Mohon tunggu...
Aang Suherman
Aang Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perantau

Ekspresi apa adanya semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Di Facebook TKW Saudi,Banyak Dukun Tipu

25 April 2013   01:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:39 1571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_256994" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi (flickr.com/modif;Aang S)"][/caption] Dinding Facebook di kalangan TKI PRT Saudi adalah sarana hiburan utama,malahan sudah termasuk kriteria Hobi bagi mereka.Budaya pergaulan nyata yang ketat dan terbatas khas Saudi,cenderung seperti dikerangkeng terpenjara,menjadikan facebook jadi sebagai tempat utama pelampiasan rasa ingin berinteraksi sosial di kalangan mereka setelah komunikasi handphone . Dari sekian ratus  ribu orang yang masih bekerja di sini,mungkin masih ada lebih dari 400.000 an orang lagi,(maaf saya tak punya data valid)asumsi saya 2 tahun yang lalu jumlah TKW Saudi lebih dari 700 ribu orang,hingga sekarang tidak bertambah karena moratorium.Rata-rata latar belakang pendidikan mereka adalah tamatan SD dan SMP,meskipun beberapa orang ada yang sampai SLTA dan Diploma. Diploma ? Iya ada satu atau dua orang,karena rumah tangganya hancur di tanah air misalnya,asalnya pekerjaan turut suami,akhirnya setelah janda meskipun punya ijazah diploma tapi umur sudah kadaluwarsa,terpaksa cara paling praktis mendapat uang halal untuk biaya anak-anak dan agak besar jumlahnya ,lalu menjadi TKW PRT Saudi. Karena pergaulan dan interaksi sosial di kenyataan kurang,terlalu lama tinggal kesepian secara psikis (lonely) juga kesepian secara badaniah (alone),maka facebooklah yang paling praktis penggunaanya untuk dijadikan alat interaksi mereka,ditambah sudah banyak teman atau kerabatnya jadi anggota FB ,maka mereka ramai-ramai menjadi facebooker. Membuat akunnya ? Dibuatkan teman TKI Pria melalu sms dan telepon hp,atau dari saudara dan anak-anaknya di tanah air,dibuatkan akun bagi ibu dan saudarinya lalu dikirimkan lewat sms ponsel. Gadget onlinenya berbagai macam,mulai dari gadget jadul asal muncul situs facebook.com sampai gadget termutakhir memakai PC Laptop,galaxy,Iphone dan Hp Smart lainnya. Diizinkan oleh majikannya ? Macam-macam.Ada yang dengan izin majikan dan tidak sedikit yang umpet-umpetan,sembunyi onlinenya sehabis bekerja,lewat tengah malam.Fulsa internetnya ? Banyak cara,ada yang mencuri sinyal wifi modem majikan atau tetangga rumah ,adapula yang diberi oleh majikannya dan beberapa orang ada yang membiayai fulsa sendiri,dengan memanfaatkan paket-paket internet murah dari operator Saudi Telecom (STC) atau Mobily. Kesepian yang berkepanjangan lebih dari 1 tahun tidak berinteraksi di dunia nyata,telah membuat kalangan awam TKW Saudi menjadikan facebook sebagai alam keduanya dalam pikiran dan mentalnya.Segala informasi di facebook selalu dimasukkan ke dalam hati,karena ketika onlinenya semua konsentrasi hati dan pikiran penuh ke layar facebook.Di kamarnya hanya ada facebook dan dinding tebal membisu,bayangkan selama 2 taun bahkan lebih gaya pergaulannya hanya begitu saja.Begitu kalau boleh saya dramatisir kalimatnya. Tidak heran jika para penipu dan dukun palsu,mereka memanfaatkan kondisi 'galau' dan "kesepian' kaum TKW sebagai modus untuk meraup untung dengan keji.Yaitu mereka para oknum dukun,merayu,mendekati korban TKW yang pada umumnya sudah bermasalah sejak dari tanah air,untuk mempercayai mereka dari hati ke hati. Dengan dihiasi oleh janji-janji rayuan gombal bernada  magis dan mistik,sebagian mungkin memakai hipnotis hitam,mereka banyak berhasil menggaet korban-korbannya hingga meraup puluhan  juta rupiah. Modusnya,mereka mendekati para TKW galau,lalu mengaku sebagai orang yang alim dan berilmu,kemudian korban diarahkan untuk mengobati diri dan merubah nasibnya lewat cara mistis ala mereka. Misalnya dikatakan,kemampuan mereka para dukun penipu itu bisa menaklukan majikan TKW,hingga majikan tunduk dan baik serta tidak kikir selalu memberi hadiah uang dan sebagainya.Hingga isu perjodohan,bahkan perceraian dengan suaminya dan ramalan-ramalan klasik khas dukun tentang masa depan TKW yang jadi korban. Tidak jarang,banyak diantara mereka yang merayu supaya TKW mengirimkan foto diri mereka dengan telanjang,alasannya untuk bisa dideteksi nasib dan diobati secara gaib jarak jauh oleh penipu dukun palsu itu. Mereka berkedok seolah-olah jadi figur orang tua si TKW,dan berlagak seperti "eyang'  atau mbah kakung mereka di inbok fb-nya.Seperti mau menolong namun akhirnya mereka memeras dengan berbagai dalih,sejumlah TKW harus mengiriimkan uang untuk ritual gaibnya ke dukun palsu termaksud. Akhirnya,sudah bisa ditebak,Alih-alih nasib TKW korban dukun itu berubah bernasib baik,malahan yang terjadi uang mereka banyak yang ludes ditipu dukun-dukun palsu yang awal kenalnya di dinding Facebook. Para penipu itu sungguh cerdik dan pandai mengendus peluang kegiatan jahat menipunya,salah satunya mereka sangat tahu kondisi kaum TKI Wanita PRT adalah rata-rata kaum galau dan sedang butuh bantuan yang merasa empati kepada nasibnya. Dukun tipu sangat rapi dan profesional dalam bekerja jahatnya,bahkan mereka muncul dalam berbagai varian dukun.Ada yang berkedok ustadz,ada yang berkedok kyai,sampai ada yang mengaku-ngaku habib dan sebagainya.Namanya juga penipu ya gan,pastilah pintar menipu.Termasuk memakai kedok agar tipuannya gol dan berhasil. Selamat pagi,salam waspada. Kejahatan penipuan bisa terjadi dimana saja,ke siapa saja. Aang D Suherman-Riyadh,KSA. Sumber :interaksi saya di akun FB dengan rekan TKI/TKW di Facebook dan telepon konferensi.Obrolan teman TKI di Toko-toko Indonesia di Riyadh.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun