Mohon tunggu...
Wigati Hati Nurani
Wigati Hati Nurani Mohon Tunggu... Guru - Guru dan suka menulis

Membaca, Menulis, Travelling

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjemput Cahaya

6 Mei 2023   20:24 Diperbarui: 6 Mei 2023   20:28 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

MENJEMPUT CAHAYA

Aku reranting patah berserak di setapak jalan kesah
Diterbangkan angin kemana arah membawa
Seperti kayu lapuk dipungutpun tak berguna

Hanya sejarak kaki mengayun jika tak ingat Pemilik Hidup
Adakah cahaya untuk remahan debu sepertiku
Ingin menjemput lalu bersimpuh penuh takjub

Mendekap kilaunya agar tak hilang dimakan usia
Masihkah waktu tersisa untuk sang pendosa
Rabb, aku berserah atas takdir yang Maha Sempurna

Sejuta Bunga, 06 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun