Di kala masih kecil,
kuingin menjelma menjadi dewasa
memakai atribut orang dewasa,
bebas berdikari.
Dan aku mengabaikan sensasi bermain. Sensasi menangis di pangkuan ibunda. Termasuk sensasi tidur lelap.
Kini aku telah dewasa,
aku terjebak di dalam pentas kehidupan; pencitraan, percintaan, popularitas yang semu. Bahkan dunia dengan bangga menayangkan kekerasan, kerakusan, perceraian di kedua mataku yang membuatku selalu terjaga sepanjang malam.
Huftt ...
Tiba-tiba aku mendambakan segala sensasi di masa kecilku.
2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!