Mohon tunggu...
Wihdan AzmiMuhammady
Wihdan AzmiMuhammady Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 pariwisata UGM

Saya hanya menyelesaikan tugas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Diorama Arsip Jogja, Wisata Sejarah yang Menyenangkan

19 Desember 2022   03:30 Diperbarui: 19 Desember 2022   06:51 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
logo Arsip Jogja (source: dokumentasi pribadi)

Yogyakarta, daerah dengan ratusan destinasi wisata yang menyimpan banyak sejarah. Dari museum hingga reruntuhan bekas perang seperti Benteng Vredeburg dan lainnya. 

Di Jogja sendiri kamu bisa menemukan sejarah tanpa harus pergi ke museum atau tempat-tempat bersejarah lainnya. Cukup dengan jalan-jalan atau pergi ke tengah kota, kamu bisa melihat sejarah Kota Jogja itu sendiri. Seperti Stasiun Lempuyangan, Stadion mandala Krida atau memutari Ringroad saja kamu udah bisa merasakan seperti apa sejarah di Jogja. 

Sejarah Jogja sekarang hanya diminati oleh kalangan tua saja, yang muda malah sibuk dengan destinasi kekinian yang lebih menarik daripada sejarah yang membosankan. 

Memang benar, sejarah hanya mengingatkan akan peristiwa yang sudah terjadi dan tidak akan mungkin terjadi dimasa yang akan datang. Tempat-tempat wisata sejarah di Jogja juga sudah menurun peminatnya, terlebih sekarang banyak destinasi yang modern dan lebih menarik daripada wisata sejarah. 

Alhasil beberapa pengunjung tidak tahu sejarah Jogja dulu seperti apa. Padahal sejarah tak kalah penting dengan pelajaran lainnya. Dengan mengetahui sejarah Kota Jogja, diharapkan pengunjung atau siapapun bisa lebih menghormati dan menikmati istimewanya Kota Jogja.

Nah ngomongin soal sejarah Kota Jogja dan wisata modern, aku ada tempat yang cocok nih buat kamu-kamu semua. Namanya Diorama Arsip Jogja. Kayak namanya, tempat ini isinya sejarah Kota Jogja, apa aja sih peristiwa yang terjadi di Kota Jogja?

Tempat ini terletak di Gedung Depo Arsip, bagian belakang perpusda Ghratama Pustaka, tepat disamping Jogja Expo Center (JEC) Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Tidak jauh dari pusat Kota, sekitar 10 menit. Pintu masuk Ghratama Pustaka belok kiri ikuti jalan kearah belakang. Bangunan dengan 6 lantai itu mempunyai sebuah jembatan penghubung antara Depo Arsip dan Ghratama Pustaka. Diorama Arsip Jogja berada di lantai 1 dan 2. 

Ketika kamu masuk, kamu diberikan sebuah lanyard bertuliskan tamu Diorama yang artinya kamu sangat spesial, wah seru ya. pertama-tama kamu diberi arahan untuk naik ke lantai 2, kemudian kamu akan melihat logo Arsip jogja yang keren. untuk masuk, kamu harus lepas alas kaki. Oh iya, dalam kunjungan ini, sistemnya bersesi, jadi akan diberi waktu di setiap ruangan. 

Di dalam Diorama Arsip Jogja, terdapat beberapa ruangan, masing-masing diberi waktu untuk mengeksplor isi ruangan tersebut. Pengunjung diperbolehkan untuk mengmbil foto atau video, namun diberi jarak dengan benda arsip. beberapa benda yang ditampilkan sangat estetik, cocok untuk pengunjung kekinian yang mencari spot foto. 

struktur bangunan dalam bentuk poster kecil (source: dokumentasi pribadi)
struktur bangunan dalam bentuk poster kecil (source: dokumentasi pribadi)

Estetik banget ya tempatnya. Di dalamnya terdapat banyak replika buku-buku kuno, lukisan jaman dulu dan beberapa catatan-catatan lama. Juga dilengkapi dengan layar proyektor yang menampilkan kisah asal mula Kota Jogja. Setiap ruangan mewakili masa sejarah Kota Jogja, dari awal masuk diperkenalkan dengan cerita lama, kemudian dilanjut dengan kerajaan, dan di akhir berisi Jogja sekarang. 

selebaran penyemangat warga Jogja untuk melawan penjajah (source: dokumentasi pribadi)
selebaran penyemangat warga Jogja untuk melawan penjajah (source: dokumentasi pribadi)

Setelah waktu habis, kamu akan dipersilakan untuk meninggalkan ruangan dan mengembalikan lanyard tamu yang tadi diberikan. pintu keluar terhubung langsung dengan logo Arsip Jogja yang berada di depan tadi. Kamu bisa berfoto di depan logo Arsip Jogja. 

Masa kini tidak bisa lepas dengan masa lalu, begitu juga masa depan. Meski zaman sudah berubah, sejarah tetap tidak berubah, dan akan terus tercatat. Nikmatilah sejarah, hargailah perjuangan nenek moyang kita, karena perjuangan merekalah yang membawa kita hingga saat ini. 

Untuk informasi lebih lanjut seperti jam buka dan harga masuk bisa cek di https://arsipjogja.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun