Mohon tunggu...
Widyawati Wahyu Ningsih
Widyawati Wahyu Ningsih Mohon Tunggu... Lainnya - Artikel

191330000461 (PGSD-A2) UNISNU JEPARA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menganalisis Karakteristik Peserta Didik di Sekolah Dasar Sebelum Pembelajaran

30 November 2020   09:26 Diperbarui: 30 November 2020   09:46 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya Menganalisis Karakteristik Peserta Didik di Sekolah Dasar Sebelum Pembelajaran

Widyawati Wahyu Ningsih (191330000461)

PENDAHULUAN

Di Indonesia, kisaran usia sekolah dasar berada diantara 6 atau 7 tahun sampai dengan 12 tahun. Pada tingkatan kelas di sekolah dasar dibagi menjadi 2, yaitu kelas rendah dan kelas atas. Kelas rendah terdiri atas kelas satu, dua, dan tiga. Sedangkan untuk kelas atas teridiri atas kelas empat, lima, dan enam  ( Supandi 1992 :44). 

Masa usia sekolah dianggap oleh Suryobroto dalam ( syaiful, 2008: 124) sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Hal tersebut ditentukan oleh kematangan anak tersebut  bukan ditentukan oleh umur saja. Menurut Witherington (1952) yang dikemukakan Makmun (1995 :50) bahwa anak sekolah dasar atas maupun rendah mempunyai ciri perkembangan yang pesat, sehingga sekolah mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan karakteristik dan kemampuan peserta didik di SD.

Identifikasi karakteristik peserta didik perlu dilakukan berdasarkan landasan yuridis dan teoritik. Pertama perturan peerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan bahwa pengembangan pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan; tuntutan bakat, minat, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik. Kedua secara teoritik peserta diddik dalam banyak hal meliputi perbedaan fitrah individual, disamping perbedaan latar belakang keluarga, sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan. 

Oleh karenanya guru sebagai pendesain pembelajaran dapat mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik individu maupun kelompok. Setiap satuan kelas akan memiliki karakteristik berbeda, sebagai pendesain pembelajaran guru harus menjadikan karakteristik peserta sebagai tolak ukur bagi perencanan dan pengelolaan proses belajar mengajar (Jauharoti, 2014) .

Dalam perencanaan pembelajaran sangat dibutuhkan kemampuan, keterampilan dan kejelian desainer pembelajaran untuk menganalisis situasi dan keadaan tertentu peserta didiknya. Setiap peserta didik  dan kelompok kelas meniliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda, sehingga pendiddik harus melakukan analisis terhadap karakteristik peserta didiknya (Dwiwarna and Raditya Bayu Rahardian, 2018). 

Tahap ini dilakukan untuk menjamin bahwa progam pembelajaran akan sesuai yang sudah di atur sesuai dengan profil siswa agar tujuan yang diharapkan tercapai. Faktor penting yang harus di perhatikan dalam menganalisis karakter peserta didik yaitu : (1). Karakteristik umum, (2). Komponen / kemampuan awal, (3). Gaya belajar, (4). Motivasi (Pribadi. 2011: 42). Hal ini dilakukan untuk memberikan dorongan kepada peserta didik dalam bidang yang dipelajari. Cruickshank mengemukakan beberapa karakteristik umum siswa yang perlu mendapatkan perhatian dalam mendesain proses atau aktivitas pembelajaran  yaitu: 1. Kondisi sosial ekonomi, 2. Faktor budaya, 3. Jenis kelamin, 4. Pertumbuhan, 5. Gaya belajar, 6. Kemampuan belajar. Semua karakteristik yang bersifat umum perlu dipertimbangkan dalam mencipakan proses belajar yang dapat membantu individu memcapai kemampuan yang optimal (Beny, 2011: 42).

Beberapa karakteristik siswa SD antara lain: (1) senang bermain; (2) senang bergerak; (3) senang bekerja dalam kelompok; dan (4) senang merasakan atau melakukan atau memperagakan sesuatu secara langsung". Pembelajaran Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa SD, khususnya karakteristik ketiga yaitu senang bekerja dalam kelompok. Model pembelajaran kooperatif terdapat berbagai tipe. Salah satunya yaitu model pembelajaran think pair share ( Dias. 2014).


PEMBAHASAN
1. Pengertian Anak Sekolah Dasar
Anak sekolah dasar adalah mereka yang berusia 6 -- 12 tahun atau biasa disebut dengan periode intelektual. Pengetahuan anak akan bertumbuh pesat seiring dengan bertambahnya usia, keterampilan yang dikuasaipunsemakin beragam. Minat anak pada periode ini terutama terfokus pada segala sesuatu yang bersifat dinamis bergerak. Implikasinya adalah anak cenderung melakukan aktivitas yang beragam guna memenuhi proses perkembangan kelak (jatmika, 2005).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun