Di sinilah masyarakat memiliki peran penting dengan mengubah sudut pandang. Bahwa korban adalah korban dan korban tidak bersalah sehingga ia berhak menjalani hidup normal.Â
4| Kritis terhadap norma dan aturan agama
Menyedihkan memang jika ada anak di bawah umur dipaksa menikah dengan alasan mengikuti ajaran agama. Dalam masyarakat Islam biasanya berdasarkan pernikahan Nabi Muhammad dan Aisyah binti Abu Bakar. Padahal, jika mau dilihat lebih seksama pernikahan anak di bawah umur hanyalah demi mengikuti hawa nafsu atau masalah keterdesakan ekonomi.Â
Karena itu masyarakat harus bahu-membahu dalam membantu si anak dan keluarganya untuk keluar dari masalah tersebut alih-alih tidak peduli dan menganggap itu urusan rumah tangga orang lain. Bagaimanapun juga pernikahan anak di bawah umur bukan saja berakibat pada angka kematian ibu dan bayi, juga menurunkan produktivitas dan daya saing bangsa.
5| Kritis terhadap iming-iming pekerjaan
Banyak kasus perdagangan perempuan dan anak untuk industri seks yang berawal dari iming-iming pekerjaan dengan gaji yang menjanjikan. Sebagian besar korbannya berasal dari keluarga miskin dengan pendidikan yang rendah. Oleh karenanya, masyarakat tidak boleh menutup mata terhadap masalah ini.Â
Kita harus saling memperhatikan satu sama lain dan kalau bisa pemimpin warga setempat bisa menerima pengaduan warga yang membutuhkan pekerjaan sehingga aduan bisa diteruskan kepada lembaga-lembaga berwenang seperti dinas tenaga kerja atau lembaga pencari kerja legal. Dengan demikian warga dapat mengetahui kebutuhan antar mereka dan dapat saling membantu.Â
6| Laporkan
Jika kita mengalami kekerasan seksual yang sudah tidak bisa ditangani dengan peringatan, laporkan saja. Atau jika kita mengetahui telah terjadi kekerasan seksual pada seseorang dan kita dapat membuktikannya, laporkan saja. Jangan takut untuk menghukum pelaku kejahatan. Sebab, sikap diam kita adalah alasan bagi mereka untuk terus menerus melakukan kekerasan seksual.Â
Dalam masalah sosial seperti ini, diam bukan berarti emas. Diam dan membiarkan kejahatan merajalela justru menunjukkan bahwa kita sudah kehilangan kehendak menjadi orang baik dan menjunjung tinggi keadilan.Â
Kasus Baiq Nuril hanya satu dari ribuan kasus kekerasan seksual di tanah air. Bisa jadi kasus tersebut merupakan semacam bom waktu yang mempermalukan kita sebagai sebuah bangsa yang katanya paling agamis di dunia tapi kasus kekerasan seksualnya tertinggi di Asia.Â
BACA JUGA: Benarkan RUU PKS Pro Zina dan LGBT?Â
Demikian tulisan kali ini, semoga bermanfaat.