Mohon tunggu...
Wihdan AzmiMuhammady
Wihdan AzmiMuhammady Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 pariwisata UGM

Saya hanya menyelesaikan tugas

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Patung Burung dan Penunggangnya? gimana perjalanan dari awal

16 Desember 2024   20:55 Diperbarui: 16 Desember 2024   20:45 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Event yang saya hadiri kali ini adalah event yang diselenggarakan di Bali, yaitu tepatnya di GWK Cultural Park. Di dalamnya diadakan acara pementasan Tari Kecak dan teater cerita sejarah bagaimana burung Garuda ada dan mengapa patung GWK dibuat. Tari Kecak berlangsung dari jam 4 sore hingga jam 7 malam, kira-kira terhitung selama 4 jam. Dihadiri lebih dari ribuan pengunjung yang antusias menonton dari awal hingga akhir pertunjukan. Saya dan beberapa teman juga sangat penasaran ketika melihat pertunjukan seni tersebut, pasalnya kami pernah melakukan Tari Kecak abal-abal ketika dulu masih semester satu dengan teman-teman seangkatan. Terlebih lagi, Tari Kecak sangat unik, dimana penarinya yang laki-laki dan bertelanjang dada kemudian terus-menerus mengucapkan "cak-cak-cak-cak". 

Berlokasi di GWK Cultural Park yang berada di Kuta, Badung, Bali. lokasi ini berjarak 30 menit dengan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan 15 menit dari Pantai Melasti Bali. Luas keseluruhan area GWK (djkn.kemenkeu.go.id) sekitar 60 Hektar atau 60 kalinya luas bandara Adisutjipto Yogyakarta. Cukup luas untuk sebuah destinasi wisata, sehingga area GWK yang besar tersebut juga berisi banyak hutan dan beberapa atraksi patung. 

Atraksi di GWK menurut data dari website traveloka.com yaitu taman patung GWK, pertunjukan seni, keliling dengan segway atau skutis (skuter listrik), berfoto dengan baju adat Bali, menyantap kuliner khas Bali di restoran, dan berbelanja souvenir di toko merchandise. Ketika saya mengunjungi GWK, saya berjalan cukup lambat dengan tujuan untuk mengapresiasi segala hal yang ditawarkan, seperti patung-patung yang di pajang, kolam kecil dengan patung yang indah, dan patung GWK yang terletak diujung rute. Sekaligus menunggu acara pementasan Tari Kecak dimulai pada pukul 4 sore. 

Alur pengunjung dimulai dari pintu masuk yaitu di depan air mancur yang bersebelahan dengan toko souvenir dan kantor dari GWK Cultural Park. Di pintu masuk terdapat alat scan seperti di stasiun, dengan fungsi yang sama yaitu meng-scan tiket masuk agar tiket yang sudah dibeli tidak bisa digunakan lagi. Di pintu masuk pula terdapat petugas yang standby berjaga supaya jika ada yang memerlukan bantuan dapat memintanya langsung kepada petugas disana. Setelah masuk kita diarahkan menuju pintu masuk taman yang berada di kiri pintu masuk utama. Karena pengunjung yang cukup banyak, kami mengantri lama dan bersiap untuk masuk melewati gerbang kecil taman GWK. Kemudian menaiki tangga menuju kolam patung dengan spot yang bagus untuk foto maupun bersantai. Di depan kolam kami berfoto bersama-sama dan menikmati indahnya keelokan dari tanaman hijau, kolam, dan patung yang berada di tengahnya. Sedari kolam kami diarahkan oleh tangga yang tinggi untuk naik dan berbelok ke arah depan, yaitu ke arah patung Plaza Wisnu yang setengah jadi, yaitu sepinggang. Di Bawah patung Wisnu terdapat kolam air yang memutari patung, dan banyak pengunjung yang berfoto disana. Di area patung Wisnu juga terdapat Pura kecil untuk sembahyang, yang area nya terbatas oleh jamaah saja. Turun sedikit dari belakang patung Wisnu, kami diarahkan oleh tangga turun yang berlanjut untuk mengunjungi patung kepala Garuda yang belum jadi. Patung kepala tersebut awalnya adalah patung yang akan dipajang di tengah area utama GWK, namun ada beberapa alasan sehingga tidak jadi digunakan. Beberapa waktu kami habiskan untuk berfoto didepan patung tersebut dengan salah satu dosen kami. Kemudian kami menuruni area dengan tangga yang luas ke arah samping bawah, dimana dibagian bawah adalah lokasi utama dari acara pertunjukan Tari Kecak dari GWK Cultural Park. Sesampai di bawah kami melanjutkan perjalanan menuju patung Garuda yang utama, yaitu jauh di depan dari arah kami. Setelah beberapa langkah dari arah tangga turun, kami bertemu dengan peta taman GWK, yang memberikan beberapa penjelasan mengenai tempat-tempat dan atraksi yang ada di kompleks taman GWK. setelah membaca peta kami diarahkan naik dari samping kiri kemudian melewati bangunan besar yang tertutup dimana lokasi ini juga dipakai untuk pertunjukan Tari Kecak, namun bangunan tertutup atau beratap sedangkan area yang di depan tadi tidak memiliki atap. Lalu ke arah depan yang langsung menuju bangunan utama dari taman GWK, yaitu patung GWK itu sendiri. Setelah naik hingga atas, kami beristirahat sejenak dengan mengapresiasi budaya Indonesia berupa Patung megah menawan Garuda Wisnu Kencana. Bangunan patung tidak hanya berisi patung saja, namun terdapat museum yang terletak di bawah patung tersebut yang masih dalam 1 bangunan. 

Acara seperti pentas seni Tari Kecak menjadi solusi yang sangat efektif mengingat Budaya Indonesia yang beragam namun tidak semuanya bisa dipertontonkan atau bahkan sudah beberapa terlupakan oleh zaman. Para pengunjung yang menonton juga terlihat antusias, hal ini menunjukkan bahwa pertunjukan seni tersebut diterima baik oleh masyarakat dan semua wisatawan yang datang. Dan dengan adanya pertunjukan tersebut diharapkan budaya Indonesia tetap ada dan terus dilanjutkan dan dilestarikan dari generasi ke generasi berikutnya. Sehingga budaya sendiri tidak akan terlupakan dan terus bisa membuat dunia takjub dengan apa yang kita miliki. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun