Mohon tunggu...
Wienndy Dy
Wienndy Dy Mohon Tunggu... -

Suka baca, kayak pp-nya.. Suka pantai, jadi terbawa santai.. Suka tidur, tapi jarang bermimpi.. Karenanya, aku tidak punya banyak impian :)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sumpah Palsu Iblis

6 Maret 2012   09:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:26 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1331027612682978234

Dalam sejarah peradaban, umat manusia yang berkembang sejak Nabi Adam dan Siti Hawa beranak pinak tak terhingga jumlahnya sekarang ini berawal dari sumpah palsu  iblis. Sumpah yang terucap atas nama Allah agar manusia mau berbuat ingkar. Dikisahkan, iblis adalah satu-satunya mahluk yang sama sekali tidak mau menuruti perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, padahal malaikat-malaikatpun bersujud padanya. Hingga murka Allah pun turun atas pembangkangannya dan terusir dari surga. Namun atas ijin Allah, golongan mereka akan hidup hingga hari kiamat, dengan tujuan untuk terus menyesatkan umat manusia dan menambah jumlahnya agar menemani mereka di neraka kelak. Dikisahkan pula, Nabi Adam dan Hawa tinggal di surga dan boleh melakukan apa saja. Satu-satunya larangan yang tidak bisa dilanggar adalah dilarang makan buah khuldi. Para iblis tak henti-hentinya menggoda Nabi Adam dan Hawa agar mereka makan buah itu, tapi tetap mereka tidak mau. Dengan segala cara, akhirnya iblis mendapatkan cara untuk menggoda mereka, dengan bersumpah atas nama Allah SWT agar manusia berbuat ingkar (Tafsir Ibnu Katsir QS 7: 21). Hingga akhirnya, terusirlah Nabi Adam dan Siti Hawa dari surga. Iblispun tertawa terbahak-bahak. Berhentikan dia sampai disana? Tentu tidak. Kehadiran iblis-iblis di jaman sekarang rasanya makin menggila dan dapat masuk dari celah manapun kehidupan manusia. Contoh paling aktual, yang merupakan salah satu dari sekian misi iblis untuk menggoda manusia adalah menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan, sehingga menyuruh perbuatan jahat (curang, licik, riba, suap, korupsi, nepotisme, dan kecurangan lainnya, seperti tercantum dalam QS 2: 268). Jika mereka yang kemudian tersangkut masalah hukum dan diadili di pengadilan manusia, maka bisa jadi cara iblispun mereka pakai, yaitu dengan sumpah palsu, untuk meyakinkan sesama manusia bahwa yang dituduhkan mereka adalah tidak benar. Mungkin beberapa manusia sudah menjadikan dirinya sendiri menjadi iblis. Bersumpah palsu tanpa merasa ketakutan. Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa mengambil hak seorang muslim dengan sumpahnya (yang dusta), maka sesungguhnya Allah mewajibkan baginya masuk neraka dan mengharamkan baginya syurga.” Seseorang bertanya: “Sekalipun terhadap sesuatu yang remeh ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “(Ya), sekalipun sebatang kayu arak (yang digunakan untuk bersiwak).” (HR. Muslim) Bandingkanlah, sebatang kayu arakpun bisa membawa ke neraka, apalagi dengan sesuatu yang merampas sesuatu yang menjadi hak seseorang? Jika masih ada keimanan di dada, lebih baik jujur, jangan pedulikan pandangan manusia di dunia ini. Tapi ingatlah hari dimana, mengutip lagu almarhum Chrisye 'Ketika Tangan dan Kaki Bicara' : Akan datang hari... Mulut dikunci... Kata tak ada lagi... Akan tiba masa... Tak ada suara... Dari mulut kita... Illustrasi : Google

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun