Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru TIK/KKPI

12 Januari 2015   13:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:19 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal yang urgent saat ini adalah Update materi TIK-nya. Upgrade sarana dan prasarananya. Latih guru-gurunya menjadi ahli TIK dan bukan diminta kuliah lagi atau melinierkan diri. Kompetensi jauh lebih penting daripada harus kuliah S1 lagi.

Uji Kompetensi guru TIK dan KKPI jauh lebih penting dari pada guru-guru diminta lagi kuliah s1 kedua. Selain mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, jarak antara sekolah dan kampus di berbagai daerah belum tentu dekat. Mereka harus berkendara puluhan atau ratusan kilometer untuk bisa kuliah lagi. "Habis manis sepah dibuang" begitulah yang terjadi dengan guru-guru yang tidak linier", kata seorang kawan di facebooknya.

Pemerintah seharusnya memberikan pelatihan untuk para guru tik dan kkpi agar mampu mengikuti perkembangaan zaman. Bukan menyalahkan atau malah membuat permen 68 yang menyakitkan guru tik yang tidak linier. Biar bagaimanapun mereka adalah aset negara yang harus diapresiasi keberadaannya. Mereka adalah ujung tombak menyebarnya virus TIK di negeri ini.

Sri Utari Yuliastuti, seorang guru di daerah mengatakan, "Sangat jarang dilaksanakan pelatihan terhadap guru TIK. Seringnya dilakukan secara mandiri untuk update ilmunya".

Dalam sebuah perjuangan seringkali yang dihadapi bukan musuh tetapi kawan-kawan kita sendiri yang kurang memahami arti perjuangan yang sesungguhnya. Kembalikan mata pelajaran tik dan kkpi adalah harga mati. Semua itu dilakukan untuk generasi emas indonesia. Bukan untuk urusan perut gurunya tapi untuk urusan bangsa ini agar mampu menjadi pemain dan produsen di bidang tik. Semoga Allah mengabulkan permohonan kami guru tik dan kkpi se-Indonesia.

Salam Blogger Persahabatan
Omjay
http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun