Namun, diperlukan ilmu dan pengalaman mumpuni untuk menjadi petani cerdas. Sebagaimana diceritakan diatas, sebagai petani ia telah menguasai teknik penanaman, pemeliharaan hingga pemanenan hasil pertaniannya.Â
Namun, dia belum menguasai teknik memasarkan hasil pertanian dari kebun miliknya sendiri. Percuma kan jika produk pertanian kita kualitas prima tapi nggak ada yang beli?Â
Dengan pembelajaran yang tekun dan sikap rendah hati dalam berguru kepada banyak orang, kini Mas Har bisa menjual produk pertanian organiknya dengan dua cara saja. Pertama, menjalin kerjasama dengan konsumen seperti kafe untuk menjadi pembeli reguler produk pertanian miliknya. Kedua, menjual langsung kepada konsumen asing yang kemudian menjadi pelanggannya.Â
Selanjutnya, ia menggunakan ketertarikan wisatawan asing pada praktek pertanian yang dilakukannya, Mas Har juga membuka Gardening Class dengan bayaran fantastis. Setiap orang yang ingin belajar menjadi petani, harus belajar di kebunnya langsung mulai dari pemilihan bibit, penyemaian, penanaman, pemeliharaan, pemanenan hingga pasca panen.Â
Apakah masuk akal dengan lahan pertanian sepetak sawah ia bisa disebut petani sukses yang bisa jalan-jalan keliling Indonesia dan sejumlah negara? Oh, tunggu dulu.Â
Mas Har ini rupanya cerdas. Pada 2017, sepulang dari kunjungan ke sebuah lokasi syuting milik rekan istrinya, ia membangun tiga unit rumah pohon. Satu unit dijadikan tempat tinggalnya dan dua unit lainnya disewakan kepada wisatawan asing melalui situs www.airbnb.com dan inilah sumber pundi-pundi rupiah Mas Har yang sesungguhnya.Â
Jika pembaca mencari penginapan bernama Hars Garden Tree Houses di situs Air BNB, maka rumah pohon tersebut dipastikan full booking hingga beberapa bulan kedepan. Dengan pelayanan yang prima kepada tamu, ketulusan dalam bekerja, dan sikap rendah hati dalam bersahabat dengan alam, Mas Har memanggil rezekinya untuk datang.Â
Terlebih, para tamu sangat menyukai makanan yang disuguhkan Mas Har, yang berasal dari kebunnya sehingga terasa segar, sehat dan membahagiakan ketika dikonsumsi.Â
Aku menyaksikan sendiri bagaimana Mas Har mengelola bisnisnya, sebagai petani. Saat seorang atau sepasang tamu datang ke Hars Garden, ia langsung menyambutnya, sesibuk apapun ia bekerja di lahan pertaniannya. Ia akan memanggul ransel tamu perempuan dan memimpin para tamu menuju rumah pohon yang akan mereka inapi.Â
Salah buatan Mas Har ini berbeda dengan salad yang biasa kita temui di restoran, karena dia dibuat dari puluhan jenis sayuran dan herbal yang dipetik langsung dari Hars Garden. Setiap satu piring salad akan berisi beberapa potong sumber karbohidrat dan protein nabati yang berasal dari tempe goreng atau singkong goreng atau ubi goreng, ditambah serta puluhan jenis sayuran, herbal dan bunga.Â