Persepsi bahkan mitos tidak selalu berarti seratus persen benar di kenyataan,bisa saja sedikit melenceng dari yang dipersepsikannya atau malah sama sekali sudah lapuk kenyataan aslinya tergeser pergerakan jaman dan peradaban.
Katakanlah mitos tentang kejantanan Pria Arab dalam hal berhubungan suami isteri demikian santer dan populernya,sehingga berbagai guyonan obrolan serius atau sableng tentang seks akan bernada mengiyakan tentang kejantanan pria-pria Arab.
Melihat postur tubuh pada umumnya orang Arab memang sekian generasi ke belakang tinggi-tinggi,besar dan kekar,tetapi saat ini bisa dibilang sudah mendekati sama saja,sama halnya imej tentang tubuh orang Asia pendek-pendek dan pesek,saat ini sangat tidak benar seratus persen kenyataan banyak orang Asia banyak yang tinggi-tinggi,mancung, dan lain sebagainya.
Sekian dekade terakhir mitos kejantanan Pria Arab seakan menjadi buah perbincangan yang seperti benar adanya,sehingga pada tahun 1990 an saudara saya jika ditanya ingin dibawakan apa oleh-oleh dari Saudi,mereka yang saudara pria saya pasti menjawab, bawa obat kuat deh..!,deuh.
Obat kuat yang dibawa dibeli di Saudi ya semacam Viagra atau produk buatan China yang bahan-bahannya kata Haji Mustofa,mukimin WNI yang tinggal di Mekkah sejak tahun 1987 an,bahan-bahannya ternyata banyak yang berasal dari bumi Indonesia.
Saat ini di Riyadh,sudah tidak asing lagi jika para pria Saudi dan para Pria pendatang lainnya, Warga Mesir.Jordania,Suriah,Turki,Filipina,Hindia dan Nepal,yang jika ingin perkasa ketika berhubungan suami isteri dengan pasangan sahnya,mereka tidak membeli Viagra,tetapi berbisik-bisik minta Jamu Kuat asal Indonesia,nama-nama populer diantaranya Tanduk Rusa,Urat Madu,Akar Jahanam dll.(maaf bukan promosi).
Yang kesemuanya itu bahan-bahan asli dan dibuat di Indonesia,tetapi sayang kalau saya lihat peredarannya masih dianggap atau di bawah meja masih illegal (menurut pengalaman penulis).
Banyak Pria Arab jika pergi melancong ke Indonesia teman-teman prianya di Arab malah memesan oleh-oleh ke temannya yang di Indonesia untuk memborong jamu kuat buatan Indonesia.
Atau mereka para majikan memesan langsung ke para sopir atau TKI laki-laki yang sedang cuti liburan ke kampugnya untuk bila kembali ke Saudi membeli jamu kuat made in Indonesia.Tentu saja ini bisik-bisik di antara sesama pria saja.
Sumber : Pengalaman penulis dan teman-teman TKI Â Toko Indonesia di Riyadh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H