Mengetahui hal ini, Revina lantas mengonfirmasi ke Dedy apakah benar ia melakukan kekerasan seksual pada sejumlah kliennya dan Dedy malah menyatakan itu sebagai fitnah.
Dari sinilah, Revina mulai berpihak pada korban dan semakin intens menelusuri latar belakang Dedy karena menurutnya, seorang yang tidak memiliki izin praktek terapi psikologi sama saja dengan melakukan penipuan dan merusak nama baik para Psikolog resmi.Â
Terlebih saat Revina membuktikan bahwa sertifikasi Dedy dikeluarkan olehsebuah perusahaan tabloid dan perusahaan itu angkat bicara dengan mengatakan bahwa lulusan sertfikasi dari lembaganya tidak diperkenankan membuka praktek terapi. Maka kasus ini menjadi viral dan Dedy dihabisi publik melalui hukuman sosial. Dedy diiris tipis-tipis dan kini semua orang memandangnya sebagai predator seks alias penjahat kelamin.Â
Tak habis usaha, Dedy terus menunjukkan bahwa dirinya difitnah dengan berbagai cara. Bahkan ada sedikit fans garis keras Dedy yang mengatakan bahwa Revina telah mematikan rezeki Dedy.
Perang terus berlanjut, dan kini sejumlah pihak berdiri di samping korban melawan Dedy. Terakhir, Dedy mengunggah video seorang perempuan di feed Instagramnya (sekarang sudah dihapus) yang menyatakan bahwa dirinya bukan korban Dedy.Â
Namun, kemudian netizen menemukan fakta bahwa Dedy menggunakan video milik warga negara Thailand dan melakukan pengaturan suara sebagai bentuk penipuan kepada publik. Menghadapi para perempuan pemberani, Dedy is dead meat!
Revina dan masyarakat Indonesia tidak sedang mematikan rezeki Dey Susanto dan timnya. Namun, hanya sedang menuntut seorang kriminal untuk mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya, demi melindungi perempuan Indonesia dari kekerasan seksual, dan masyarakat Indonesia dari penipuan berkedok terapi psikologi.Â
Hal ini sangat biasa dilakukan sebagaimana terhadap tindakan kriminal lain seperti korupsi, pembunuhan, perampokan, pembegalan, pencurian, dan sebagainya. Hal ini bukan pula sebagai ghibah alias menggunjingkan keburukan orang lain. Di zaman digital, media sosial merupakan alat yang powerful dalam melakukan apapun, termasuk mengungkap kejahatan.Â
BENTUK-BENTUK KEKERASAN SEKSUAL