Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bangsa Besar Menghadapi Teroris dengan Kompak, bukan Denial dan Nyinyir

16 Mei 2018   22:47 Diperbarui: 16 Mei 2018   22:52 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Jawa Pos.

Jadi,  meski dalam keadaan takut kalau-kalau kita jadi sasaran teror bom, kita  tetap harus menghadapi bersama situasi ini bersama-sama mulai dari  level yang paling dekat dengan kehidupan kita, seperti keluarga dan  ketetanggaan. Pertama-tama, lihat keluarga kita masing-masing.

Pastikan keluarga kita tidak memiliki kebencian terhadap perbedaan yang  ada di negeri ini baik itu agama, suku, budaya, warna kulit hingga  pilihan politik. Kita menumpang hidup di negeri dengan segudang  perbedaan, jadi jangan bersikap mau menang sendiri. Kedua, kita  harus memastikan anggota keluarga kita tidak mengikuti kegiatan-kegiatan  yang mengacu pada ekstremisme apalagi terorisme. Ketiga, mari  kita eratkan hubungan ketetanggaan di lingkungan sekitar kita dan saling  memastikan bahwa tidak ada kebencian atas nama apapun yang dapat  merusak kedamaian hidup kita di negeri ini. Keempat, kita cek dan  ricek media sosial kita, keluarga, teman dan kenalan kita. Kita harus  berani melaporkan jika ada status atau tweet atau postingan apapun yang  mengarah pada kebencian dan teror di media sosial.

Bagaimanapun juga,  para teroris dapat bersembunyi di manapun dan menggunakan cara apapun  untuk menyebarkan paham mereka yang jahat dan merugikan. Mari jaga  Indonesia kita bersama-sama, dalam kekompakan dan persatuan.  

Jika  kita tidak mampu turun tangan langsung menangani kejahatan terorisme di  lapangan, minimal jangan denial apalagi nyinyir seolah nyawa korban  nggak beda sama nyawa ayam potong. Justru, kita harus waspada karena  siapa saja bisa menjadi pelaku dan korban teror bom. Kita nggak tahu toh  isi kepala apalagi isi hati setiap orang, bahkan keluarga kita sendiri.  

Kepada  keluarga korban teror bom Surabaya dan Sidoarjo, saya turut berbela  sungkawa atas kejadian ini. Semoga kesedihan nasional ini semakin  menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa kita yang besar ini. Mari kita  hadapi bersama kejahatan kemanusiaan ini demi Indonesia yang damai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun