Mohon tunggu...
Wijanto Hadipuro
Wijanto Hadipuro Mohon Tunggu... Peneliti dan penulis

Saya pensiunan tenaga pengajar yang senang menulis tentang apa saja. Tulisan saya tersebar di Facebook, blogspot.com, beberapa media masa dan tentunya di Kompasiana. Beberapa tulisan sudah diterbitkan ke dalam beberapa buku.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sering Zoning Out Saat Membaca Buku Teks atau Buku Pelajaran?

4 November 2024   16:57 Diperbarui: 4 November 2024   17:35 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sering kita dengar keluhan atau juga kita alami sendiri, kita sering zoning out saat membaca buku teks bagi mahasiswa atau buku pelajaran bagi para siswa. Padahal saat membaca komik atau novel, kita bisa menikmatinya dan langsung ingat tokoh dan alur ceritanya.

Artikel ringkas ini akan membahas dua teknik agar kita tidak sering mengalami zoning out saat membaca buku teks atau buku pelajaran, yaitu ubah genre dan teknik bertanya. Kedua teknik ini biasanya lebih mudah kita lakukan untuk buku teks atau buku pelajaran yang termasuk kategori ilmu sosial.

Ubah Genre

Jika kita tidak sering mengalami zoning out saat membaca komik atau novel, maka ada satu kemungkinan penyebabnya, yaitu kita menyukai genre komik atau novel. Tetapi, anehnya banyak dari kita mudah mengalami zoning out saat membaca buku teks atau buku pelajaran.

Komik dan novel memang berbeda genre dengan buku teks atau buku pelajaran. Yang membedakan keduanya adalah pada apa yang disebut dengan logical method of written organization atau mudahnya adalah pada perbedaan alur logis dalam menyusun paragraf.

Saat kita membaca komik atau novel, mayoritas penulisnya menyusun paragraf dengan menggunakan alur logis kronologis. Paragraf disusun berdasarkan urutan waktu. Bisa paragraf pertama terjadi lebih dahulu dibanding dengan paragraf kedua atau bisa sebaliknya yang sering kita kenal sebagai flash back.

Sementara saat kita membaca buku teks atau buku pelajaran, paragraf biasanya disusun berdasarkan klasifikasi, baik menurut perbedaan maupun kesamaan. Untuk hal-hal yang sama, penulis buku teks atau buku pelajaran mengelompokkan ke dalam klasifikasi pertama. Kemudian untuk hal-hal yang berbeda dengan klasifikasi pertama, penulis mengelompokkan ke dalam klasifikasi kedua, dst. Sebagai contoh, saat kita akan mendiskusikan tentang cara-cara perusahaan memasarkan produknya, maka biasanya kita membacanya dalam beberapa paragraf berdasarkan klasifikasinya.

Untuk menyederhanakan, cara perusahaan mempromosikan produknya adalah melalui iklan, menggunakan tenaga penjual atau personal selling, dan dengan memberikan potongan harga atau diskon. Lalu, penulis biasanya akan memaparkan iklan dan definisinya di paragraf 1, menggunakan tenaga penjual di paragraf 2 dan di paragraf 3 penulis menjelaskan tentang cara menjual dengan memberikan potongan harga.

Dalam buku teks atau buku pelajaran sering kali hanya ada definisi yang seolah harus kita hafalkan. Dan, kita sulit untuk menghafalkannya, lalu kita sering terkena zoning out saat membacanya. Mengubah genre dari buku teks ke novel bisa kita lakukan saat kita membaca untuk mengurangi kemungkinan zoning out. Dengan perkataan lain, kita mengubah alur logis paragraf dalam buku teks yang menggunakan klasifikasi ke dalam alur logis novel yang menggunakan alur kronologis.

Caranya sederhana, kita bisa memasukkan tokoh ke dalam benak kita saat membaca. Alangkah indahnya, apalagi jika tokoh tersebut adalah pacar kita. Misal, malam minggu kemarin Oliv dan teman-temannya pergi ke Simpang Lima di Kota Semarang. Di ujung Jalan Pahlawan, Oliv melihat satu baliho besar yang berisikan iklan IndiHome. Pasti Telkomsel sebagai produsen IndiHome membayar sejumlah uang tertentu untuk memasang iklan tersebut.

Oliv dan teman-temannya kemudian memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Mereka akan jalan-jalan dan melihat-lihat produk fashion di Matahari Plaza Simpang Lima. Setelah memarkir mobilnya, mereka langsung masuk ke Matahari Department Store.

Ada banyak banner diskon yang diberikan untuk beberapa produk fashion. Diskon yang diberikan oleh Matahari Department Store mengingatkan Oliv tentang cara perusahaan mempromosikan produknya agar dibeli konsumen melalui promosi penjualan. Supaya dapat menarik konsumen dan dapat menjelaskan produk yang didiskon, Matahari Department Store juga menyediakan tenaga penjual atau Sales Promotion Girl yang cantik-cantik di counter produk yang dipromosikan. Oh ini ya, cara perusahaan mempromosikan produknya melalui personal selling.

Imajinasi dan mengubah genre bisa membantu kita mengurangi terjadinya zoning out saat membaca buku teks atau pelajaran. Biasanya kita bisa lakukan hal ini untuk buku teks atau buku pelajaran yang termasuk dalam kategori ilmu sosial. Agak sulit kita melakukannya untuk buku teks atau buku pelajaran untuk kategori ilmu pasti atau eksakta.

Teknik Bertanya

Cara kedua mengurangi kemungkinan zoning out adalah dengan teknik bertanya. Saat kita membaca judul bab Manajemen Operasi, maka kita bisa membuat beberapa pertanyaan. Pertanyaannya seperti (1) apa yang dimaksud dengan Manajemen Operasi; (2) apa gunanya kita belajar Manajemen Operasi; (3) apa saja jenis-jenis Manajemen Operasi, dll.

Saat kita membaca, kita tuliskan pertanyaan kita di sisi kiri kertas yang kita lipat menjadi dua. Lalu kita cari jawaban untuk pertanyaan yang kita buat sendiri dan kita tuliskan jawaban di sisi kanan kertas yang kita lipat tadi. Bisa saja saat kita mencari jawaban atas pertanyaan awal yang kita buat, muncul pertanyaan baru. Tuliskan pertanyaan baru tadi dan cari jawabannya saat kita meneruskan membaca. Sebaiknya saat kita menjawab pertanyaan kita, kita gunakan kata-kata kita sendiri. Jangan menuliskan jawaban seperti yang ada pada buku.

Teknik bertanya ini bisa membantu kita membuat ringkasan yang baik yang mempermudah kita dalam memahami buku teks. Rasa ingin tahu yang kita buat sendiri tentang jawaban akan membantu kita menghindari zoning out.

Penutup

Teknik mengubah genre di bidang ilmu Manajemen sudah dilakukan oleh Alfred Tack. Tack tidak menuliskan buku teks seperti yang lazim kita baca. Dia menuliskan konsep-konsep dalam Ilmu Manajemen dalam sebuah novel. Salah satu buku Tack diterjemahkan dan diterbitkan oleh Institut Manajemen Prasetya Mulya dengan judul Manajer Mutu Tinggi.

Alangkah lebih baiknya jika siswa dan mahasiswa selain mereka belajar sendiri, juga dibantu oleh guru dan dosen tentang berbagai teknik dan cara membaca agar tidak sering terkena zoning out, bisa dalam pelajaran Bahasa Indonesia ataupun mata pelajaran khusus untuk teknik membaca dan menulis.

Ketrampilan membaca penting sekali, karena tidak hanya untuk kepentingan sekolah atau kuliah, tetapi agar kita semua mampu membaca secara efektif dan efisien seumur hidup kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun