Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menumbuhkan Karakter Pemenang Melalui Ajaran Olimpisme (1)

5 Oktober 2014   16:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:18 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

" SEJARAH DAN FILOSOFI OLIMPIADE KUNO "
(Sebagai Awal Lahirnya Olimpisme)

Berawal dari ditemukan kembali prasasti peninggalan kebudayaan kota Olimpia oleh tentara Jerman pada akhir abad 19.

Sejarah Olimpiade Kuno (776 BC - 394 AD)

Olimpiade, pada mulanya adalah bagian dari ritual keagamaan bangsa Yunani (Greece) dan koloninya untuk menyembah dan memuja Dewa Zeus (dewa penguasa  gunung  olympia /olympus). Setelah dilakukan ritual, selanjutnya dilakukan sebuah festival olahraga yang diikuti oleh ratusan atlit bangsa sebagai penghargaan dan rasa syukur bagi dewa zeus.  Pada mulanya yang diperlombakan adalah lari (192 M, 384 M dan 1344 M), gulat, penthatlon (lompat jauh,lempar lembing, lari 192 M, lempar cakram dan lempar martil), tinju, balap kereta kuda, pancration (gabungan tinju dan gulat), balap kuda, dan lomba lari dengan membawa senjata. Lomba diadakan 4 tahun sekali selama 5 hari di stadion dekat sungai kladeios. Peserta dan penonton yang diizinkan berpartisipasi hanyalah kaum pria. Karena para atlit dianjurkan bertelanjang bulat dalam melakukan lomba dengan maksud untuk menjaga kesucian festival.

Sejarah Olimpiade Kuno ( 1300 BC - 776 BC)

Selama masa perlombaan berlangsung semua aktifitas peperangan dan sikap sikap permusuhan di hentikan dan dilarang. Pemenang diberi penghargaan tinggi yaitu mahkota daun zaitun dengan gelar pahlawan dan dihormati oleh masyarakatnya.Namun pada 393 AD lomba di Olimpia dihentikan oleh Theodore I, lalu kota Olimpia dihancurkan oleh Theodore II pada 426 AD, selanjutnya hancur dan hilang akibat bencana alam.

Filosofi & Nilai- Nilai
Dalam Peyelengaraan Olimpiade Kuno

ü  Selalu menjaga kesucian diri selama bertanding

ü  Kekuatan & kebugaran fisik, ketrampilan dan ketahanan mental (jiwa satria)

ü  Semangat untuk beprestasi

ü  Kejujuran dalam pertandingan

ü  Saling menghargai

ü  Terciptanya perdamaian

ü  Terjalinnya kompromi dan kesepakatan antar suku

ü  Penghargaan tertinggi (pahlawan, hadiah, monomen) bagi yang berprestasi

ü  Peningkatan ekonomi (transaksi usaha, perdagangan)

ü  Sukaria/sukacita

Berikut ini adalah resume kuliah Olimpisme yang dibuat mahasiswa UNJ.

MENUMBUH KEMBANGKAN JIWA- KARAKTER "PEMENANG" DALAM DIRI MASYARAKAT INDONESIA

(THE CHAMPION)

I.            POTENSI BANGSA INDONESI

Indonesia seharusnya menjadi bangsa yang berprestasi, makmur, sejahtera, mandiri dan berperan dalam globalisasi serta peradaban dunia, hal ini karena indonesia memiliki berbagai potensi sebagai berikut :

ü  Indonesia merupakan sebuah bagsa 4 terbesar dunia yang berpenduduk lebih dari 250 juta jiwa

ü  Indonesia mempunyai pertambangan  (emas, tembaga, mineral, uranium) dan Gas terbesar di Dunia dengan kualitas terbaik

ü  Indonesia mempunyai 3 hutan tropis terbesar di Dunia seluas 39.549.447 Hektar, dengan keaneka ragaman hayati  terlengkap di Dunia

ü  Indonesia mempunyai lautan  terluas di dunia yang dikelilingi dua samudra Pasifik dan Hindia

ü  Indonesia mempunyai tanah yang sangat subur untuk berbagai tumbuhan

ü  Indonesia mempunyai potensi wisata yang kaya dengan pemandangan

II.         KONDISI BANGSA INDONESIA SAAT INI

Sangat disayangkan dengan potensi yang amat sangat kaya itu tidak dimanfaatkan dengan baik. Malah kondisi masyarakat indonesia untuk sekarang ini  semakin memperihatinkan. Mereka yang dulu berdasar pada sifat ramah-tamah dan menolongsekarang lebih mementingkan ego masing-masing, mengedepankan kepentingan pribadi, dan menurunnya rasa sosial. Sehingga banyak kasus seperti tawuran dan korupsi yang banyak merugikan masyarakat.

III.   JIWA-KARAKTER PEMENANG MASYARAKAT INDONESIA HARUS DIBANGKITKAN KEMBALI

Karakter pemenang bermakna bahwa manusia dalam hidupnya selalu berjuang untuk menjadi lebih baik, berani mengambil resiko, konsekuensi, respek, dan bermakna bagi orang lain.

Sikap pada diri seorang pemenang yaitu Visioner, optimis, pantang menyerah, kreatif, inovatif, proaktif, tidak cepat puas, perpikir positif dan kritis, mandiri, selalu memperbaiki diri , bersahabat , jujur, amanah dan respek pada sesama.

Kepribadian seorang pemenang yang harus dibangun, yaitu :

ü  Mampu mengendalikan diri/sikap

ü  Toleransi terhadap perbedaan

ü  Tingkatkan energi yang tinggi

ü  Kesadaran terhadap waktu

ü  Berprestasi tinggi

ü  Percaya diri yang kuat

4 kunci sukses untuk menjadi seorang pemenang, yaitu :

ü  Berani mencoba

ü  Berani gagal

ü  Berani sukses

ü  Berani berubah

Cara membangun sikap pemenang, yaitu :

ü  Attitude (Bangun Kemauan)

ü  Knowledge (Tingkatkan Pengetahuan)

ü  Skill (Tingkatkan Kemampuan)

ü  DO (Orientasi pada Tindakan)

IV.     AJARAN UNIVERSAL  YANG MENGAJARKAN BAGAIMANA  MEMBANGUN  "JIWA- KARAKTER PEMENANG "

Dimana ajaran ini mendorong manusia agar selalu berbuat/berusaha menghasilkan yangterbaik, bersikap bersahabat dengan sesama, dan bersikap respek saling menghargai pada makhluk hidup.

bersambung..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun