Prabowo sukses bangun partai Gerindra dengan idealisme dan image yang paling baik diantara partai lain di Senayan, sedikit sekali kader Gerindra yang terlibat korupsi, Prabowo juga tegas memilih jadi oposi bersama PDIP dan Hanura, anggota DPR dari Gerindra juga paling lantang membela kepentingan rakyat dan berani menolak kunjungan ke luar negeri yang ga perlu.
Prabowo juga sukses menginstruksikan partainya di setiap pilkada untuk mengajukan dan mendukung calon kepala daerah yang masih muda dan kredibel.
Ahok, Ridwan Kamil bahkan Jokowi adalah sedikit contoh idealisme Prabowo dan partainya untuk menghadirkan pimpinan daerah yg lebih baik.
Sayangnya idealisme dan image positif Prabowo yang telah dibangun 10 tahun terakhir harus ternoda dan terlupakan seketika setelah mitra partai terbaiknya selama ini PDIP mengajukan Jokowi sebagai capres.
Prabowo dan tim nya seketika lupa sama image positif yang mereka sudah bentuk selama ini, mereka terlalu panik hingga membabi buta menyerang Jokowi yang notabene pernah mereka banggakan dan mereka kenalkan ke pentas politik nasional.
Belum lagi cara Prabowo memilih mitra koalisi makin menghancurkan image yang dia sudah bangun dengan baik.
Pergerakan politik Prabowo pasca penetapan Jokowi sebagai capres sangat bertentangan dengan sikap dan idealisme Prabowo sebelumnya. Apalagi pendukung setia yang selalu mencari kesalahan-kesalahan calon capres lain, sangat disayangkan sekali apalagi di sertai fitnah-fitnah yang keji.
Ya begitulah politik....labilnya melebihi ababil masa kini.....
