Kegiatan TWC-3 ini juga menghadirkan AHMAD FUADI, penulis buku novel Nasional Best Seller “Negeri 5 Menara” untuk memotivasi guru dalam menulis fiksi.
[caption id="attachment_327446" align="aligncenter" width="304" caption="Omjay"]
Workshop menulis yang dikhususkan untuk tenaga pendidik ini merupakan gagasan Wijaya Kusumah (Omjay) yang aktif sebagai pengurus IGI (Ikatan Guru Indonesia) bersama rekan-rekannya. Sebagai pemenang penghargaan khusus pada ajang Guraru Award 2011, Omjay merasa harus terus berbuat sesuatu untuk membagikan pengalaman menulisnya kepada rekan-rekan pendidik lainnya. Hal ini tentu saja sejalan dengan visi dan misi Acer Guraru yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengajak para guru di seluruh Indonesia agar lebih melek internet dan menggunakannya dalam proses pembelajaran.
Ternyata workshop ini sukses menghasilkan juara baru dalam gelaran Guraru Award 2013 pada bulan sebelumnya. Tercatat bahwa Sukani sebagai juara pertama merupakan peserta Teacher Writing Camp 2 yang di gelar satu tahun sebelumnya. Sedangkan Siti Mugi Rahayu sebagai peraih penghargaan khusus ditahun yang sama merupakan peserta Teacher Writing Camp gelombang pertama. Hal ini menunjukkan bahwa TWC merupakan kegiatan yang dapat memberikan dampak langsung terhadap prestasi dan perkembangan para pesertanya.
[caption id="attachment_327471" align="aligncenter" width="600" caption="Omjay dan Peserta TWC3 di Wisma Kampus UNJ Rawamangun Jakarta"]
TWC-3 dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 28 hingga 29 Desember 2013 di Wisma UNJ Kampus A Jakarta Timur. Kali ini ada tiga target yang dibidik yakni mengembangkan kreativitas karya tulis dalam dunia internet, dunia perbukuan, dan pembelajaran. Para pengisi acara pun tak tanggung-tanggung akan dihadiri salah satunya oleh penulis Novel Trilogi paling sukses selama berdirinya penerbit besar Gramedia Pustaka Utama sebagai buku lokal paling laris yakni Negeri Lima Menara yang ditulis oleh Ahmad Fuadi.
Selain Ahmad Fuadi ada beberapa narasumber yang tak kalah menarik dan berkualitas. Beberapa diantaranya adalah para pemenang Guraru Award tahun 2013 Sukani, Rudy, dan Siti Mugi Rahayu yang akan membagikan resep menjadi juara dan kiat-kiat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi para peserta didik melalui social media, aplikasi pendidikan dan memaksimalkan fungsi blog sebagai media dan sumber belajar mengajar.
Tak ketinggalan pula Dedi Dwitagama dan Agus Sampurno yang merupakan peraih penghargaan Guraru Award tahun 2012 dan 2011 akan membagikan ilmunya tentang Creative Writing. Mereka berdua akan dengan berbahagia membagikan ilmu dan pengalamannya selama menulis di blog. Dua bersaudara yang hampir terbilang seperti saudara kembar ini merupakan pribadi-pribadi sederhana yang rajin membagikan ide dan pengalaman melalui tulisan-tulisan sederhana nan syarat makna melalui blog yang dirawatnya sehingga hampir setiap hari dijadikan rujukan oleh guru dari seluruh Indonesia.
Dunia maya merupakan tempatnya anak-anak Digital Native, namun tidak bagi para guru dan orang tua yang lahir di jaman yang berbeda. Untuk menjembataninya Iskandar Zulkarnaen selaku Community Editor Social Media terbesar di Indonesia Kompasiana, akan membagikan pengalaman menulis di media dan berdiskusi dalam mengelola social media yang dikelolanya yang sudah menjadi rujukan warga dalam mencari berita. Bahkan dalam beberapa kasus Kompasiana muncul sebagai media arus utama yang memberitakan opini-opini kontroversial dan mengegerkan dunia maya Indonesia.
Selain itu peserta dibekali pula dengan tips menulis opini tentang film yang akan di dampingi oleh Dittha Putti Sarasvati yang juga lulusan dari University of Bristol di Inggris. Selain itu ada juga Sutanto Windura, pakar Buzan Mind Map yang akan memberikan materi komplit tentang Speed Reading and Memory Management. Tentu saja selain akan meningkatkan potensi peserta TWC juga dapat diaplikasikan ilmunya pada para peserta didiknya.
Sebagai narasumber pamungkas adalah Thamrin Sonata dan Alpiyanto. Keduanya dikenal sebagai penulis buku tingkat nasional. Thamrin Sonata akrab dengan dunia jurnalis dan sangat mumpuni dalam bidang editing sedangkan Alpiyanto adalah trainer nasional.