Mohon tunggu...
Dwi Pakpahan
Dwi Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

WNI

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semut Kecil

13 Januari 2021   16:30 Diperbarui: 13 Januari 2021   16:46 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sobat,

Mari berhenti sejenak,
kita buka mata hati kita.
Perhatikanlah kehidupan semut-semut kecil yang kadang menggigit tanpa permisi.

Mereka bahu-membahu mengumpulkan makanan, berbaris rapi tanpa ada pemberontakan.

Sedangkan kita?

Dengan nafsu pribadi menyikut kanan, kiri untuk menimbun pundi-pundi kekayaan pribadi.

Walau tidak semua orang.

Lihatlah, semut-semut itu juga mengumpulkan makananan untuk dinikmati bersama.

Tidak seperti kita.
Mengumpulkan makanan untuk mengisi perut masing-masing.

Yah, walaupun hanya sebagian orang.

Ah, kadang aku merasa malu bila memandang semut-semut kecil itu, yang berbaris di dinding,
ingin kutanyakan pada mereka,
apakah mereka takut di vaksinasi juga?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun