Namun, karena saya lompat pagar, saya harus mempelajari scenario pembelajaran TK, dan saya tidak memahami materi TK. Walau demikian, kelompok kami dapat menyelesaian tugas tepat waktu.
Tanggal 3 November 2022, saya melaksanakan alur ruang kolaborasi presentasi dan berperan sebagai moderator. Sebenarnya, pada malam itu saya kurang fokus mengikuti ruang kolaborasi, karena suami dan anak-anak sedang sakit, ditambah lagi jaringan wifi mengalami gangguan. Walau demikian, Alhamdulilah saya dapat melewatinya.
Tanggal 3 November 2022, saya melaksanakan alur demonstrasi konstektual, yaitu membuat RPP berdiferensiasi dan diunggah pada LMS untuk mendapatkan umpan balik dari teman CGP. Dalam membuat RPP berdiferensiasi ini, saya merasa kebingungan dan kesulitan, namun akhirnya saya dapat menyelesaikan tepat waktu dengan bimbingan dari pengajar praktik, umy Yati saadah.
Tanggal 8 November 2022, saya melaksanakan alur elaborasi pemahaman, yaitu menuliskan pertanyaan pada LMS. Tanggal 9 November 2022, masih alur elaborasi pemahaman dengan mengikuti virtual bersama instruktur Ibu Sri Restu Wahyuningsih. Dari elaborasi tersebut, saya memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pembelajaran berdiferensiasi.
Tanggal 10 November 2022, saya membuat koneksi antar materi dengan artikel dan mengirimkannya pada kompasiana. Tanggal 11 November 2022, adalah alur aksi nyata, yaitu mendiskusikan rencana  pembelajaran berdiferensiasi pada forum diskusi LMS untuk mendapatkan umpan balik dari teman-teman CGP. Alhamdulilah, alur MERDEKA modul 2.1 dapat saya lewati.
Setelah saya mempelajarari modul 2.1 "Memenuhi Kebutuhan Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi", hal yang paling saya kuasai adalah dapat memahami cara mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, yaitu kesiapan belajar murid, minat murid, dan profil belajar murid. Selain itu, saya dapat memahami strategi pembelajaran berdiferensiasi, yang terdiri dari diferensiasi konten, proses, dan produk.
Saya merasa hal tersebut bisa membuat saya menguasainya, karena saya dapat membuat RPP pembelajaran berdiferensiasi dengan cukup baik. sebelumnya, saya berpikir pembelajaran berdiferensiasi ini hanya fokus pada gaya belajar, nyatanya saya salah. Sebelumnya saya berpikir bahwa diferensiasi konten itu artinya guru harus menyediakan materi yang berbeda untuk murid, nyatanya saya juga salah. Setelah pembelajaran ini, saya lebih memahami lebih mendalam pembelajaran berdiferensiasi, sehingga saya dapat menyusun skenario pembelajaran berdiferensiasi.
Hal yang belum saya kuasai setelah pembelajaran hari ini adalah menyusun instrument penilaian untuk pembelajaran berdiferensiasi, dan bagaimana melaksanakan penilaian tersebut. Karena di dalam benak saya masih berpikir tentang penilaian pembelajaran sehari-hari.
Hal yang akan saya lakukan untuk menguasai hal tersebut adalah berdiskusi dengan kelompok CGP dan pengajar praktik. Setelah saya mendapat pencerahan, saya akan mencoba menyusunnya dan mengimplemetasikan di kelas.
Hal yang masih membingungkan saya pada pembelajaran hari ini adalah apakah dalam satu skenario  pembelajaran berdiferensiasi ini harus mecakup ketiga aspek kebutuhan belajar murid dan ketiga strategi pembelajaran berdiferensiasi, atau apakah dapat memilih sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?Â
Selanjutnya, tujuan pembelajaran berdiferensiasi harus menyeluruh mencakup aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Apakah tujuan pembelajaran untuk ranah afektif perlu dicantumkan dalam RPP?Â