Koloni  industri hiburan melalui Dardanella selain menawarkan pembaharuan dalam dunia pertunjukan seperti naskah, properti panggung gemerlap, dan kostum para bintang dengan standar sandiwara Eropa, tanpa disadari Dardanella memiliki kekuatan impresi bagi eksplorasi identitas kebangsaan melalui penggarapan naskah. Sebagaimana dinyatakan dalam kajian Dyah Ayu Setyorini dan Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari, Nasionalisme alam Dunia Seni Pertunjukan: Sandiwara Dardanella  Kiprah dan Karyanya 1926-1935 (2017), beberapa naskah panggung sandiwara Dardanella sarat dengan sikap impresif nasionalisme seperti Dr.Samsi, Mait Hidoep dan Perantaian 99.
Tan Tjeng Bok sendiri dalam pementasan Dr. Samsi di Gedung Thalia Mangga Besar Batavia 1930 memerankan sebagai Sinyo Kemayoran. Pada naskah Mait Hidoep berperan sebagai dokter. Ini yang tak luput dalam amatan buku ini. Pembaca dikuakkan bagaimana sikap A. Piedro yang disokong penulis naskah Andjar Asmara menyorotkan sikap politik Dardanella yang cenderung antikolonial, antifeodalisme. Piedro menunjukkan sikap simpatik saat Soekarno ditahan tahun 1930. Dardanella sendiri ialah wujud Indonesia / Hindia Belanda kecil dengan keragaman personilnya dari lintas suku / etnik.
Pendek kalam, siratan buku mampu mengungkap historiografi seni pertunjukan dengan mengungkap gerak seorang legenda penghibur Tan Tjeng Bok. Melalui sosok Tan Tjeng Bok pembaca mengetahui jatuh bangunnya sang aktor, dinamika seni pertunjukan di Indonesia sekaligus orientasi dan sikap hidup sang penghibur. Setidaknya Tan Tjeng Bok bukan epitaf pada jagad pertunjukan.
Negera telah memberikan penghargaan Budaya Parama Dharma 6 November 2003 semasa Presiden Megawati serta penghargaan plakat Djamaludin Malik pada Festival Film Indonesia (FFI) 1980. Lebih dari itu ia adalah semangat bagi seniman untuk berkhidmat dalam dunianya, seperti yang ia titipkan dalam testimoni pada sebuah majalah di tahun 1984, "Kalau memang Tuhan mau mengambil nyawa saya, silakan. Cuma tolong pada generasi mendatang, khususnya seniman seniwati dan para bintang film untuk meneruskan perjuangan yang pernah saya rintis di dunia film" .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H