Mohon tunggu...
Endiarto Wijaya
Endiarto Wijaya Mohon Tunggu... Lainnya - Padawan

Menulis dan memotret kehidupan nyata adalah kegemaran saya

Selanjutnya

Tutup

Film featured

Sang Pencerah, Rekonstruksi Heroisme KH Ahmad Dahlan

24 September 2010   07:03 Diperbarui: 23 Februari 2021   07:49 4290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Sekarjagad.co.id via sangpencerahthemovie.com

Bagaimanapun juga orang bodoh akan mudah ditipu dan dipermainkan oleh kaum penjajah yang lebih berpendidikan. Di Madrasah yang didirikannya, Ahmad Dahlan tidak hanya mengajarkan pelajaran agama Islam, tetapi juga pelajaran-pelajaran umum termasuk Bahasa Belanda dan kesenian.

Pada masa sekarang kita tidak lagi berada di bawah cengkeraman penjajah yang membatasi kesempatan bagi masyarakat untuk bersekolah. Meskipun demikian tidak berarti perjuangan KH Ahmad Dahlan di bidang pendidikan kehilangan relevansinya. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa pada dewasa ini timbul fenomena komersialisasi pendidikan yang membatasi akses pendidikan bagi golongan tak berpunya. Seyogyanya otoritas penyelenggara pendidikan benar-benar menyadari bahwa pendidikan memiliki peran strategis bagi kemajuan negara. 

Dengan demikian tidak perlu ada anak-anak usia sekolah yang tidak dapat bersekolah karena alasan kekurangan biaya. Jika dulu Kiai Haji Ahmad Dahlan menugaskan santri-santrinya agar mencari dan mengajak anak-anak miskin di Yogyakarta untuk bersekolah di Madrasah yang didirikan beliau, apakah pada saat ini otoritas pendidikan tidak perlu melakukan upaya serupa? 

Banyak anak-anak dari kalangan miskin yang tidak bersekolah karena tidak punya uang untuk membeli seragam dan perlengkapan belajar. Banyak anak-anak yang putus sekolah karena kekurangan biaya. Sampai sejauh mana otoritas pendidikan benar-benar tanggap terhadap fenomena tersebut?

Sebagai penutup kiranya patut diingat bahwa heroisme KH Ahmad Dahlan diwujudkan dalam tindakan beliau untuk menyantuni anak yatim dan orang miskin serta membuka kesempatan pendidikan yang seluasnya bagi rakyat. 

Heroisme ini terekonstruksi secara jelas dalam film Sang Pencerah. Dengan kata lain, film Sang Pencerah berupaya menyampaikan nasehat KH Ahmad Dahlan yang mesti dihayati dan diwujudkan, yakni kemakmuran masyarakat ditentukan oleh terciptanya kesejahteraan sosial dan kemajuan pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun