Mohon tunggu...
Aang Suherman
Aang Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perantau

Ekspresi apa adanya semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pasar Tumpah di Riyadh

22 Februari 2013   07:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:54 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pusat perdagangan khusus barang-barang bekas di Riyadh, Saudi Arabia, terletak di eksit 21 dan 22 jalan lingkar Selatan. Tepatnya di permulaan jalan Al Batha sebelah selatan kota Riyadh. Populer dengan nama Pasar Kharaj. Di sini sengaja oleh pemerintahan daerah kota Riyadh, dijadikan sentra penjualan barang-barang bekas memakai lahan tidak kurang dari 6 blok pertokoan kira-kira seluas 3 ha. Model Pasar Induk dengan bentuk kios lapak biasa atau berbentuk ruko yang khusus hanya untuk usaha jual beli barang bekas. Berbagai macam barang diperjualbelikan, mulai dari pakaian bekas, sepatu, aksesoris, berbagai macam tas, selimut, koper, jaket, barang elektronik, komputer, barang unik dan antik, meja dan kursi, lemari berbagai macam model, dan barang keperluan sehari-hari lainnya. Konsumen terbanyak adalah para kaum pendatang dan pekerja migran atau warga pendatang dari Suriah, Yaman, Sudan, Afrika Selatan, India, Pakistan, Bangladesh, Kenya, Somalia, Filipina, Indonesia, Malaysia dan lain-lain, atau ditambah oleh Warga Saudi kalangan menengah bawah. Pengunjung paling ramai dan padat datang pada hari libur akhir pekan, yaitu hari Kamis dan Jumat pagi. Para pedagang mengampar dagangannya sampai ke badan jalan raya, selain membuka kiosnya juga di dalam Pasar, sehingga barang dagangan seperti tumpah ruah ke jalan raya, layaknya pasar tumpah di tanah air. Para pendatang tiba sejak sholat subuh usai dan semakin siang semakin ramai. Selain untuk berbelanja banya warga Saudi dijadikan pasar ini sebagai tempat untuk jalan-jalan saja sambil melirik atau mengintip siap tahu ada barang antik. Bagi para pendatang dan para buruh migran terutama asal India, Filipina, Pakistan, Afrika dan Indonesia selain dipakai hiburan liburan akhir pekan, juga kadang sambil mencari "barang antik' dan barang murah tetapi bermerk untuk dijadikan oleh-oleh ke Indonesia, tetapi didapatkan dengan harga miring. Harga-harga yang ditawarkan rata-rata lebih murah sesuai kondisi barang yang mau dibelinya. Jika mau terus memburu dan ulet, di sini kita bisa mendapatkan barang yang bermerk dan bagus tetapi harganya murah. Tapi harus benar-benar ulet mencari dan memburu di antara tumpukan barang-barang rongsokan lainnya. Menurut teman saya yang sudah lama tingga di Riyadh, tidak kurang dari 100 orang lebih bisa ditampung bekerja di Pasar barang bekas ini, baik pekerja asing atau pekerja warga kalangan bawah Saudi sendiri. Jika anda mampir ke sini dan kebetulan lapar jangan khawatir, ada banyak teman sebangsa kita yang jualan Bubur ayam dan makana ringan Indonesia lainnya. Fasilitas WC umum juga tersedia buka 24 jam dekat mesjid khusus WC untuk pengunjung. Berikut foto-foto lokasi Pasar tumpah sentra barang bekas di Ibu Kota Kerajaan Saudi Arabia, Riyadh.

1361516171312885131
1361516171312885131
[caption id="attachment_244863" align="aligncenter" width="640" caption="Pasar Barang Bekas Kharaj Riyadh. Foto dok. Aang Suherman."]
13615162511808930571
13615162511808930571
[/caption]
1361516400226562328
1361516400226562328
1361516449867099745
1361516449867099745
13615164881311173782
13615164881311173782
13615165381331637756
13615165381331637756
13615165761866575200
13615165761866575200
1361516674165861953
1361516674165861953
1361516710505193706
1361516710505193706
13615167661604440164
13615167661604440164
13615168302139104047
13615168302139104047
1361516877597325919
1361516877597325919
1361516920619814967
1361516920619814967
[caption id="attachment_244882" align="aligncenter" width="640" caption="Kalau lapar belum sarapan, tenang saja ada Pak Haji Sopyan yang dagang Bubur Ayam dan gorengan di sini. TKI yang nyambi jadi pedagang di pasar ini."]
1361516955378306611
1361516955378306611
[/caption]
13615171742137532634
13615171742137532634
13615172531107162696
13615172531107162696
13615185231167680563
13615185231167680563
13615192571426924341
13615192571426924341
13615225392070527144
13615225392070527144
1361522638631952984
1361522638631952984
13615226831190641919
13615226831190641919
1361522745708832826
1361522745708832826
1361522789754450352
1361522789754450352
1361529246512980945
1361529246512980945
1361529390751002016
1361529390751002016
13615295311213589836
13615295311213589836
[caption id="attachment_244940" align="aligncenter" width="640" caption="Untuk teman wanita yang mau berkunjung ke sini,jangan lupa pakai kain Abaya.Gambar sebagian rekan TKI wanita dan Pinoy yang sedang berkunjung ke sini."]
1361529851337548139
1361529851337548139
[/caption]
13615323731245650898
13615323731245650898
13615324301180417918
13615324301180417918
1361532721371321171
1361532721371321171
[caption id="attachment_244949" align="aligncenter" width="640" caption="Para pedagang asal Filipina berjualan makanan untuk sarapan,"]
1361532791606840818
1361532791606840818
[/caption]
13615344591591181524
13615344591591181524
13615348131895047625
13615348131895047625
13616399031592638547
13616399031592638547
Gambar sebagian TKI Riyadh habis belanja di pasar tumpah Kharaj,Riyadh. Jual-beli barang bekas yang diatur (regulasinya) oleh pemerintah setempat maka membuka lowongan dan menyerap tenaga kerja juga bagi sebagian Warga Saudi yang masih tergolong miskin, atau membuka peluang usaha bagi warga Saudi sendiri yang menjadi boss-bossnya di belakang para penunggu kios di pasar itu. Serta memberi ruang juga kepada pekerja pendatang untuk ikut usaha di sana. Misalnya Mas Sopyan tadi TKI yang ikut jualan makanan khas Indonesia. Aang Suherman-Riyadh.KSA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun