Yayyyyyy, Orin sudah punya senyum baru. Di usia Orlin yang ke 10 bulan dengan berat badan 9kg saat itu, akhirnya Tuhan mengizinkan Orlin untuk mendapatkan senyum barunya walaupun bila mengacu dari rules of 10-nya labioplasty, labioplasty itu sendiri sudah bisa dilakukan saat usia Orlin 3 bulan dengan berat badan minimal 5kg. Lho.. kenapa Orln baru operasi di usia 10 bulan? ya karena kondisi saat itu tidak memungkinkan untuk dilakukan tindakan operasi. Yap, pandemi.
Pandemi ini memang berdampak ke berbagai hal terutama medis. Orlin harus menunda operasi pertamnya hampir 6 bulan karena menunggu pandemi ini sedikit membaik karena hampir semua rumah sakit sementara mentiadakan tindakan operasi kecuali operasi yang benar-bernar urgent. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya kita mencoba menghubungi rumah sakit tempat Orlin biasa kontrol dan Alhamdulillah kita mendapat kabar baik bahwa rumah sakit sudah kembali menerima pasien untuk terapi maupun tindakan operasi, tentunya dengan sistem protokol kesehatan yang baru.Â
Karena pasien memiliki hak penuh untuk menentukan perawatan paska operasi dan mendapat hasil yang terbaik maka, kita memilih melakukan tindakan operasi celah bibir (labioplasty) untuk Orlin di Cleft & Craniofacial Center (CCC)Â RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Kita memilih dr. Kristaninta Bangun, SpBP-RE(K) & timnya untuk melakukan proses operasi senyum baru Orlin. Kenapa kita memilih beliau? ya karena berdasarkan informasi dari forum juga dari orang-orang yang anaknya pernah ditangani oleh beliau hasilnya memang bagus dan memuaskan.
Sesuai dengan peraturan RSCM sebelum kita datang untuk konsultasi, kita diwajibkan untuk telfon terlebih dahulu ke CCC untuk mengatur jadwal konsultasi. Kita diarahkan dan diberikan informasi yang cukup jelas terkait dokumen apa saja yang harus dibawa, bagaimana alur pendaftarannya nanti dan juga lainnya. Mengingat situasi yang sedang pandemi maka kebijakan rumah sakitpun bisa berubah-rubah kapanpun.Â
Tiba lah hari dimana kita membawa Orlin untuk datang konsultasi dengan dokter bedah plastik di CCC. Takut? deg-degan? parno? pastilah. wah.. bukan main rasanya.. disaat pandemi kita harus datang ke rumah sakit. Tapi senyum baru Orlin adalah hak Orlin yang harus kita (orang tua) perjuangkan. Dan protokol di RSCM bisa dibilang cukup ketat jadi, rasa takut dan cemas kita cukup sedikit berkurang.
Singkat cerita pukul 9 pagi kita sudah tiba di gedung CCC dan gak lama kemudian Orlin dipanggil suster untuk di cek meliputi berat badan, tinggi badan, suhu tubuh dan dipastikan dalam keadaan sehat tidak sedang batuk ataupun pilek. Dokter bedah plastik akhirnya kembali bertemu orlin, di cek lah keseluruhan kondisi orlin terutama bagian bibir dan mulutnya. Dokter mengambil foto orlin dari berbagai sisi (kanan, kiri,depan) tak lupa juga bagian dalam mulutnya (celah langit dan gusi).Â
Selesai pemeriksaan oleh dokter kita diminta untuk menunggu sebab dokter perlu berdiskusi dengan tim apakah dengan kondisi Orlin saat ini diperbolehkan untuk melakukan tindakan operasi. Suster akhirnya memanggil saya dan bilang dari tim bedah plastik sudah mengizinkan Orlin untuk tindakan operasi tapi, ternyata tidak semudah itu pak.. buk.. Banyak banget rangkaian test & konsultasi yang harus Orlin lakukan. Suster memberikan kita beberapa surat pengantar, yapppp sebelum orlin benar-benar boleh operasi Orlin harus melakukan Cek lab (pengambilan sampel darah), Rapid test, konsultasi ke poli anak, konsultasi bagian anestesi dan jika semua hasilnya bagus barulah Orlin diperbolehkan untuk operasi.
Dihari yang sama setelah bertemu dokter bedah plastik langsung deh kita ke bagian lab anak untuk pengambilan sampel darah, tapi sayang hasilnya baru bisa keluar besok pagi. Keesokan harinya kita kembali ke RSCM untuk mengambil hasil lab dan dilanjutkan ke poli anak untuk dilihat hasil labnya Orlin apakah bagus atau tidak.
Alhamdulillah hasil pemeriksaan lab Orlin bagus rapid test pun non reaktif. Menurut dokter anak kondisi Orlin saat ini sangatlah bagus makan kita diperbolehakan untuk operasi. Tapiiii... kita harus ke poli anestesi dulu, dan lagi-lagi di hari yang sama kita gagal bertemu dokter anestesi karena kuotanya sudah habis. Asli sebel banget! capek! dan kasihan Orlin juga harus bolak-balik.
Besoknya, di hari ke 3 kita balik lagi ke RSCM untuk datang ke poli anestesi, dan.. berhasil! Kita bertemu dokter anestesi dan hasilnya pun bagus, Alhamdulillah Orlin diperbolehkan untuk operasi. Dihari yang sama, kita kembali lagi ke unit CCC bedah plastik untuk memberikan hasil pemeriksaan lab darah, poli anak & anestesi. Singkat cerita suster memberikan kita 2 lembar kertas, satu untuk mengurus kamar rawat inap dan satunya lagi untuk ke bagian Admisi (pendaftaran). Sebelum mengurus kamar rawat inap, kita masih harus nunggu... iya nunggu... nunggu jadwal operasi, karena baru bisa pesan kamar rawat inap setelah ada jadwal operasi. Berapa lama nunggunya? seminggu! suster bilang kemungkinannya seminggu paling cepat. Baik, kesabaran kita lagi-lagi diuji.
Ternyata gak sampe seminggu dong, cuma 2 hari aja kita dibikin nunggu telefon dari CCC untuk tau jadwal operasi Orlin. Orlin dijawalkan operasi hari selasa 23 Juni 2020 dan kemungkinannya pagi. H-1 sebelum operasi Orlin sudah harus masuk kamar rawat inap untuk dipantau kesehatannya. Senin, 22 Juni 2020 jam 1 siang Orlin sudah masuk rawat inap, sudah pakai gelang rumah sakit dan tidur diranjang anak (lucu kaya dipenjara, hehe). Hari itu dokter banyak sekali yang datang untuk terus mengecek kondisi Orlin, dokter bedah plastik, dokter anak dan dokter anestesi, bahkan sampai jam 2 pagi dokter masih datang untuk cek dan foto kondisi orlin, luarbiasa.Â
Karena Orlin akan operasi jam 8 pagi, dokter mengharuskan Orlin untuk puasa selama 6 jam. Tidak boleh adan makanan yang masuk termasuk susu dan air putih. Jam 2 pagi saya terpaksa membangunkan Orlin untuk diberikan susu supaya Orlin tidak terlalu lapar besoknya, Alhamdulillah Orlin mau minum susu & habis. Â Jam 6 pagi Orlin sudah dibangunkan dan dimandikan dengan sabun yang diresepkan dokter lalu dipasangkan selang infus. Jam 7 pagi kami diantar ke ruang operasi di CCC. Ayah & bunda sudah mulai tegang di ruang ganti. Saya diminta untuk menggantikan pakaian Orlin dengan pakaian operasi seperti kimono dan bergambar bebek. Waktunya pun tiba, bunda harus menyerahkan Orlin dari pelukkan sendiri ke pelukan suster. Tepatpukul 8 Orlin masuk ruang operasi & kita menunggu diluar.
Sekitar pukul 11.oo saya melihat dokter Krista sudah keluar dari ruang operasi dan selang waktu 30 menit saya diminta dokter untuk masuk ke dalam ruang pemulihan. Disitu ada Orlin sedang duduk diatas tempat tidur, dikelilingi dokter, menangis dan masi berlumuran darah. Panik, tapi dokter meminta saya untuk menggendong dan memeluk Orlin supaya tenang dan tidak menangis lagi. "gak apa-apa, nak. Sudah selesai, Orlin sudah cantik, Orlin anak kuat, InsyaAllah lekas pulih sayang" saya bisikan ke Orlin. Di ruang pemulihan dokter memberikan penjelasan dan intruksi bagaimana cara mebersihkan luka, cara memberikan minum dan perawatan lainnya.
Setelah Orlin sadar betul dari efek bius, kita diperbolehkan kembali ke ruang rawat inap. Orlin sudh boleh minum air putih tapi harus menunggu 4 jam untuk boleh minum susu. Dokter menyarankan lebih baik jangan dulu memberikam minum menggunakan dot karena dikhawatirkan masih sangat nyeri lukanya. Karena kondisi Orlin yang baik dan sudah bisa minum dengan sendok di hari yang sama Orlin diizinkan untuk pulang kerumah.
Obat untuk perawatan paska operasi bibir yang orlin dapatkan ada obat minum dalam bentuk sirup yaitu paracetamol (anti nyeri), antibiotik dan salep antibiotik (cendo fenicol). Salep ini harus dioleskan di bibir Orlin yang dijahit, setiap kali habis makan & minum susu atau bila ada sisa gumoh yang menempel dibibirnya.  Caranya dengan mengoleskan salepnya menggunakan Cotton bud dari tepi luar bibir ke arah tengah bibir, supaya jahitan bibir tidak tertarik. Jahitan harus dipastikan selalu dalam keadaan bersih tidak tertutup sisa darah kering atau bekas makan & susu. Hal ini untuk mencegah terjadinya infeksi dan agar hasil jahitannya nanti bagus. Salep antibiotik juga selalu dioleskan setelah mandi, sebelum tidur siang/malam ya pokoknya sesering mungkin. Untuk jahitan bibir bagian dalam, cukup dibersihkan dengan Cotton bud basah dan dijaga kebershan mulutnya.Â
Orlin rewel gak setelah operasi? wooo tentu saja iya.. Bayi satu ini pasti merasa tidak nyaman dengan bibir barunya, karena masih sedikit bengkak dan mungkin sedikit nyeri juga. Yang terpenting kita sebagai orang tua tidak boleh telat memberikan obat anti nyeri. Selain itu, Orlin diusahakan agar tidak menyentuh luka bekas operasi sampai si luka benar-benar kering dan juga tidak diperbolehkan memasukkan jari atau benda lainnya kedalam mulut. Waktu Orlin selesai operasi kami memakaikan tangan robot di bagian siku kanan dan kiri sehingga gerak tangan Orlin terbatas (seperti robot). Si tangan robot ini benar-benar membantu dan gampang kok buatnya cuma dari hardus bekas yang dililitkan di siku lalu di lem atau lebih gampang tinggal bedong ada si bayi. Tapi karena orlin sudah 10 bulan dan sudah bisa brontak maka bedong bukanlah kunci, hahaha.
Lanjut..
Untuk di RSCM sendiri 3 hari setelah operasi kita diminta datang untuk kontrol, melihat apakah jahitannya masih bagus dan tidak ada tanda-tanda infeksi. Kalau semuanya oke, di hari ke-7 setelah operasi kita datang lagi untuk kontrol sekaligus buka jahitan. Gimana tuh orlin waktu buka jahitan? nah, jadi ketika hendak buka jahitan si pasien (Orlin) dikasih obat tidur berupa puyer, setelah Orlin tertidur baru deh masuk ruang tindakan untuk proses buka jahitan. Tapi... waktu itu Orlin muntah dan semua obat yang diminum keluar, akhirnya terpaksa lepas jahitan tanpa obat tidur. Nangis? sudah pasti! jerit-jerit pokoknya.
Nah.. Demikian lah cerita Orlin sampai mendapatkan senyum barunya. Tidak begitu sulit perawatan paska operasi labioplasty ini kuncinya sabar dan telaten, ikuti semua anjuran dokter dan bila ada yang janggal segera hubungi dokter yang bertanggung  jawab. Kira-kira seminggu setelah buka jahitan barulah luka paska operasi bisa dibilang benar-benar sembuh.
Dokter bedah plastik menyarankan untuk melakukan pemijatan bekas luka operasi 10-14 hari setelah buka jahitan dengan catatan luka sudah kering dan tidak ad tanda-tanda peradangan. Â Tujuan dilakukan pemijatan untuk mencegah terbentuknya jaringan parut atau keloid pada bibir. Pemijatan bisa dilaukan sesering mungkin, setiap sehabis mandi, sebelum tidur dan bangun tidur dengan menggunakan salep atau minyak kelapa murni. Untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus bisa juga dipakikan salep penyamar bekas luka.
Semoga bermanfaat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H