Mohon tunggu...
sri winarti
sri winarti Mohon Tunggu... -

saya adalah mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sensasi Mendaki Gunung Api Purba

7 April 2015   15:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:25 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_378825" align="aligncenter" width="628" caption="Gunung Api Purba"][/caption]

Indonesia dikenal memiliki banyak gunung, baik yang berstatus aktif maupun tidak. Beberapa gunung terkenal di Indonesia yang sangat diminati kalangan pendaki antara lain Gunung Semeru, Bromo, Rinjani, Lawu, Merbabu, dan lain-lain. Pendakian gunung-gunung megah tersebut biasanya dilakukan oleh para pendaki profesional. Nah, bagi pemula yang ingin merasakan sensasi mendaki, Anda dapat mengunjungi Gunung Api Purba di Nglanggeran Yogyakarta.

1428396273501508374
1428396273501508374
Gunung Api Purba

Tanggal 14 Februari 2015 saat banyak orang merayakan hari Valentine (padahal saya nggak pernah merayakan, he..), saya berkesempatan mendaki gunung api Nglanggeran. Gunung yang berada di wilayah Kabupaten Gunung Kidul ini merupakan satu-satunya gunung api purba di Yogyakarta yang terbentuk dari magma yang terjadi kurang lebih 60 juta tahun yang lalu. Pegunungan ini tersusun oleh batuan beku berupa andesit, lava, dan breksi andesit. Gunung api purba menawarkan sensasi mendaki yang tak kalah seru. Bagi pendaki awam dan pemula seperti saya, jalur tracking di sepanjang jalan menuju puncak gunung ini cukup menantang dan membuat nafas ngos-ngosan.

Pemandangan di sepanjang jalur tracking sangat menawan. Terdapat bebatuan berukuran raksasa berpadu tumbuhan hijau serta jurang di beberapa bagian. Oya ada salah satu jalur pendakian yang sangat unik. Betapa tidak, untuk bisa menuju puncak atau melalui jalan, kita harus melewati lorong sempit. Dan bukan sembarang lorong yang harus kita lewati. Melainkan himpitan dua buah batu raksasa yang sangat besar. Dan kita harus berjalan di antara himpitan batu tersebut. Sempit dan gelap. Serta hanya bisa dilalui oleh satu orang saja. Sungguh pengalaman yang menegangkan. Bahkan awalnya saya ragu tapi akhirnya saya pun berhasil melewatinya. Keluar dari lorong, kita disambut tanjakan. Kurang lebih satu jam saya berhasil sampai di puncak gunung yang disebut Puncak Gunung Gede.

14283967161687324341
14283967161687324341
di puncak Gunung Gede

Rasa lelah terbayar sudah. Pemandangan dari aini sungguh indah dan luar biasa. Sejauh mata memandang, hamparan sawah-sawah penduduk nan hijau terhampar luas. Dari sini bisa juga kita lihat tower-tower pemancar TV yang tadi kita lewati saat perjalanan. Terlihat kecil seperti antena. Saat cuaca cerah, pemandangan sekitar terlihat lebih menakjubkan. Kota Yogyakarta dan sebagian daerah Gunung Kidul terlihat dari kejuhan. Bahkan Gunung Merapi pun terlihat meski kurang jelas.

Yang menarik, di tengah hamparan sawah di bawah, terlihat sebuah danau berwarna biru yang cantik. Ya, itulah Embung Nglanggeran, yang berada sisi gunung ini. Pemandangan embung dari atas puncak gunung ini sangatlah indah. Terlihat pengunjung embung begitu kecil seperti semut dilihat dari tempat ini. Ya, persis seperti semut yang sedang mengerubungi genangan air gula. Hehe...

Puas melihat keagungan Puncak Gunung Gede, saya bersama teman memutuskan untuk turun. Trek jalur turun dibuat berbeda jalur oleh pengelola, namun jalurnya tak kalah menantang dari trek naik tadi. Ada beberapa pemandangan indah di sepanjang trek turun. Tak ketinggalan, ada juga banyak spot untuk berfoto di sepanjang trek pendakian. Satu jam perjalanan turun, kamipun sampai di bawah, yakni di sebelah timur area parkir kendaraan.

14283958181783495277
14283958181783495277
Embung Nglanggeran

Selanjutnya, kami memutuskan mampir ke Embung Nglanggeran yang tadi terlihat dari atas. Letak embung dari gunung tidak jauh. Sekitar 15 menit perjalanan menggunakan motor. Untuk sampai ke embung kita harus menaiki anak tangga dari tempat parkir.

Pemandangan embung ini juga sangat indah. Embung atau waduk buatan seluas 5.000 meter persegi ini berada di ketinggian sehingga lokasinya sangat cocok untuk melihat sunset ataupun sunrise. Tak heran jika banyak yang memanfaatkannya untuk sengaja melihat matahari tenggelam maupun terbit dari tempat ini. Sayang ketika saya sampai ke tempat ini, cuaca sedang tak bersahabat alias mendung gelap sehingga tak bisa menyaksikan sunset. Tak hanya itu, pemandangan sekitar pun sangat mempesona. Ditambah lagi dengan adanya kebun buah di sekeliling embung antara lain buah durian, kelengkeng, dan rambutan. Ohya, dari sini kita bisa melihat balik gunung api purba bak background yang begitu megah. Uniknya, panorama gunung tersebut memang terlihat seperti bebatuan atau pegunungan peninggalan masa purba.

Untuk menuju lokasi Gunung Api Purba yang berada di Desa Nglanggeran, Pathuk, Gunung Kidul Yogyakarta ini sangat mudah. Dari pusat kota Yogyakarta telusuri saja jalan Wonosari. Setelah melewati Bukit Bintang dan Radio GCD, Anda akan menjumpai perempatan. Di perempatan ini kita harus berbelok ke kiri menuju ke Desa Ngoro-oro. Ikuti saja jalan itu sampai menemui plang bertuliskan Gunung Api Purba Desa Nglanggeran.

Tiket masuk Gunung Api Purba adalah Rp 9.000 sedangkan tiket ke Embung Nglanggeran adalah Rp 7.000 per orang saat siang dan Rp 9.000 pada malam hari.


Saat berlibur di Jogja, sempatkanlah untuk berkunjung ke sini. Nice travelling!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun