Mohon tunggu...
Wijanto Hadipuro
Wijanto Hadipuro Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti dan penulis

Saya pensiunan tenaga pengajar yang senang menulis tentang apa saja. Tulisan saya tersebar di Facebook, blogspot.com, beberapa media masa dan tentunya di Kompasiana. Beberapa tulisan sudah diterbitkan ke dalam beberapa buku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Galon Plastik, Pertarungan Konstruksi Sosial

12 November 2024   08:40 Diperbarui: 13 November 2024   21:19 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi distribusi galon AMDK (Dok. Shutterstock via KOMPAS.com)

Saat ini terjadi pertarungan besar-besaran antara dua produsen air minum dalam kemasan penguasa pasar di Indonesia.

Pertarungannya adalah pada isu galon plastik atau kemasan plastik merupakan sampah yang harus dicegah karena sulit diurai ataukah merupakan sumber daya yang dianjurkan diproduksi karena dapat dimanfaatkan kembali untuk menghasilkan berbagai macam produk.

Saya pernah menulis dalam buku saya Manajemen Sumber Daya Alam dari Perspektif Ideologis yang dapat diunduh secara gratis, bahwa sumber daya adalah sebuah konstruksi sosial yang dibangun oleh manusia pada zamannya (Hadipuro, 2022: 4).

Oleh karenanya, konsep sumber daya, dan juga sampah, bersifat dinamis sesuai perkembangan keinginan dan tindakan manusia (Omara-Ojungu, 1992).

Nah, saat ini dua produsen AMDK sedang bertarung untuk membentuk konstruksi sosial, apakah plastik merupakan sampah atau sumber daya.

Lalu dimana posisi pemerintah dan bagaimana seharusnya pandangan kita?

Indonesia dan Sampah Plastik

Berita-berita menunjukkan bahwa Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar, antara lain: nomor 2 menurut Universitas Multimedia Nusantara Eco 2024 (17/09/2024) dan Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Oceanografi BRIN Muhammad Reza Cordova (11/09/2024), nomor 3 terbesar di dunia menurut Tempo (14/09/2024) dan Kompas (9/09/2024), dan urutan ke-5 menurut RRI yang mengutip Direktur Sahabat Lingkungan Satrijo Wiweko (18/03/2-24). Entah mana yang paling tepat, tetapi yang jelas Indonesia memberikan kontribusi besar pada jumlah sampah plastik di dunia.

Studi terkini tentang plastik adalah terkait mikroplastik dan bahayanya. Mikroplastik adalah partikel plastik yang berukuran kurang dari 5 mm.

Salah satu sumber mikroplastik adalah sampah plastik sekali pakai yang kita buang ke tempat pembuangan sampah dan akhirnya lapuk baik di tanah maupun di perairan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun