Mohon tunggu...
Mia Wijayanti
Mia Wijayanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Hidup Tersurat Mati Tersirat

2 November 2017   10:46 Diperbarui: 2 November 2017   10:58 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diam-diam kau selipkan rasa ini di hatiku

Tanpa ada pertemuan diantara kita

Gelisah hati tak menentu

Karna kau datang dan pergi bagaikan debu,

Yang datang meninggalkan bekas serta sakit yang mendalam

Kau datang membawa cinta,

Lalu kau pergi tinggalkan luka

Tak banyak kata yang bisa ku ucap

Hanya memandang telepon genggam,

Dan ku cerna pesan mu sebelum kepergian mu

Apakah kedekatan kita sampai disini saja?

Hingga kau pergi tanpa menampakkan batang hidungmu didepan mata

Tanpa ada harapan dan tanpa ada alasan

Semoga setiap langkahmu selalu mendapat perlindunganNya

Semoga yang engkau lakukan selalu di ridhoiNya

Dan ingatlah intanakan tetap terlihat

meskipun ia berada di tengah padang pasir,

dan tetaplah menjadi intan diantara terjalnya bebatuan

Tak usah kau hiraukan daku,,,

Biarlah semua berjalan apa adanya

Barlalu dengan semestinya,

Dan berakhir dengan seharusnya.

 

By: Mia Wijayanti

IAIN SURAKARTA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun