Beberapa tahun terakhir banyak kasus child grooming di Indonesia, apa itu child grooming? Berikut informasinya!
Mengenal Istilah Child Grooming
Secara umum, istilah child grooming mengacu pada keadaan ketika seseorang mencoba membangun hubungan saling percaya dengan seorang anak (yang bukan darah dagingnya). Bagi para pelaku tindakan tersebut, hal ini bertujuan agar pada nantinya, pelaku dapat melakukan tindak pelecehan seksual terhadap anak tersebut.Â
Child grooming dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Pelakunya bisa orang yang dikenal atau orang yang tak dikenal. Selain memanipulasi untuk tujuan seksual, pelaku tindakan ini juga umumnya secara sengaja memainkan emosi anak atau melakukan kekerasan psikis. Hal ini pada akhirnya dapat membuat si anak terpuruk secara mental.Â
Perlu diketahui bahwa pelaku child grooming dapat membangun koneksi dan kepercayaan dengan anak dan keluarganya dalam rentang waktu yang lama. Mulai dari berminggu-minggu hingga bahkan bertahun-tahun.Â
Dampak Child Grooming pada Anak
Perbedaan usia merupakan salah satu contoh perbedaan kekuatan. Selain itu, anak-anak cenderung diajari untuk menghormati orang yang lebih tua dan orang dewasa. Alhasil, banyak pelaku child grooming yang mengambil keuntungan dari hal ini. Padahal, tindakan ini secara umum dapat menimbulkan dampak negatif pada pertumbuhan anak.Â
Jika seorang anak mengalami child grooming, tindak kekerasan seksual ini dapat membuat perasaan anak menjadi campur aduk. Sebab, pelaku mungkin tertarik pada anak dan menunjukkan kasih sayang kepada anak tersebut, dengan cara yang tidak dilakukan oleh orang dewasa lainnya. Selain itu, mungkin pelaku juga mengizinkan anak tersebut untuk melakukan hal-hal yang tidak dilakukan orang dewasa lainnya.Â
Pada akhirnya, seorang anak atau remaja yang menjadi korban child grooming mungkin akan mengalami beberapa hal, sebagai dampaknya. Pada awalnya, anak mungkin akan mengalami kesulitan tidur, cemas atau kesulitan untuk berkonsentrasi atau mengerjakan tugas sekolah. Sementara itu, lama-kelamaan mereka mungkin juga akan menjadi menarik diri, tidak komunikatif dan marah atau kesal.Â
Untuk dampak panjangnya sendiri, anak-anak yang menjadi korban tindakan tersebut juga dapat hidup dengan kecemasan dan depresi. Bahkan, hingga mereka sudah beranjak dewasa, akibat merasa trauma.