Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Teruntuk Iqbaal, Jangan Kau Hinakan Minke "Bumi Manusia" dengan Peran Picisan

26 Mei 2018   05:26 Diperbarui: 27 Mei 2018   16:33 8869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: erwinedwar.com

Sementara Dilan cuma anak muda berandal dalam kisah cinta picisan yang tidak memiliki kontribusi apapun dalam konteks memperjuangkan masalah kebangsaan. 

Saya tidak bisa tidur, Iqbaal. Saya resah dan kepala saya dipenuhi ketakutan bahwa film yang disutradai Hanung Bramantyo ini akan gagal total.

Kami sudah banyak kecewa dengan film-film beliau seperti 'Kartini', 'Soekarno: Indonesia Merdeka', dan beberapa yang lainnya.

Sebab, semangat inti dari 'Bumi Manusia' bukan kisah cinta antara Minke dan Annelies yang mungkin akan sangat laku dijual apalagi jika jomblowan dan jomblowati di negeri ini jumlahnya meningkat setiap tahun.

Roman ini tentang perang ideologis anak bangsa dalam melawan penjajahan asing dan kekejaman sistem sosial bangsa sendiri. Karya ini adalah pedang.

Dia tajam dan menusuk sasaran dengan apik. Jika Anda sudah membaca karya ini dengan baik, pasti Anda paham bahwa 'ketajaman' pedang perlawanan ini ada pada sosok Nyai Ontosoroh dengan kerja kerasnya dalam konteks 'ekonomi lokal dan kesejahteraan rakyat', dan Minke dengan tulisan-tulisannya sebagai perlawanan yang menembus batas Hindia Belanda.

Jadi, ini bukan kisah antara Minke dan Annelies. Ini kisah kebangsaan yang mengikat banyak aspek dan sangat idealis, yang mendobrak batas ruang dan waktu.

By the way, Minke adalah plesetan dari Monkey. Nama panggilan itu diberikan oleh orang-orang Belanda pada nama asli Minke (RM. TAS) karena dia jelek dan kucel ala pribumi tahun 1920-an, meski sebenarnya dia cucu Bupati alias anak orang kaya. Maksudnya jelek di mata orang Belanda si orang Kaukasia. 

Jadi, pemilihan nama Minke sebagai tokoh cerita 'Bumi Manusia' oleh Pramoedya pasti bukan suatu kebetulah. Karena pada masa itu jelas sekali bahwa orang pribumi dipandang buruk, bodoh, miskin, buta huruf, kurang gizi dan rendahan, sehingga perannya cuma jongos kolonial, remah-remah para tuan dari negeri asing.

Nama Minke adalah sebuah kritik sosial kondisi Hindia Belanda kala itu. Ini tidak main-main, bukan? Dan karya ini pernah dibredel pemerintahan Orde Baru sebelum berhasil diterbitkan dan penulisnya dipenjara.

Artinya apa, karya ini bahaya karena mengusik penguasa lalim dengan terang-terangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun