Mohon tunggu...
Widy DwiAriyanti
Widy DwiAriyanti Mohon Tunggu... Akuntan - Pelajar

hallo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keruhnya Polusi Suara di Balik Ramainya Kebahagiaan

2 Februari 2020   20:43 Diperbarui: 2 Februari 2020   20:53 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu aku lelah sekali, sangat bahkan sepejam matapun akan membuatku tertidur pulas. Namun sangat disialkan dentuman suara yang sangat besar dan berisik mampu membangunkanku dari mimpi-mimpi indah. Ya, suara itu berasal dari club malam yang berada tepat di sebrang jalan rumah ku. Entah apa yang mereka perbuat, yang jelas itu membuat gendang telingaku sakit.

Aku terbangun dan melihat jam dinding, gilaa..!! ini pukul dini hari dan mereka bernyanyi dengan bahagia tanpa menghiraukan orang-orang disekitarnya. Ditambah masjid yang berada di sekitar tempatku sedang melakukan shalawat, entah apa yang ada dipikiran mereka.

Tak sekali bahkan tak dua kali, mereka sering melakukan ini kepada kami, dan tak jarang masyarakat sekitar mengeluh akan hal itu. Dimana hati nurani kalian? disaat orang lain ingin beristirahat karena lelahnya aktivitas dan beristirahat dengan baik agar bisa menjalankan aktivitas esok hari tetapi terganggu dengan suara suara yang mengganggu kenyamanan.

Dilihat dari berbagai masalah yang timbul dan keluhan-keluhan masyarakat yang dilontarkan, apakah pihak setempat akan berdiam diri saja? Atau lebih baik kami semua pindah ketempat lain? tapi menurutku itu bukan hal yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini.

Disarankan, setiap dinding pada tempat berkaraoke itu memakai alat pengedap suara seperti di bioskop. Agar mereka yang sedang sedih, senang, dan lain-lain dapat mengekspresikan emosinya tanpa harus mengganggu kami yang ingin jam istirahatnya berguna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun