Mohon tunggu...
Wahid Ilham Isnanto
Wahid Ilham Isnanto Mohon Tunggu... Editor - Seorang pembelajar, penjelajah, dan pendekar kaumnya.

Menulis bacaan ringan mengenai pendidikan Islam, filsafat, dan sosial-budaya. 📷 @wi_isnanto

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

7 Nasihat Syekh Abdul Qadir: Menuju Pribadi yang Positif

8 Juni 2024   07:30 Diperbarui: 8 Juni 2024   07:43 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dihasilkan oleh kecerdasan buatan "Microsoft Designer" pada 15 Mei 2024 

Syekh Abdul Qadir al-Jailani, seorang ulama yang mengasah intelektualnya di Bagdad tahun 488 H. Selama lebih kurang 30 tahun, beliau mempelajari berbagai disiplin ilmu di sana. Banyak orang juga belajar kepadanya selama di Bagdad karena dikenal menguasai 13 bidang ilmu. Beberapa diantanya, yaitu tafsir, hadis, tasawuf, suluk, persoalan mazhab (Syafi'i dan Hambali), ushuluddin, ushul fikih, nahwu hingga qira'at.

Banyak ulama besar turut menghadiri forum pengajian yang diampu Syekh Abdul Qadir. Luasnya ilmu pengetahuan menjadi daya tarik para pembelajar dari seluruh penjuru dunia. Majelis tausiahnya menjadi populer dan didatangi ribuan orang. Beliau dikenal sebagai sosok yang zuhud dan qona'ah. Juga memiliki jiwa yang jernih sehingga mempengaruhi orang-orang yang menjumpainya.

Ada banyak nasihat-nasihat Syekh Abdul Qadir berikan kepada orang-orang yang ditemuinya. Baik disampaikan pada majelis tausiah maupun melalui karya tulisnya. Menjelang akhir hayat, beliau menulis satu diantara tiga kitab yang terkenal karyanya, yaitu Futuhul Ghaib.Kitab atau buku ini berisi kompilasi nasihat-nasihat.

Baca juga: Al-

Nasihat beliau ditujukan kepada pembaca mengenai pengembangan diri dalam kitab Futuhul Ghaib  antara lain sebagai berikut.

#1 Jangan Mengeluh agar Bahagiamu Penuh

Jangan keluhkan kesusahan yang menimpamu baik itu kepada kawan maupun lawan. Jangan suka melihat orang lain, sebab mereka tak mampu memberi manfaat atau mudarat kepadamu. Jangan menyalahkan Allah Swt. atas takdir yang menimpamu. Ucapkan rasa syukur kepada-Nya lantaran  nikmat yang tak terhitung dianugerahkan kepadamu. Bila engkau mengeluh dan menutup mata atas nikmat dan rahmat-Nya yang kau dapatkan, maka Allah Swt. murka kepadamu. Sesungguhnya sebagian musibah yang menimpa manusia disebabkan keluhan mereka sendiri. Hai hamba yang dirundung malang! tunjukkan perilaku terbaikmu, bersabarlah, bertakwalah, dan rindulah hanya kepada-Nya.

#2 Jangan Menganiaya Dirimu Sendiri

Terima dan ridailah apa pun yang terjadi pada dirimu. Pegang teguhlah hingga ketentuan nasib mu mencapai batasnya, sehingga engkau diberi derajat yang lebih tinggi. Pahamilah bahwa apa yang menjadi bagianmu tidak akan lepas darimu dan apa pun yang bukan bagianmu tak akan pernah engkau raih. Berupayalah agar menjauhi dosa yang diakukan tubuh dan hatimu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.

#3 Jangan Lengah

Penuhilah kewajibanmu untuk berpantangyang diharamkan atas dirimu. Sebab, Nabi saw. pernah bersabda bahwa dasar agama yaitu menjauhi  dari segala yang haram, sementara kebinasaannya adalag sikap rakus. Ketika kau mendekatinya mungkin kau akan tergoda untuk mencobanya. Kebinasaan mendekat ketika kau lengah. Sedangkan, keselamatan dapat kau raih dengan memenuhi kewajiban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun