Semangat pada diri saya mulai menurun ketika melaksanakan ruang kolaborasi. Saya merasa bingung dan tidak memahami dengan benar bagaimana merumuskan visi, membuat prakarsa perubahan, ATAP dan BAGJA.
Dalam mengerjakan tugas demosntrasi konstektual pun, saya merasa tidak percaya diri, dan kecewa pada diri sendiri. Apalagi setelah menyimak penjelasan instruktur yang sangat bagaimana menyusun visi, membuat prakarsa perubahan, merumuskan ATAP dan BAGJA, semuanya pertanyaan dan unek-unek saya terjawab sudah. Sejak saat itu, saya mencoba mulai bangkit dan lebih bersemangat lagi.
Ketika melaksanakan aksi nyata, anak terlihat antusias dalam pembelajaran. Saya pun optimis, tindakan prakarsa perubahan yang saya rumuskan melalui BAGJA dapat meningkatkan kreativitas siwsa. Hal itu ditunjukan dengan hasil karya berdasarkan konsep lingkaran yang dihasilkan murid beragam.
Namun begitu, banyak hal positif yang saya peroleh selama dua minggu ini, diantaranya saya memahami cara menyusun sebuah visi yang baik, membuat prakarsa perubahan yang sederhana berdasarkan kekuatan pada diri, murid, dan sekolah, serta merumuskan BAGJA untuk merealisasikan prakarsa perubahan.
Dalam pelaksanaanya, tentu saja saya mengalami berbagai kendala. Kendala yang saya hadapi adalah ketika merumuskan BAGJA, sehingga saya harus terus mencobanya berulang kali. Kendala lain yang saya hadapi adalah ketika melaksanakan aksi nyata. Ternyata mengembangkan kreativitas anak itu sulit, karena anak selalu ingin membuat karya yang sama dengan temannya.
Setelah memperoleh pengalaman dalam dua minggu ini, saya berinisiatif akan berkolaborasi dengan stakeholder untuk merumuskan visi, membuat prakarsa perubahan yang sederhana berdasarkan kekuatan pada diri, murid, dan sekolah, serta merumuskan BAGJA dalam merealisasikan prakarsa perubahan untuk
Kesimpulan yang saya peroleh dari alur MERDEKA selama 2 minggu ini adalah adanya keterkaitan antara filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, serta visi guru penggerak. Dengan mengimplementasikan dasar-dasar pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan pola pikir inkuiri-apresiatif, pendidik akan mampu melaksanakan peran-perannya dengan baik dan dapat menciptakan komunitas sekolah yang dapat mewujudkan siswa berkarakter sesuai profil pelajar Pancasila.
Berikut ini link Aksi nyata modul 1.3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H