Peta itu menggambarkan bahwa jauh di kedalaman bumi, ada lapisan yang menyimpan air purba yang usianya mencapai 1.500an tahun. Air itu tersimpan lama disana setelah melalui perjalanan panjang dari wilayah Merapi sampai ke area paling landai.
"Nah, kawasan berwarna biru ini merupakan wilayah yang paling banyak mengandung air dan sumber air Aqua ada disini," tunjuk si Mas pada wilayah biru di peta. Tenggorokanku tercekat seketika saat menyadari bahwa kini aku berdiri diatas tanah yang serupa harta karun paling diburu.Â
Kulihat beberapa tanda berbentuk bulat berwarna biru muda dalam bagian peta berwarna biru agak tua, yang menunjukkan keberadaan rumah rumah sumber tempat aku dan teman-temanku berdiri. Ya, kami berdiri diatas tanah berkelimpahan air.
"Pantes ya airnya enak. Ternyata usianya sudah 1500an tahun," ujar temanku, Lutfiah dengan mimik wajah serius bercampur ketakjuban yang tak dapat dijelaskan kata-kata.
"Iya. Ini sumber air yang sangat berharga," ujar si Mas sembari tersenyum bijaksana.
"Terima kasih ya Mas untuk informasinya," ujar seseorang diantara kami, sebelum keluar Rumah Sumber 1 yang sangat istimewa ini.Â
Dengan perasaan bahagia, kusambut kembali gelimang cahaya matahari di Taman Kehati Aqua Klaten dengan pepohonan yang menari, ikut merasakan kegembiraan  peserta #DanoneBloggerAcademy2018 yang meluap-luap.
"Hai, Mbak dan Mas. Ini air dari Aqua atau ada mata air?" tanyaku setengah berteriak.
"Wah, kalau ini ada mata air didalam sini, Mbak!" ujar seorang lelaki yang asyik berendam.
"Airnya dingin banget nggak?" tanyaku lagi, penasaran. Juga ingin berendam didalamnya. Melihat kolam yang jernih dan segar di hari yang sangat panas membuatku terpikat ikut bersenang-senang dengan warga.
"Wah, ini dingin sekali, Mbak. Sini kalau mau mandi," teriak seorang perempuan, seolah mengerti kegelisan yang kurasakan karena tak mampu menikmati kesegaran air kolam seperti mereka.Â
Sesungguhnya, aku sangat terkesan mendapat mentoring langsung dari seorang Pepih Nugraha sehingga aku akan merasa malu jika kualitas tulisanku buruk. Maka, sepulang dari perjalanan ke Klaten, aku memberikan upaya dan perhatian terbaik meski waktu itu aku sedang berada di wilayah terpencil provinsi Lampung untuk melakukan penelitian.Â
MENERBITKAN BUKU
Setelah melewati seluruh tahapan pembelajaran dan jalan-jalan di DBA 2018, akhirnya tibalah masa wisuda dan launching buku karya kami semua. Masa wisuda dan launching buku dilaksanakan di dua tempat dan momen berbeda.