Mohon tunggu...
Dwi Astini
Dwi Astini Mohon Tunggu... -

Menulis adalah hobi bukan bakat...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Orang Indonesia yang “Ditahan” oleh Jepang

21 Desember 2010   17:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:31 1874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12929515721155890630

[caption id="attachment_79314" align="aligncenter" width="294" caption="Google: Bergelar 4 Doktor, asal Surabaya"][/caption]

Ken Kawan Soetanto”, atau lengkapnya Prof. 4Dr. Ken Kawan Soetanto alias Chen Wen Quan “ditahan”pemerintahJepang karena berhasil dan mengembangkan berbagai riset yang menelan biaya $15M (kurang lebih sekitar Rp140 miliar). Dia adalah ilmuan hebat kelahiran Indonesia yang besar di Jepang dan memegang empat gelar doctor.

Kontribusi penting lainnyadapat dilhat dari adanya 26 patent di Jepang dan 2 patent di Amerika Serikat yang ia hasilkan dari pengembangan Ilmu Elektronika, Kedokteran, dan Farmasi. Patent mutakhirnya yang diakui Jepang adalah “The Nano-Micro Bubble Contrast Agent”, yaitu tentang obat cerdas yang mampu menelusuri sistem jaringan pembuluh darah untuk mencari sel-sel kanker dan melumpuhkannya. Pemerintah Jepang melalui The New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO), memberi penghormatan kepadanya sebagai penelitian puncak di Jepang dalam rentang 20 tahun (1987-2007).

Untuk menjadi ilmuan hebat dan penting di Jepang bukanlah pekerjaan mudah karena pendidikan di Jepang sangat kompetitif khusunya dalam masuk perguruan tinggi. Tapi sutanti masuk dengan peringkat teratas di dua universitas ternama di Jepang, yakni Universitas Tokyo dan Universitas Keio. Sementara dalam peringkat yang disusun Program Penilaian Pelajar Internasional dari OECD, pengetahuan dan keterampilan anak Jepang berusia 15 tahun berada di peringkat nomor enam terbaik di dunia.

Walau berhasil dan menjadi tenar di Jepang, Soetanto tak melupakan dari mana Ia berasal. Bersama 100 ilmuwan lainnya yang kini berada di berbagai Negara (aslinya berasal dari Indonesia), ia hadir dalam acara I-4 yaitu Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional yang diadakan pada 16-18 Desember 2010 lalu. Dan acara diadakan dengan tujuan agar dapat memberikan insipirasi dan harapan kepada generasi muda yang kelak akan melanjutkan pembangunan tanah air tercinta.

Pendidikan

  • SD Ta Chung, SD Shi Hwa, SD Ming Jiang di Surabaya
  • SMP Chung Chung di Surabaya
  • SMA Chung Chung di Surabaya
  • Sarjana Teknik dari Universitas Pertanian dan Teknologi Tokyo (Tokyo University of Agriculture and Technology), Jepang (1977)
  • Doktor Aplikasi Rekayasa Elektronika dari Institut Teknologi Tokyo, Jepang (1985)
  • Doktor Ilmu Kedokteran dari Universitas Tohoku, Jepang (1988)
  • Doktor Ilmu Farmasi dari Universitas Sains Tokyo, Jepang (2000)
  • Doktor Ilmu Pendidikan dari Universitas Waseda, Jepang (2003)

Karier

  • Associate Professor di Universitas Drexel, Philadelphia, AS (1988-1993)
  • Associate Professor di Universitas Thomas Jefferson, Philadelphia, AS (1988-1993)
  • Guru Besar di Toin University of Yokohama, Jepang (1993-sekarang)
  • Guru Besar di Universitas Waseda, Jepang (2003-sekarang)
  • Guru Besar di Universitas Internasional Venice, Italia (2005-sekarang)
  • Komite Evaluasi di Institut Teknologi Tokyo, Jepang (1997-sekarang)

Penghargaan

  • Outstanding Achievement Awards in Medicine and Academia dari Pan Asian Association of Greater Philadelphia, AS
  • Profesor Riset Terbaik dan Profesor Mengajar terbaik selama tujuh tahun berturut-turut (1994-2000) dari Toin University of Yokohama, Jepang
  • Pemegang rekor empat gelar doktor di Jepang; Dr. Eng., Dr. Med., Dr. Pharm., dan Dr. Edu. (sejak tahun 2003)

NB: Bergelar 4 doktor dan juga professor bagi banyak orang, mungkin adalah hal yang tidak mungkin, karena butuh waktu yang panjang dan kecerdasan. Namun Prof.4Dr.Ken Kawan Soetanto berhasil membuktikannya lewat ketekunan dan semangatnya. Terlebih ia menjadi orang pertama dari luar Jepang (dari Indonesia), dalam kurun waktu 125 tahun, yang berhasil menjabati jabatan setingkat kepala divisi di Universitas Waseda. Beliau bisa, begitu juga dengan kita. Semangat!

Sumber dari sini

****************

Simak juga tulisan tuk Ibunda di Hari Ibu, Melodi untuk Ibu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun