itu belum populer sehingga tdk semua kepala sekolah tau 10 September pukul 17:40 · Batal Suka · 1
- Sena Sentikabetul gimna apalikasinya permen 68 thn 2014 nyatanya blm semua menerima, sekian wssalam. 10 September pukul 18:13 · Batal Suka · 2
- Dika SandikaKembalikan tik ke kurikum, kelas 7 dan 8 banyak menanyakan kenapa tidak ada tik, padahal kami senang dg tik sampe kami siap privat tik gara2 ga ada pelajaran tik 10 September pukul 19:40 · Batal Suka · 1
- Yayah JuariahKualitas buku tdk bagus, krtas tpis mdah rusak, mngirimnya tidak skaligus lg, ank sd tdk punya wkt utk skolah diniyah siang, gru msih kbingungan bkin prangkt dan cara ngajarnya 10 September pukul 19:43 · Batal Suka · 1
- Shada GunawiTerlalu banyak penggunaan kertas, untuk penilaian antar teman, penilaian diri sendiri, jurnal, dll... benar - benar tak ramah lingkungan, dan sistem penilaian juga terlalu bertele-tele. 10 September pukul 20:35 · Batal Suka · 2
- Antoni WidiyarKami di desa butuh TIK..biar anak-anak gak gaptek 10 September pukul 20:40 · Batal Suka · 2
- Megawati SupartiningsihKurikulum menyusahkan. Buku tidak ada. Mencari prakarya kerajinan dari bahan alam sulit. 10 September pukul 20:40 · Batal Suka · 2
- Iqbal Barcoda AiraBgaimana dgn sodara kita yg dtimur jika ga ada TIK 10 September pukul 20:56 · Batal Suka · 1
- Wijaya Kusumahterima kasih masukannya kawan kawan 10 September pukul 20:56 · Batal Suka · 2
- Robyn Flasherhasilnya gmn? 10 September pukul 21:12 · Batal Suka · 1
- Saloom Rikardo DaCosta1. Format/formulir pengisian penilaian agar di sediakan aplikasinya. Jd guru tinggal isi. Bukan lg buat dr dasar. Format dibuat per mapel. Format/aplikasi dibuat sama untuk seluruh Indonesia. 2. Kembalikan TIK jd mapel. 3. Jumlah siswa per rombel dikurangi menjadi 20 org siswa per rombel. Agar guru bisa lebih lebih fokus melaksanakan penilaian yg lebih akurat. Jika jumlah siswa tetap 36 untuk smp maka guru akan malas melakukan penilaian yg akurat. Tetap melakukan penilain namun tdk detail. Selain itu guru bisa lebih mudah menguasai kelas. Karna kalau jumlah 36, guru masi kewalahan menguasai kelas apalagi klo siswanya byk yg tukang ribut. Sekian dari Saya. Atas perhatiannya Saya ucapkan terimakasih. Maaf jika ada salah kata. 10 September pukul 21:16 · Batal Suka · 3
- Rita HutamaMasih byk yg bingung, ... 10 September pukul 23:10 · Batal Suka · 1
- Ratiman Rhjcabut pp 68. diskriminasi guru tik non linier 11 September pukul 1:43 · Batal Suka · 3
- Ratiman RhjK 13, ada 13 macam kesulitan di dalamnya 11 September pukul 1:44 · Batal Suka · 1
- Mas HansKekurangan salah satunya adalah.. Dipraktikan kok susah bener ya... Terlalu banyak aspek penilain, bisakah dipersimpel? Antar teman ini yg susah divalidasi keabsahannya.. 11 September pukul 2:34 · Batal Suka · 2
- Zen HilaliDiskriminasi S1 non linier, pelanggaran HAM 11 September pukul 7:59 · Batal Suka · 1
- Muhammad RomdhoniKurtilas hanya mewadahi siswa siswe yg otaknya cemerlang, sedangkan siswa yg sedang2 bahkan kurang tingkat kepandaiannya, akan sangat mengalami kesulitan 11 September pukul 8:17 · Batal Suka · 1
- Amrik Puwara JuwitaD smk kkpi yg jadi bk tik fasilitas lab tdk dperhatikan krn bukan matpel. Dulu lab kkpi skrg dpakai simulasi dgital. Padahal ada yg sama materinya. Tolong nasib guru kkpi yg sdh sertifikasi bagaimana 11 September pukul 8:50 · Batal Suka · 1
- Lilyk Sumarto RubiantoPrakarya tdk terintegrasi kpd mapel lainnya sedangkan TIK dpt terintegrasi bahkan sangat mendukung mapel lainnya terutama utk mepresentasikan hasil diskusi siswa. 11 September pukul 9:02 · Batal Suka · 2
- Lilis SetyowatiOm tlg di sampaikan jg guru TIK/KKPI di sekolah swasta banyak yg drumahkan karena Bimbingan TIK tdk berlaku di sekolah swasta 11 September pukul 9:23 · Batal Suka · 2
- Umi FathonahBetul bu lilis 11 September pukul 9:24 · Batal Suka · 1
- Bambang PudjorahmanGuru TIK/KKPI bahasa Inggris SD kehilangan "hak koinstitusionalnya sebagai guru" akibat diberlakukan Kurikulum 2013, langkah berikutnya apa ??? 11 September pukul 9:37 · Batal Suka · 1
- Sukasna Pandukembalikan TIK dalam struktur program kurikulum, buku paket siswa belum datang padahal kaldik sudah mau mid semester, target materi berat tercapai kemampuan anak sangat bervariasi karena sekolah kami di pinggiran (tidak bisa memilih siswa) anak belum lancar membaca, apalagi memahami, menyimpulkan n mengkomunikasikan. Penilaian masih memusingkan, kalo mengajar 12 kelas tentunya untuk mengamati sikap n ketrampilan tidaklah mudah 11 September pukul 9:54 · Batal Suka · 2
- Rahmat Utomo1. Pelaksanaan K13 cenderung terburu2 dan tergesa2, tolong dibenahi dulu Infrastruktur di sekolah-sekolah daerah yang sangat mendesak terutama sarana IT, sementara K13 menuntut akses yang cepat dan mobile...klo perbandinganx di kota2 besar tentulah ada gap atau jurang pemisah yang tinggi..anak2 didik butuh pendidikann yang layak bukan kurikulum yang 'melangit'....saran dan masukan saya u/ pemerintah agar dibenahi dulu seluruh sekolah2 di Indonesia dengan infrastruktur yang layak kan banyak tuh anggaran 20% APBN u/ pendidikan.... 2. Permen 68 sepertinya membuat 'tsunami' di jajaran guru seluruh Indonesia yang jumlah guru yang tidak linier dengan Mapel yang diampuh sangat banyak...pernah tidak melakukan survey ttg dampak penerapan Permen 68 terhadap kondisi pembelajaran di sekolah-sekolah di Indonesia?? berpa banyak guru yang sudah mengabdi bertahun2 walaupun tidak linier antara ijazah dan mapel yg diampuh atau berapa banyak guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik di bidang TIK atau KKPI?? 3. Kalo alasan penghapusan mapel TIK/ KKPI dari kurikulum adalah karena mapel TIK terintegrasi dengan mapel lain...buktinya peserta didik di tingkat 10 SMK/ SMA masih banyak yang belum memahami TIK, jgnkan memahami, mengoperasikan komputer saja masih banyak canggung alias tidak lancar...menurut saya mapel TIK/ KKPI mesti dikembalikan ke kurikulum krn pada pelaksanaan dan penerapannx sangat dibutuhkan oleh peserta didik sebagai bekal menuju tingkatan selanjutnya..... 11 September pukul 12:45 · Telah disunting · Batal Suka · 2
- Ragiel MariyoMhn ada kebijaksanaan tentang guru tik non linier yg ngajar tik bisa dilanjutkaan tanpa kuliah lagi 11 September pukul 12:38 · Batal Suka · 3
- ElLa Istkekurangannya...mapel TIKny ga ada...hehe 11 September pukul 13:42 · Batal Suka · 3
- Bunbun Zulkiflibuku belum ada, in fokus belum ada, alat-alat praktek prakarya belum ada, rpp belum ada dll Kemarin jam 9:30 · Batal Suka · 2
- Roni Yusron FauziDampak negatifnya: anak-anak jadi kekurangpahaman agama. Mengaji sore jadi terganggu. Kemarin jam 9:32 · Batal Suka · 1
- Cucuk HermawanKekurangan K13 tdk disukai para Guru serta di tolak di 27 Propinsi utamanya luar Jawa di Indonesia, tulisan Bang.Roni YF benar. terus mau diapakan anak negeri ini? Kemarin jam 10:37 · Batal Suka · 2
- Sumiarto Lpgbuku ada.. infokus ga ada, alat-alat praktek ga ada... 21 jam · Batal Suka · 1
- Regar Esa Nugrahadi daerah sdaya belum ada pelatihan, buku belum ada, terus infokus di sekolah saya punya satu jadi rebutan. 20 jam · Telah disunting · Batal Suka · 1
- SudijatKekurangannya hanya satu, kurang dipikir lebih jauh bos. 20 jam · Batal Suka · 1
- Akhyar Ayai Sujanatidak ada pelajaran TIK'nya. 20 jam · Batal Suka · 1
- Slamet Sukotjopada kurikulum 2013 guru dituntut mencetak generasi yang berintegritas tinggi dan unggul (sikap, pengetahuan dan keterampilan atau kecakapan hidup) namun tidak dirumuskan jumlah ideal siswa yang akan dididiknya. apa mungkin target tersebut dapat dicapai jika guru mapel harus menangani sebanyak > 100 siswa/i????? 20 jam · Batal Suka · 1
- Slamet Sukotjopenerapan KTSP yang terbukti baik dan teruji di mata masyarakat adalah pondok pesantren yang lebih dulu menerapkannya dibanding sekolah umum, alumni masing masing pesantren memiliki ciri khas/karakter masing masing. yang paling utama alumni pesantren teruji dalam menghadapi kompetisi kehidupan. mengapa mendikbud kita yang konon juga pernah mengecap pendidikan pesantren melupakan itu????? 20 jam · Batal Suka · 2
- Dadang Ferdian Zaenal Arifkurangnys, kurang gimana gituh. hehehr 18 jam · Batal Suka · 1
- Dadang Ferdian Zaenal Arifkurangnys, kurang gimana gituh. hehehr 18 jam · Batal Suka · 1
- Deni LuftiSemua guru hrs linier ga menghargai yg mengeluarkan sertifikatnya itu yg menjadi semua guru galau 17 jam · Batal Suka · 1
- Javo FiveinarnoYg pasti di k 13 mapel Tik di hapuskan, sama bhs asing juga di hapuskan, padahal indonesia menghadapi pasar bebas, untuk kemampuan it dan bahasa asing seharusnya perlu di tingkatkan bukan di hilangkan, malahan agama, penjasorkes yg di tambah jamnya.........gimana nich.. K13
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H