Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ke Klaten, Perjalanan Mendebarkan Melihat Sumber Air Purba Berusia 1.500 Tahun

19 Oktober 2018   19:14 Diperbarui: 22 Oktober 2018   01:02 1858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air sebagai sumber kehidupan. Foto: nexshutter


Sedangkan  dalam upaya konservasi air adalah dengan menanam pohon. Di Klaten  sendiri, PT. Tirta Investama telah menanam sebanyak 20.000 pohon pada  2015, yang merupakan bagian dari 2.454.340 pohon yang ditanam di seluruh  Indonesia hingga 2016. Atas kerja kerasnya ini, melalui program Taman  Kehati yang dijalankan atas kerjasama dengan jurusan Biologi FMIPA  Universitas Negeri Semarang, pada 2015 PT. Tirta Investama (Aqua) Klaten  mendapatkan penghargaan Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup  dan Kehutanan (KLHK). 

Jika pembaca ingin mengetahui lebih lanjut mengenai berbagai program yang dilakukan Aqua dalam mewujudkan visi green company melalui berbagai kegiatan circular economy , langsung saja follow akun media sosial berikut ini: 

Instagram : @aqualestari
Twitter : @aqua_lestari
Facebook : AQUA Lestari
Website : www.aqua.com 


Dalam  perjalanan kembali ke gedung pertemuan, sembari mengagumi betapa rapi  dan teraturnya ritme kerja di pabrik Aqua Klaten ini, aku berjanji tidak  akan lagi menyia-nyiakan air. Bukan saja karena kini aku sudah tahu  betapa panjangnya perjalanan air dari perut bumi hingga sampai ke  tanganku. Juga karena fakta bahwa tidak merawat air sama saja dengan  tidak bersyukur atas anugerah Tuhan atas penciptaan air. Kepada Tuhan  aku memohon ampun. 

HATI GEMBIRA DI TAMAN KEHATI AQUA KLATEN

Perjalanan  dilanjutkan dengan mengunjungi Taman Keanekaragaman Hayati milik Aqua  Klaten. Taman Kehati seluas 4.8 ha yang terletak di Polanharjo ini  dibangun sebagai sarana melestarikan keanekaragaman hayati khas Merapi  yang sempat punah akibat erupsi pada 2010. Didalamnya terdapat berbagai  spesies langka baik flora maupun fauna, dengan 200 spesies tanaman dan  50 diantaranya spesies tanaman keras dari Merapi. Ada juga 23 spesies  Anggrek khas Merapi yang nyaris punah jika tidak diselamatkan. Aku pun  mengangguk-angguk takjub untuk program mulia ini. 

Nah,  sebelum kami melakukan eksplorasi lebih jauh di Taman Kehati yang  sedang musim buah mangga, pihak Aqua mengajak kami untuk menjadi bagian  dari kampanye Hari Cuci Tangan Sedunia yang diperingati setiap 15  Oktober. Bang Rama Zakaria selaku Stakeholder Relations Manager PT.  Tirta Investama (Aqua) Klaten menyampaikan, bahwa: 

"Misi  utama mengkampanyekan mencuci tangan dengan benar agar terhindar dari  penyakit. Dibalik itu dibalik cuci tangan bisa disampaikan misi lain  bagaimana kita harus menghemat air. Air mengucur cukup pada awal untuk  membasahi tangan, setelah tangan disabun baru diguyur air lagi sampai  bersih. Jadi karena air tidak sampai mengucur terus, agar air tidak  terbuang sia-sia."

Lalu, aku dan teman-teman pun melakukan praktek mencuci tangan dengan baik dan benar. Tentu  saja kami melakukannya dengan gembira dan tertawa-tawa seperti sedang  bermain saja. Karena ternyata mencuci tangan tidak sesederhana yang  biasa kita lakukan selama ini, melainkan memerlukan 6 tahap yang sangat  puitis mulai dari membasuh dan mengosok kedua telapak tangan bagai  sedang membuat kue, hingga membersihkan kedua punggung tangan di bagian  akhir yang menjadi kunci penghematan air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun