Mohon tunggu...
Dwi Astini
Dwi Astini Mohon Tunggu... -

Menulis adalah hobi bukan bakat...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Andaikan Bill Gates & Warren Buffet di Indonesia

28 November 2010   20:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:13 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diperkirakan bakal ada dana lebih dari USD150 miliar atau Rp1.380 triliun, bahkan dalam hitungan WallStreet Journal, yang terkumpul bisa mencapai USD600 miliar atau Rp5.451 triliun, melalui aksi filantropi itu digalakkan Gates dan Buffett melalui program "The Giving Pledge". Aksi amal itu digelar kedua miliarder ternama itu sejak Juni lalu dengan tujuan hanya mengajak para miliarder untuk menyumbangkan sedikit dari warisan yang mereka miliki.

Sebagai Oracle of Omaha, Buffett telah mengumpulkan kekayaan yang sangat besar dari kecerdikannya berinvestasi melalui perusahaannya Berkshire Hathaway, di mana dia memegang 38% saham. Dengan perkiraan pendapatan bersih AS$47 milyar pada 2010, kini dia menduduki urutan ketiga sebagai orang terkaya kedua dunia menurut Forbes, di belakang Carlos Slim Helu dan Bill Gates.

Dengan kekayaan yang ada saat ini, Buffet berinisiatif untuk menyumbangkan 90% dari total kekayaan yang dia miliki ke sebuah lembaga amal. Tidak hanya Warren Buffet seorang, tapi ia juga dibantu oleh Bill Gates dan istrinya Bill Gates dalam aksi amal ini. Bahkan keputusan mereka berdua mendapat perhatian banyak miliarder di Amerika Serikat.

Buffett, Gates bersama istrinya Gates, telah berbicara di depan 20% orang terkaya di AS yang berjumlah sekitar 70 hingga 80 orang. Baik Buffett dan Gates membujuk orang kaya itu untuk menyumbangkan separuh hartanya. Dalam setiap makan malam bersama para miliarder, Buffett meminta keluarga kaya untuk berbicara tentang apa yang akan mereka lakukan dengan kekayaan tersebut.

"Hingga kini 40 pengusaha telah menandatangani kesepakatan, berkomitmen menyerahkan separuh kekayaan mereka ke lembaga amal” ujar Buffett. Target Buffett dan Gates bukan hanya orang kaya di AS. Mereka juga mengincar para miliarder di China dan India.

Buffett membantah bahwa aksi filantropi itu untuk menghindari pajak. Menurutnya, tak ada seorang pun yang ingin mendapatkan pengurangan pajak. Menurut Melinda Gates,tujuan The Giving Pledge adalah membantu menciptakan harapan di masyarakat bahwa orang kaya harus memberikan harta kekayaan mereka.

Lembaga itu juga menciptakan kelompok orang kaya yang dapat memberikan bantuan filantropi. Di antara mereka yang menyumbangkan harta terdapat nama Wali Kota New York Michael Bloomberg, pendiri CNNTed Turner, dan eksekutif perusahaan hiburan Barry Diller.Kemudian,produser film George Lucas,filantrop David Rockefeller,dan pengusaha minyak T Boone Pickens.

Ada beragam alasan para miliarder itu bergabung dalam The Giving Pledge” . Menurut salah seorang miliarder, Lucas, ia ingin membantu kualitas pendidikan, karena itu adalah kunci manusia untuk bertahan hidup. Lain lagi dengan alasan Picken, “Sejak lama saya mengatakan kalau saya menikmati membuat uang dan saya juga menikmatinya saat saya menyumbangkan uang tersebut.” Bahkan dia mengaku bukan penggemar berat kekayaan warisan.

Nama lain yang menyumbangkan hartanya adalah pengusaha konstruksi Eli Broad, investor John Doerr,pengusaha media Gerry Lenfest dan mantan komisaris Cisco Systems John Morgridge. Broad dan istrinya,Edythe, misalnya, berjanji menyumbangkan 75% dari kekayaan. Majalah Forbes memprediksi nilai kekayaan Broad mencapai USD5,7 miliar.  Adapun Lenfest juga telah memberikan lebih dari USD800 juta atau Rp7,26 triliun, sekitar 65% dari kekayaannya.

George Soros juga merupakan salah pengusaha yang bakal memberikan separuh kekayaannya. Dan Wali Kota New York, Michael Bloomberg, telah menyumbangkan USD254 juta atau Rp2,30 triliun kepada 1.400 lembaga nirlaba di seluruh dunia. ”Saya orang yang sangat percaya bahwa memberi dan selalu memberi adalah rencana keuangan terbaik”, paparnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun