Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Human Form" adalah Masyarakat Sakit yang Terobsesi Menjadi Secantik Boneka Porselen

29 November 2020   08:27 Diperbarui: 29 November 2020   08:37 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lama, terdengar suara ketakutan para dokter yang menyatakan bahwa operasi telah gagal dan wajah In Hyung rusak lagi berdarah-darah. In Hyung mati di meja bedah. Jika In Hyung mati, siapa gadis yang pulang ke rumah memakai hoodies milik In Hyung? Apakah itu In Hyung ataukah gadis lain yang dikirim dokter untuk menggantikan In Hyung?

Yup, akhir film pendek ini merupakan spekulasi. Ada sejumlah review yang mengatakan bahwa In Hyung tidak jadi melakukan operasi dan memutuskan pulang ke rumah sebagaimana adanya dirinya dengan wajah bawaan lahir. Namun, ada yang menyatakan bahwa In Hyung mati di meja operasi dan gadis yang pulang itu sosok lain yang dikirim dokter untuk menghilangkan bukti kematian In Hyung. 

Tentu saja, In Hyung palsu itu merupakan gadis yang telah mengalami operasi plastik dengan wajah cantik hasil operasi plastik: gadis dengan wajah secantik boneka porselen.


Ini adalah kisah dalam film pendek berjudul "Human Form" karya sutradara Doyeon Noh asal Korea Selatan. Film masuk dalam kategori horror meski nggak hantu di dalamnya. Meskipun nggak ada hantu, film ini memang kayak horror, soalnya weird banget. Dengan tepat ia menggambarkan betapa mengerikannya dunia jika semua orang terobsesi mengubah wajah bawaan lahir untuk memenuhi sebuah obsesi, yaitu standar masyarakat mengenai kecantikan dan ketampanan melalui wajah yang sempurna. 

Film ini sama sekali nggak menggambarkan sebuah masyarakat dengan wajah sempurna, melainkan wajah aneh seperti alien hiyyyy. Soalnya, wajah manusia (seluruh manusia) jadi seperti boneka porselen.

KOREA SELATAN DAN OBSESI BEDAH PLASTIK

Budaya populer Korea Selatan seperti K-Pop, K-Drama, K-Beauty memang nggak lepas dari bisnis kecantikan. Bisnis kecantikan disini bukan hanya make up ya, tapi juga skincare dan bedah plastik. Korea Selatan punya sejarah panjang soal standar kecantikan yang kini sangat mempengaruhi keputusan yang diambil seseorang dalam menjalani hidupnya. 

Nah, standar kecantikan yang dibangun Korea Selatan ini seakan-akan berkembang menjadi standar kecantikan Asia. Meski ada yang menyebut bahwa standar kecantikan ini dibangun untuk meniru standar orang kulit putih alias Kaukasia. Namun sebenarnya, K-Beauty ini membangun standarnya sendiri, khususnya untuk masyarakat Asia Timur.

Orang Asia yang terbentang dari barat ke timur merupakan orang-orang dengan aneka suku bangsa dan budaya, lengkap dengan identitas kulit, struktur tulang, warna mata dan bentuk tubuh berbeda. Orang Korea pada dasarnya memiliki struktur dan identitas sendiri, yang lama-kelamaan membuat mereka nggak nyaman. 

Terutama setelah tumbuhnya industri film dan drama yang mau-nggak mau ikut melambungkan industri kecantikan. Aktor dan aktris yang ditampilkan merupakan sosok imut yang membuat mereka seakan-akan boneka hidup, dan ini membuat standar masyarakat berubah akan kecantikan dan ketampanan seseorang. Mereka berhasrat meniru idola mereka di layar kaca. Alhasil, berkembanglah bisnis menggiurkan di industri kecantikan mulai dari skincare, make up, fashion, hingga bedah plastik. 

Standar kecantikan Korea Selatan ini memang menampilkan karakter imut dengan glass skin yang tampak murni seperti kulit bayi. Wajar jika kemudian masyarakat internasional klepek-klepek. Soalnya, kan memang kecantikan demikian yang selalu menjadi legenda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun