Sebagai hasil pembelajaran bersama mereka, pembaca bisa menemukan bahwa aku telah melakukan berbagai perbaikan untuk bloggku di www.wijatnikaika.id khususnya dalam tulisan-tulisanku yang lebih kaya data dan tidak mengandung informasi palsu, terlebih ujaran kebencian.
Kesadaran untuk menjadi bagian dari upaya melawan hoaks dan ujaran kebencian membuatku bertekad, bahwa hasil pembelajaran di DBA 2018 harus menjadi blogger dan penulis berintegritas.Â
KE KLATEN, MELIHAT SUMUR PURBA BERUSIA 1.500 TAHUN
Oke, mari bicara tentang kunjungan lapangan ke Klaten. Perjalanan ke Klaten ini dilakukan sehari penuh ke beberapa lokasi dimulai dari kunjungan ke PT. Sari Husada, PT. Tirta Investama (pabrik Aqua Klaten) dan sejumlah desa dampingan PT. Tirta Investama untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka.Â
Di pabrik Aqua ini kami bertemu dengan sejumlah orang dari manajemen untuk berbagi informasi tentang kegiatan pabrik tersebut, terutama terkait pengelolaan sumber daya air yang menjadi bahan baku produk mereka yaitu Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan brand Aqua. Oh ya, pada sesi ini aku bertemu dengan seorang seniorku ketika bekerja di sebuah NGO Lingkungan Hidup di Lampung. Beliau merasa senang aku menjadi bagian dari DBA 2018 dan menyarankan aku mempelajari sebanyak mungkin hal-hal terkait isu lingkungan dan pemanfaatan sumber daya air.Â
Nah, kunjungan paling berkesan adalah saat kami dibawa ke Taman Kehati milik Aqua, di mana di taman ini ditumbuhkan beragam jenis tumbuhan dan pohon yang nyaris punah karena erupsi merapi. Di Taman Kehati ini juga terdapat beberapa Rumah Sumber di mana di dalamnya terdapat sumur purba yang menjadi bahan baku produk PT. Tirta Investama.Â
"Apakah warga sekitar boleh masuk ke area ini?" tanyaku.
"Oh tidak boleh. Karena ini area khusus yang digunakan untuk menjaga agar sumber air kita terjaga dan aman. Kita upayakan wilayah ini steril, hanya dimasuki oleh petugas yang bekerja saja," ujarnya.
Kami diajak masuk ke Rumah Sumber 1. Didalamnya ada sebuah tabung yang mirip dengan tabung untuk memerah susu sapi, yang bentuknya sangat besar dan sangat dingin. Saat penutup tabung dibuka, mataku dapat melihat air bergolak dibawah lapisan kaca tebal. Ya, itulah ternyata sumber air yang berasal dari kedalaman bumi.Â
Setelah berpuas menyaksikan air yang bergolak dari dalam bumi dalam sumur yang dilindungi sedemikian rupa, tim dari Aqua memberikan penjelasan mengenai status air yang menjadi bahan baku bisnis Aqua. Kami bergerak menuju sumber informasi lain, yaitu sebuah peta berbingkai di dinding putih, berisi informasi tentang akuifer timur Merapi yang melingkupi wilayah Klaten, hasil penelitian kerjasama Danone dan Universitas Gajah Mada.Â