Amatan Boyd R Compton yang dikumpulkan dalam buku Kemelut Demokrasi Liberal : Surat-surat Rahasia Boyd R Compton (1992), mencerminkan situasi Indonesia saat memasuki era Demokrasi Liberal. Apakah kebijakan korespondensi Boyd R Compton menjadi landasan pengambilan keputusan politik bagi Indonesia. Wallahualam.
Nostalgia surat sebagai produk keintiman personal menjadi kerinduan, saat terdapat proses transformasi dari ruang privat ke ruang publik. Apa yang diistilahkan Van Dijk (2006) sebagai the network society menjadikan kondisi sebagai zaman berjejaring (the age of networking) menjadi terbukti saat dunia korespondensi surat tergantikan dengan piranti digital melalui jagad media sosial.Â
Konten media sosial mengeksplorasi aspirasi keintiman dan sentimen secara massif. Luapan korespondensi massif melalui media sosial merubah ke arah yang disebut Veronica Hamid (2014) sebagai politik kewargaan yang aktif (active citizenhip). Jagad digital dan virtual merenggut keintiman personal itu.
Dari bilik sejarah, surat-surat abadi mewartakan suara langut -- mengutip ungkapan surat Kartini sebagai suara jiwa-jiwa manusia yang sedang berbicara kepada kami, kadang gundah, kadang meratap dan sangat jarang tertawa bahagia.........dan jiwaku terbang bersama suara-suara itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H