Di wilayah utara ini terdapat pusat pemerintahan seperti Pendopo dan rumah dinas Bupati, kantor Asisten Resident Brebes dan pusat pelayanan lainnya. Perubahan dan perkembangan wilayah tak mengherankan melahirkan daerah-daerah baru seperti kampung dan desa sebagai ruang untuk hidup bagi penduduk.Â
Mobilitas sosial penduduk yang berkaitan dengan perubahan tak bisa dielakkan yaitu pembukaan wilayah baru yang ditandai dengan identitas tertentu.
Identitas itu melahirkan konsekuensi adanya proses labeling utawa penamaan. Yang kemudian memunculkan topinimi (pembentukan nama) di wilayah Kabupaten Brebes.
Labeling itu biasanya didasarkan pada batas alam, corak atau karakteristik wilayah hingga adanya momen peristiwa tertentu. Tak bisa ditampik studi toponimi berkaitan dengan geographical nama. Atau yang pernah dikaji van Dijk (2007) toponimi dilekatkan dari bentuk landscape (rupa bumi).
B. Toponimi Wilayah yang Unik
Kabupaten Brebes memiliki toponimi yang unik dan khas. Tentang ini sebenarnya Badan Perencana Pembangunan Daerah (sekarang Baperlitbangda) Kabupaten Brebes tahun 2008 telah mempublikasikan buku Sejarah Mentalitas Brebes, yang mengulas soal toponimi dan karakter masyarakat Brebes. Namun kajian tersebut bersifat terbatas pada kajian mentalite secara umum. Studi pelacakan toponimi bisa didekati dari kajian sejarah tutur (lisan), arkeologi , maupun kebahasaan.
Tulisan ringan diharapkan bisa memantik kajian serius untuk menuliskan sejarah lokal dan penguatan wilayah berbasis budaya sebagaimana amanat UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. narasi toponim wilayah di Kabupaten Brebes sudah dikenal sejak Masa Klasik (Hinduisme Budhisme).
Sampai sekarang di Brebes penamaan untuk wilayah paling kecil mengenal istilah dukuh, dusun. Istilah dukuh telah dikenal pada periode Klasik dengan nama duhan atau duwan.
Dukuh / dusun merupakan penamaan lain untuk wilayah kampung sebelum diikat dalam wilayah pedesaan. Â mengikuti telaah Agus Aris Munandar, Toponimi dalam Kajian Arkeologi (2016), Â di Kabupaten Brebes toponimi wilayah dapat dikelompokkan :
1. Nama Tumbuhan / Tanaman / Pohon. Contohnya : Sawojajar, Randusanga, Tanjung, Songgom, Jatibarang, Sengon
2. Peristiwa Sejarah. Contohnya : Galuh Timur, Bumiayu, Kedatuan, Jagalempeni, Kersana, Paguyangan, Jalawastu, Kleben, Pasarbatang, Karangberahi, Dumeling